Setahun berlalu, dan akhirnya hari itu tiba. Aula besar Cultural Activity Centre (CAC) di International Islamic University of Malaysia (IIUM) dipenuhi keramaian yang penuh warna. Di tengah lantai yang berkilauan, mahasiswa dan keluarga mereka sibuk mencari tempat duduk terbaik. Ornamen Islami menghiasi setiap sudut ruangan, dengan kaligrafi Arab berwarna emas yang berkilauan diterpa cahaya lampu. Para petugas sibuk memandu tamu ke tempat masing-masing, sementara suara musik orkestra lembut mengalun, memberikan suasana khidmat namun penuh kegembiraan. Ali berdiri di antara ratusan mahasiswa lain yang mengenakan toga hitam dengan selendang biru muda, lambang khas Kulliyyah of Economics and Management Sciences (KENMS). Di dadanya tergantung pin kecil dengan logo fakultasnya, sebuah simbol y

