Niswah tiba di rumah Nabila tepat pukul 21:00 WIB, saat itu keadaanya jauh dari kata baik, mata yang bengkak, pipi yang memerah dan sedikit memar, dan juga raut wajah yang seperti mayat hidup, sungguh miris. Bahkan keadaan seperti ini sama sekali tidak pernah ia duga sebelumnya. Pernikahan yang harus berantakan karena orang ketiga? Selemah itu ia mempertahan ruang tangganya. "Assalamualaikum," ucap Niswah dengan nada bergetar dan sangat lemah. "Nabila, Bil." Tak ada sahutan dari dalam, keadaan rumah Nabila sangat sepi, kemana Nabila pikir Niswah. Akhirnya Niswah menunggu Nabila di depan pintu rumah sang empu, ia tidak sanggup lagi, kalau harus berjalan mencari tempat menginap malam ini, hanya Nabila tempat yang paling aman saat ini. Sedangkan di tempat lain, Hafidz masih merutuki keb

