Setelah sehari penuh beristirahat di rumah untuk menyesuaikan diri dengan zona waktu setelah kembali dari London, malam ini Ali justru sudah kembali beraksi. Ia tak bisa menolak panggilan untuk turun ke lapangan, meski sudah lama ia tak melakukan hal semacam ini. Ada sesuatu yang selalu membuat darahnya berdesir setiap kali ia kembali ke dunia ini—dunia yang penuh dengan ketegangan, adrenalin, dan tentu saja, risiko. Namun, kali ini ada yang berbeda. Timnya sudah banyak berubah. Tak ada lagi para abang sepupunya yang dulu selalu menjadi rekan setianya. Kini, yang bersamanya justru Tata dan Zikri. Tata, tentu saja, masih keluarganya—sepupunya yang juga punya insting tajam dalam hal seperti ini. Tapi Zikri? Ali sempat melirik pria itu sekilas dari sudut matanya. Zikri bukan bagian dari

