Digerogoti Cemburu

2077 Words

Di sepanjang perjalanan, Athaya tak berhenti mengomel sembari menyetir. Mulutnya terus bergerak, mengumpat pelan, meski tak ada siapa pun di dalam mobil selain dirinya sendiri. Ia benar-benar kesal. “Apa-apaan sih dia? Udah tahu ada mobil, masih aja naik motor,” gerutunya, jemarinya mengetuk-ngetuk setir dengan gelisah. “Mana siang bolong gini. Panas, polusi, debu—ya ampun, dia pikir itu nggak bahaya, apa?” Athaya mendengus, menekan pedal gas lebih dalam, seakan dengan begitu ia bisa melampiaskan emosinya yang terus berkecamuk. Otaknya masih dipenuhi bayangan Adeeva yang duduk di belakang Rakhan, tangannya yang sesekali mencengkeram bahu cowok itu untuk menjaga keseimbangan. Adeeva yang terlihat begitu nyaman, begitu lebur dalam suasana yang seharusnya tidak ia masuki. Dan itu men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD