Nayla berusaha sekuat tenaga mendorong tubuh Satria, tapi tenaganya tak cukup kuat. Tubuh pria itu sangat besar menindih tubuhnya dan seperti kesetanan ia memaksa melucuti pakaian Nayla.
“Tolong! Lepasin!” Nayla meronta-ronta. Nayla tersadar bahwa Satria ada maksud tidak baik terhadapnya, ia diperkosa!
Satria hanya mengeluarkan gumaman-gumaman tidak jelas. Tangannya menekan kedua tangan Nayla begitu kuat. Ia tak peduli lagi gadis di bawahnya sudah terisak-isak, menjerit minta pertolongan bahkan mulai mencaci maki Satria.
Tak ada tanda-tanda orang yang mendengar, suara Nayla semakin melemah sementara gairah Satria terus menggebu-gebu. Tapi gairah itu seketika lenyap saat pintu kamar terbuka lebar. Seseorang muncul dengan tatapan buas.
“Sialan kau!”
Satria segera melepaskan tubuh Nayla,
