Bab. 20

2103 Words

Nayla berdiri di ambang pintu, matanya membelalak tak percaya. Di hadapannya ia melihat Ben menghukum seorang pria di atas kursi dengan kaki dan tangan terikat. Gadis itu membekap mulutnya dan ia hampir menangis menyaksikan pemandangan itu. Ia melihat sosok Ben yang kejam. Ganas. Mengerikan. Ia tak pernah melihat kemarahan di wajah Ben sebelum-sebelumnya. Tak tahan melihat semuanya, Nayla membalikkan badan keluar cepat-cepat dari markas itu dan kembali ke kamarnya. Ben menatap Noel, ia mengendikkan bahu. “Apa ini terlihat buruk di mata Nayla?” “Semua wanita benci kekerasan.” Noel menimpali. “Kalau begitu, Nayla pasti membenci saya setelah ini.” Ben beranjak dari kursinya dan bermaksud menyusul Nayla. “Pastikan Musep menceritakan semuanya.”       Pintu kamar dikunci, tapi Ben bisa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD