Ikhlas

1998 Words

Niswah pov aku mengusap pelan perut rata yang tanpa kusadari sempat tertinggal segumpal darah yang akan tumbuh menjadi makhluk mungil, kemudian menghiasi rumah dengan tawa kecil serta langkah kaki mungilnya, menyambut kepulangan sang ayah dari pekerjaan, , membayangkan itu semua dadaku kembali sesak. Entahlah! rasanya aku ingin membenci semua orang yang membuat keadaanku sedemikian mirisnya, entah siapa yang akan aku salahkan disini, dia atau suamiku atau juga diriku sendiri, siapapun itu tidak akan pernah bisa mengembalikan janinku. Bahagiaku telah terhempas jauh menuju angkasa bersama dengan buah hatiku yang memilih pergi bahkan sebelum aku menyadari keberadaannya, apakah Allah marah padaku? Apa Allah murka? Ya Allah sungguh jika ini adalah bentuk kemurkaanmu, maka aku mohon ya Alla

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD