Sebetulnya, perempuan itu sedang merasa frustrasi. Bukan sekadar kesal atau jengkel biasa, tetapi benar-benar muak dengan situasi yang dihadapinya di kantor. Bayangkan saja. Baru sebulan bekerja, ia mulai melihat warna asli dari lingkungan yang awalnya tampak ramah dan profesional. Di minggu-minggu pertama, semuanya terasa biasa saja—hanya sekadar perkenalan, adaptasi dengan ritme pekerjaan, dan mencoba memahami alur yang berlaku di kantor ini. Namun, semakin lama ia berada di sini, semakin jelas bagaimana sebenarnya tabiat para rekan kerjanya, terutama mereka yang sudah lebih senior. Sikap mereka tidak langsung terang-terangan bermusuhan, tetapi atmosfer di sekitarnya mulai terasa berbeda. Ada bisikan-bisikan yang seolah sengaja dibiarkan cukup keras untuk sampai ke telinganya, ada

