Erika melangkah lebih dekat lagi ke meja Bayu, dengan keyakinan yang semakin menguat. Tanpa ragu, ia duduk di tepi meja, tepat di depan Bayu, dengan posisi tubuh yang sangat sengaja menonjolkan lekuk tubuhnya. Keputusan itu membuatnya merasa seperti menguasai seluruh ruangan. Bayu yang semula terkesan tenang mulai tampak sedikit kikuk, seolah kehilangan kendali atas situasi yang sedang terjadi.
"Erika, apa yang kamu lakukan?" tanya Bayu, suaranya sedikit gemetar, meskipun ia berusaha untuk tetap tenang.
Erika tersenyum manis, matanya memancarkan tantangan. "Aku hanya ingin memastikan kamu benar-benar melihat siapa yang ada di hadapanmu," jawabnya dengan suara yang lembut namun penuh arti. Ia melirik Bayu dengan tajam, menunggu reaksi yang diinginkan.
Bayu, yang tampaknya semakin tidak n
