Setelah acara wisuda selesai, Bayu mengajak Senja untuk ikut makan bersama keluarganya di sebuah restoran mewah di kawasan Jakarta Selatan. Senja sempat ragu, tapi Bayu bersikeras. "Kamu harus ikut. Ini momen spesial, dan kamu bagian dari perjalanan ini," ujar Bayu dengan nada penuh keyakinan. Senja akhirnya setuju, meskipun ada rasa gelisah yang menggelayuti hatinya. Ia tahu ibunya Bayu tidak begitu menyukainya. Setiap kali mereka bertemu dalam acara keluarga sebelumnya, selalu ada komentar dingin yang terlontar, seolah-olah kehadirannya tak diinginkan. Tapi Senja mencoba meyakinkan dirinya. "Ini hari Bayu. Aku akan kuat," gumamnya dalam hati sambil memasukkan buku catatan kecil ke dalam tas. Di restoran itu, suasana terasa hangat dengan pencahayaan temaram dari lilin-lilin kecil yang

