Serius

2202 Words

Adel menatap lurus ke depan, pura-pura fokus pada pemandangan gelap di luar jendela. Padahal, yang sebenarnya ia lihat hanyalah pantulan bayangan dirinya sendiri di kaca. Detak jantungnya masih terasa lebih cepat dari biasanya, berusaha ia kendalikan. Sial. Kenapa dia harus terbangun saat itu juga? Aldo, di sisi lain, tampak tetap tenang. Setelah mengatur posisi duduknya agar lebih nyaman, ia kembali bersandar dan memejamkan mata. Namun, Adel tahu Aldo belum benar-benar tertidur. Napasnya masih terlalu stabil, dan meskipun matanya tertutup, tangan kanannya tetap bertumpu di sandaran kursi seolah siap bergerak kapan saja. Adel menarik napas dalam. Tangannya meraba saku jaketnya, mencari ponselnya. Saat layar menyala, waktu menunjukkan pukul 23.45. Masih beberapa jam lagi sebelum mereka t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD