Bulan-bulan setelah percakapan dengan Farhan menjadi masa yang penuh dengan pencarian batin bagi Ali. Setiap hari terasa semakin berat, seolah waktu berjalan lambat, sementara pertanyaan-pertanyaan tentang masa depannya terus menghantui pikiran dan hatinya. Keputusan untuk kembali ke Indonesia atau tetap tinggal di Malaysia, dua pilihan yang tampaknya sangat berbeda, mengguncang ketenangan hidupnya. Ali merasa seolah berada di persimpangan jalan yang besar, dengan dua arah yang tampak menjanjikan namun masing-masing membawa konsekuensi yang besar dan sulit diprediksi. Setiap kali ia terbangun di pagi hari dan memulai rutinitasnya di Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB), perasaan itu kembali datang. Ada rasa yang mengganjal di dalam dirinya. Seperti ada yang hilang, meski ia tak bisa sepenuhn

