Tanpa Penyesalan

2338 Words

Suasana di apartemen itu terasa semakin berat. Shenzy yang terkulai di sofa, matanya terpejam rapat, tubuhnya limbung akibat pengaruh alkohol yang masih menguasainya. Leonel berdiri beberapa langkah darinya, memandangnya dengan tatapan yang penuh perhitungan. Suasana hening, hanya terdengar suara detak jam dinding yang berirama lambat. Namun, tidak lama setelah itu, sebuah ketukan terdengar dari pintu apartemen. Tok. Tok. Tok. Leonel terdiam sejenak, menatap pintu dengan ekspresi datar. Suara itu jelas terdengar, memecah keheningan malam. Namun, Leonel tidak bergerak. Pikirannya berputar, sejenak menimbang siapa yang ada di balik pintu. Mungkin itu adalah seseorang yang datang untuk mencari Shenzy, atau bahkan seseorang yang penasaran tentang keberadaannya. Tapi untuk saat ini, itu buka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD