Demian memeriksa berkasnya di kantor. Hari ini sebenarnya dia masih malas untuk hadir, namun beberapa hari yang dia tinggalkan, membuat kerjaan menumpuk dan harus segera diselesaikan. Bahkan Demian harus terjun ke lapangan untuk melihat langsung property yang sudah hampir selesai Dikerjakan. Deva tampak berdiri di depan mejanya, sedangkan Randy terlihat menanti di ruang kerja Demian. Sesekali dia tersenyum ke beberapa pegawai Demian yang ramah menyapanya, salah satunya Aurel yang malah datang mendekat sembari membawakan segelas kopi untuknya. "Kopi," ujar Aurel yang membuat Randy tersenyum. Seperti sudah hapal kesukaan Randy, kali ini Aurel yang pamit sebentar ke kantin malah membuatkan kopi untuk Randy langsung oleh dirinya sendiri. "Dua sendok kpi, dan satu setengah gula, bener, ka