Percaya

1997 Words

Malam itu, Ali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, meski hatinya sudah penuh dengan bara amarah. Ia melirik jam di dashboard. Hampir tengah malam. Ia baru saja meninggalkan rumah sakit setelah memastikan Senja tertidur dengan tenang. Ia tak ingin pergi sebenarnya, tapi ia tahu ada hal yang harus diselesaikan malam ini juga. Sampai di kantor, gedung itu sudah sepi. Hanya ada satpam yang berjaga di lobi. Ali turun dari mobil dan berjalan masuk dengan langkah tegas. Begitu melihatnya, satpam itu berdiri dan mengangguk hormat. "Selamat malam, Pak Ali." Ali hanya mengangguk kecil sebelum melanjutkan langkahnya menuju lift. Ia menekan tombol ke lantai tempat ruang server dan tim IT berada. Di dalam lift, tangannya mengepal. Ia tahu, orang-orang di kantor Senja tidak sebegitu bodohn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD