"Siapa itu?" A'aknya bertanya. Itu Adrian. Jelas penasaran siapa yang menemaninya menunggu jemputan sore ini. "Oh itu kakak tingkat. Orang Malaysia, Ak." Adrian mengangguk-angguk. "Jangan terlalu ditanggapi. Ingatkan kalau kamu sudah terima untuk dijodohkan?" Adeeva terdiam sejenak setelah mendengar perkataan Adrian. Ia menatap ke arah jalan, mengamati kendaraan yang melintas tanpa benar-benar memperhatikannya. Ada sesuatu dalam nada suara Adrian yang membuatnya berpikir. Ia memang sudah menerima keputusan keluarganya untuk dijodohkan, dan jujur saja, ia merasa lega. Selama ini, hubungan yang ia coba jalani selalu berakhir dengan kegagalan, dan kali ini, ia berharap keputusan keluarganya akan membawa hasil yang berbeda. Namun, satu hal yang belum ia ketahui adalah siapa pria yang aka

