Adeeva masih diliputi kekesalan yang belum sepenuhnya reda. Sialan Athaya! Kejadian tadi masih membekas di benaknya, terutama sensasi aneh yang masih tertinggal di tubuhnya. Bukan hanya rasa marah, tapi juga sesuatu yang sulit dijelaskan-sesuatu yang membuatnya ingin menenggelamkan diri ke dalam kesibukan agar tak perlu memikirkannya lebih lama.
Karena itulah, ia memilih berdiri agak menjauh dari kerumunan keluarga besarnya, mencari sedikit ruang untuk bernapas dan menenangkan pikirannya. Tangannya dengan lincah membuka ponsel, berniat mengecek chat yang menumpuk.
Di salah satu grup pertemanannya, beberapa temannya tengah heboh membicarakan tiket konser boyband Korea yang baru saja dirilis. Adeeva sempat berniat membalas pesan itu, tapi niatnya terhenti ketika sebuah suara siulan samar t
