Bab. 48

2010 Words

  “Ben, Dokter ingin bicara denganmu,” kata Smith saat melihat Ben muncul dengan wajah ditekuk. “Kondisi Bibi semakin memburuk.” “Sorry,” ucap Ben melas. Ia meremas bahu Smith. “Kau istirahat dan makan dulu, Smith. Jaga kesehatan.” Ia melangkah menuju ruang rawat Utie. Smith menghela napas panjang, dilihatnya Ben tak seperti biasa. Lalu ia pun melenggang pergi menuju kantin.     *** Di dalam ruangan, Ben melihat Utie terbaring lemah. Di sampingnya seorang dokter dan dua orang perawat sibuk menangani Utie, mengganti infus dan memasak alat di tangan. Mereka cukup sibuk sampai tak menyadari Ben sejak tadi memerhatikan. Kedua mata Utie tertutup rapat, seperti orang tertidur pulas, tapi wajah dan bibirnya pucat. d**a Ben terasa diremas, ia tak ingin Utie menderita. “Apa kau yang bernama

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD