Seribu Kali Mungkin

1012 Words

Keesokan harinya, suasana sekolah kembali riuh dengan kesibukan siswa-siswa yang berpencar di berbagai sudut. Adeeva, masih kesal dengan kejadian di gerbang sore kemarin, memutuskan untuk menyusun rencana balas dendam. Pikirannya terus dipenuhi ide-ide bagaimana membuat Athaya merasakan hal yang sama-rasa malu bercampur jengkel yang menghantuinya hingga malam. Namun, tanpa Adeeva sadari, di sisi lain sekolah, Athaya berdiri di salah satu sudut aula, bersandar pada dinding dengan tangan dimasukkan ke dalam saku seragamnya. Matanya terus mengikuti satu sosok di tengah keramaian-Adeeva. Gadis itu sedang duduk melingkar bersama teman-temannya, wajahnya tampak cerah dengan senyum lebar yang terukir di bibirnya. Suara tawanya terdengar nyaring di tengah obrolan mereka, seperti melodi yang tanpa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD