Ruang Fotokopi

2218 Words

"Lo gak akan pernah betah di sini!" "Bahkan kita bakal usaha keras biar lo keluar dari sini. PAHAM LO?" Suara itu tajam, menusuk, dan penuh tekanan. Senja merasa jantungnya berdetak semakin cepat, tapi ia tetap diam. Napasnya pendek-pendek, tangannya mengepal di bawah meja, berusaha menahan gemetar yang hampir tidak bisa ia kendalikan. Ia sudah menduga ini akan terjadi. Sejak pertama kali melihat Ali datang ke ruangannya, ia tahu akan ada konsekuensi. Ia tahu orang-orang di sekitarnya tidak akan tinggal diam. Dan sekarang, mereka benar-benar menunjukkan wajah aslinya. Sekelompok karyawan itu semakin mendekat, mengurungnya di dalam ruangan kecil itu seakan-akan ia seekor binatang yang harus diisolasi. Beberapa dari mereka menatapnya dengan penuh amarah, sementara yang lain terlihat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD