Adel turun dari mobil dengan langkah tergesa, diikuti oleh Aldo yang mengunci pintu mobil dengan ekspresi sedikit kesal. "Lo yakin ini tempatnya?" tanya Aldo, mengikuti langkah cepat Adel menuju fakultas. "Aku nggak tahu, Kak. Tapi firasatku nggak enak," jawab Adel tanpa menoleh. Lorong kampus terasa sepi, hanya ada suara langkah kaki mereka yang bergema di lantai. Lampu-lampu neon menerangi ruangan dengan cahaya putih yang dingin, menambah kesan suram yang sejak tadi menyelimuti perasaan Adel. Saat mereka sampai di depan salah satu ruangan, Adel tiba-tiba berhenti. Pintu ruangan itu sedikit terbuka. Adel menelan ludah, lalu mengetuk pintu perlahan sebelum mendorongnya lebih lebar. Di dalam, seorang pria dengan kemeja yang sudah agak berantakan sedang membereskan meja

