BAB 74_KARENA ...

1030 Words

Terlalu kaget hatinya hingga nafasnya ngos-ngosan. Susah payah dia menghirup udara. Seorang satpam mendekatinya. "Mbak baik-baik saja?" "I-iiya, Mas. Terimakasih ya." Meski berat, Dahlia melangkah kembali ke restoran. Sudah hilang rasa ingin ke toiletnya karena jantungnya sedang berdebar-debar hebat. "Kamu kenapa?!" Aditya menyentuh dahi istrinya yang nampak berkeringat. Hati Dahlia tak ingin membohongi suaminya tapi bagaimana kalau sampai Aditya mencari kebenarannya lalu ayah mertuanya tahu? Dahlia terus diam namun wajahnya merah. "Kalau kamu beneran cinta sama aku, pasti kamu gakkan sembunyikan apapun dariku, Dahlia." Kedua bola mata Dahlia membuka. Ia menegak salivanya. Bukankah sebuah kejujuran lebih menenangkan dari kebohongan? Wanita itu mengangguk pelan. "Mas ... aku lih

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD