Part 1 | Worst Wedding Ever

1792 Words
Pintu yang terbuka membuat pria yang kini tengah bersiap untuk melangsungkan pernikahannya itu terlonjak, ia membalikkan badannya, menatap dengan kening mengernyit pada wanita asing yang mengenakan gaun layaknya gaun pengantin.   “Apa yang kau lakukan di sini?” Tanya Kern dengan tatapan penuh intimidasi, sangat benci pada wanita di depannya, anak dari Peter Wallice yang selalu melakukan cara kotor dalam berbisnis dan membunuh siapa saja yang menghalangi jalannya.   “Aku?” Wanita itu tersenyum sinis, “Aku adalah mempelai wanitamu, Kern Aldene.” Wanita itu berjalan mendekat, menatap Kern dengan senyum puas, sedang Kern menatapnya penuh peringatan.   “Keluar sebelum aku menghabisimu,” desisan Kern membuat wanita itu terdiam sesaat, suaranya dingin dan penuh intimidasi, membuat siapa pun merasakan ketakutan saat mendengarnya, namun ia tidak boleh menyerah untuk ini, hari ini ia harus menikah dengan Kern apapun yang terjadi.   “Tentu aku akan keluar dan menemuimu untuk melangsungkan pernikahan kita, Kern.” Wanita itu tersenyum dan mendekat pada Kern, menyerahkan ponselnya dan memutar sebuah video yang membuat rahang Kern mengeras dan langsung mencekik leher wanita itu.   “Jika kau membunuhku sekarang, aku pastikan kau akan melihat ibumu yang tidak berdaya ini mati saat itu juga.” Wanita itu, Jeslyn, memukul-mukul tangan Kern yang masih mencekik lehernya, dan ucapannya sukses membuat Kern melepaskan Jeslyn.   “Menikah denganku maka ibumu akan baik-baik saja,” ujar Jeslyn sekali lagi membuat Kern tertawa pongah menatap meremehkan pada Jeslyn.   “Menikahi seorang Wallice yang benar-benar ingin kubunuh? Kau berani mengusik ketenanganku? Menyakiti ibuku untuk menikah denganmu? Kau tidak tau? Dengan menikah denganku maka aku akan membuatmu mati pelan-pelan, sudah lama aku ingin menghancurkan Wallice, dan kau dengan senang hati mengumpankan dirimu,”   “Lepaskan ibuku atau aku akan menembakmu saat ini juga, kau pikir aku akan kalah oleh seorang Wallice?”   “Ya, hari ini kau akan kalah Kern Aldene,” Jeslyn tersenyum menang, menghitung dalam hati hingga pada hitungan ketiga pria itu mendapat telepon yang membuatnya sekali lagi tersenyum.   -Nikahilah Jeslyn Wallice, Kern. Ini perintah dari Daddy, dan kau tidak bisa menolaknya.-   Satu kalimat dari Arche membuat tubuh Kern menegang, ucapan ayahnya adalah hal yang selama ini ia patuhi, ayahnya adalah panutannya, pahlawannya dan selama ini apa yang diucapkan olehnya adalah kewajiban yang harus ia lakukan, namun permintaan yang satu ini, mengapa Arche tidak memberikan pilihan seperti biasa? Mengapa Arche ikut melakukan aksi gila di hari pernikahannya? Dan bagaimana bisa suara pria itu terdengar penuh intimidasi hingga membuatnya bingung.   -Keluar sekarang dan ucapkan janji sucimu bersama Jeslyn Wallice. Kau harus menikahinya sekarang. Daddy menunggumu.-   Arche memutuskan sambungan teleponnya, membuat Kern memejamkan matanya, menghembuskan napasnya panjang dan menatap Jeslyn dengan raut penuh emosi.   “Lihatkan? Sudah kukatakan kau akan kalah hari ini, takdirmu adalah bersamaku, jadi jangan menolak seperti itu, Tuhan sudah menakdirkan kita bersama.” Sekali lagi Kern mencekik Jeslyn membuat wanita itu melotot dan memukul-mukul tangan Kern.   “Lihat saja, kau akan menyesal melakukan ini. Ini adalah penghinaan terbesar seumur hidupku, sudah sejak lama aku berusaha menahan diri untuk tidak membunuh Wallice, namun sepertinya kalian justru mengumpankan diri, lihat apa yang aku lakukan setelah ini Jeslyn. Aku akan membuatmu menyesal seumur hidup karena menghancurkan hari ini.” Lalu Kern melepaskan cengkramannya dan berlalu dari ruangan itu, sedangkam Jeslyn hanya bisa menghembuskan napasnya panjang, mengusap dadanya yang terus berdetak kencang setiap berhadapan dengan Kern, bahkan hanya melihat pria itu dari jauh selalu membuat jantungnya berdebar, dan kini, ia harus melakukan hal gila yang sama seperti bunuh diri.   “Nona, kami semua menunggumu,” panggilan itu menyentak Jeslyn, membuat wanita itu tersenyum pada pria paruh baya yang akan mengantarnya pada sebuah sesi kehidupannya yang baru, mengantarkannya pada kehidupannya bersama Kern Aldene, pria yang selama tujuh tahun ini berhasil memonopoli hatinya, berhasil membuatnya jatuh begitu dalam pada cinta bahkan di saat ia tau Kern sangat membencinya. Dalam hidupnya, tidak pernah ia membayangkan bisa bersanding dengan Kern Aldene yang rasanya sangat jauh untuk bisa ia gapai, haruskah ia berterima kasih kepada ibu dan ayahnya yang membuatnya bisa menikah dengan pria itu terlepas dari alasan sebenarnya dan hal apa yang akan ia hadapi ke depannya?   Tujuh tahun yang lalu ia mengenal Kern karena mereka satu kampus, satu program studi, Kern berhasil mencuri perhatiannya, membuatnya menjadi orang bodoh karena cinta untuk pertama kalinya, namun ia tau, ia tidak akan bisa mendapatkan Kern sampai kapan pun, keluarganya adalah musuh besar keluarga Aldene dan ia juga tau kedua orang tuanya sangat kejam dan akan melakukan segala cara untuk kejayaan bisnisnya, mencintai Kern dalam kebisuan selama tujuh taun dan selalu mencari tau tentang pria itu adalah hal yang selama ini ia lakukan selain mengurus florist-nya.   Walaupun keluarganya merajai bisnis di Jerman tapi tidak pernah sekali pun ia diijinkan untuk bekerja di perusahaan keluarganya, bahkan ia harus merangkak memulai karirnya dari awal, ayahnya sangat keras padanya, tidak jarang melakukan kekersan fisik bahkan untuk hal kecil sekali pun, sejak sepuluh tahun yang lalu ia tidak tau lagi arti rumah untuk pulang yang bisa memberikan kenyamanan dan kehangatan, karena yang ia rasakan hanya rasa sakit dan ketakutan setiap pulang ke rumah.   Jeslyn tersenyum sendu menatap Kern yang berekspresi datar di sana, ia mengetahui semua tentang pria itu, termasuk wanita yang seharusnya berada di posisinya kini, namun karena suatu hal, juga fakta lain yang baru ia dapatkan membuatnya tidak memiliki pilihan lain selain mengumpankan diri pada Kern dan membuat pria itu berada dalam situasi sulit. Jeslyn tau ia telah menyulut api yang akan membakar hidupnya dengan melakukan hal gila ini, namun dari semua pilihan yang ada ini adalah pilihan terbaik, yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan banyak hal sekali pun ia harus terluka lebih banyak lagi ke depannya.   Lalu Jeslyn melihat ke arah Arche, seseorang yang akan menjadi ayah mertuanya, seseorang yang sangat membenci keluarganya karena hal-hal licik yang dilakukan oleh ayahnya. Pandangan mereka bertemu, dan Jeslyn bisa melihat bagaimana tatapan Arche yang tidak jauh beda dengan Kern, menusuk dan penuh intimidasi seolah akan membunuhnya dengan cara menyakitkan.   Lalu ia sampai tepat di depan Kern, memperhatikan bagaimana raut wajah pria itu yang menyimpan banyak amarah, bukan raut bahagia seperti mempelai pada umumnya, dan sekali lagi Jeslyn hanya bisa meringis dalam hati, dirinya juga tidak memiliki pilihan, bukan tidak memiliki pilihan, hanya saja ini pilihan terbaik yang bisa ia lakukan.   Saat akhirnya ia resmi menjadi istri seorang Kern Aldene, jantung Jeslyn berdetak cepat, menatap mata Kern yang terlihat begitu membencinya dan tidak menginginkan pernikahan ini, namun ia tetap merasa bahagia, terharu karena pria yang ia cintailah yang akhirnya menjadi suaminya terlepas dari bagaimana pernikahan itu terjadi.   Kern mendekatkan wajahnya, berbisik di telinga Jeslyn dengan suara rendah dan penuh intimidasi.   “Aku akan membalasmu setelah ini Jeslyn. Setiap detik yang terjadi di hari ini, aku akan menuntut pembalasan padamu, kau menghancurkan hidupku hari ini, dan aku pastikan aku akan menghancurkan hari-harimu hingga kematian menjemputmu.”   Ucapan Kern yang seolah menjadi vonis kematian untuknya membuat tubuh Jeslyn bergetar karena rasa takut, ia tau Kern akan menghancurkannya setelah ini, dan pria itu tidak pernah main-main dalam menghancurkan musuh-musuhnya yang mencari masalah dengannya, dan Jeslyn tau hidupnya akan lebih hancur dari sebelumnya, namun ia tau akan ada setitik kebahagiaan karena ia bisa hidup bersama Kern dan menjadi istri pria itu, sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan, setidaknya bersama rasa sakit itu Jeslyn juga akan merasakan sedikit  kebahagiaan.   Kedatangan seseorang yang tiba-tiba membuat semua undangan menatap ke arah gadis itu, Kern juga mengernyit melihat Keyla yang berlari ke arahnya, lebih tepatnya menghampiri Arche yang duduk di barisan paling depan, dan ia baru menyadari jika Keyla dan ibunya tidak hadir di acara pernikahan, itu semua karena kemarahannya hingga membuatnya hilang fokus, tidak mengetahui jika ibunya dan Keyla tidak datang. Hanya ada Arche di sana, yang sejak awal menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.   “Daddy, Mommy, Mommy dan Audrey kecelakaan,” ucapan Keyla membuat tubuh Kern menegang begitu juga Jeslyn, lalu Kern menatapnya dengan tatapan membunuh, mencengkram pergelangan tangan Jeslyn.   “Aku tau dirimu dan keluargamu yang merencanakan ini, jika sesuatu terjadi pada mereka, aku tidak akan mengampunimu Jeslyn, aku tidak akan melepaskanmu dan akan menghancurkanmu sehancur-hancurnya. Ingat itu.” Lalu Kern menghempaskan tangan Jeslyn kasar, berlari menyusul Arche dan Keyla yang sudah pergi dari sana, meninggalkan Jeslyn yang diam-diam meneteskan air mata.   “Daddy,” Jeslyn menggumam melihat ayahnya yang berlalu dari sana, lalu ia berusaha mengejar pria itu, yang telah membesarkannya penuh dengan kekerasan seolah kasih sayang untuknya benar-benar tak bersisa, Peter hanya menyayangi adiknya dan selalu melimpahkan kesalahan padanya yang berujung pada hukuman fisik hingga membuatnya tertekan.   “Daddy!” panggilan itu membuat Peter menghentikan langkahnya, ia menatap Jeslyn dengan kening berkerut dan tatapan meremehkan. “Apa yang terjadi? Kau sudah berjanji untuk tidak menyentuh mereka dan melukai mereka! Kenapa kau melakukannya? Daddy di balik semua ini kan?”   Bukan jawaban yang ia dapatkan justru  tamparan kuat dari Peter hingga tubuhnya terhuyung. “Berani sekali kau bertanya dengan nada tinggi seperti itu kepada Daddy-mu, dan berani sekali kau menuduhku yang melakukan itu.”   Jeslyn memegangi pipinya dan menatap emosi ke arah Peter. “Karena hanya Daddy yang bisa melakukan itu.” Dan sekali lagi Jeslyn kembali merasakan tamparan Peter.   “Anak sialan! Tutup mulutmu atau aku akan membunuhmu.” Lalu Peter mendekat, mencengkram kuat rahang Jeslyn dan menatapnya dengan nyalang. “Ingat tugasmu setelah ini. Cari tau semua aset Kern Aldene dan rahasia perusahaannya jika kau masih ingin hidup. Jangan pernah mengabaikan ucapanku atau kau akan tau akibatnya. Aku akan membuat ibu mertuamu, wanita kesayanganmu itu benar-benar mati jika kau tidak melakukannya. Ingat Jeslyn, aku tidak pernah main-main dengan ucapanku. Cari tahu semua hal tentang kekayaan dan saham Kern Aldene, sekali pun kekayaan tersembunyi. Kau harus mendapatkannya dan memberikannya padaku. Jangan coba-coba mengelak dari tugasmu atau aku akan benar-benar membunuhmu.” Peter langsung menghempaskan cengkramannya dan meninggalkan Jeslyn yang hanya bisa tertawa miris dengan hati yang kembali terluka karena perlakuan ayahnya.   Ia tersenyum sendu menatap kepergian Peter, mengenang kembali bagaimana ia melalui hidupnya hingga sampai di titik ini. Sejak kecil Jeslyn merasakan perbedaan kasih sayang itu, ibunya selalu menyayangi Grace, adiknya yang hanya berbeda satu tahun darinya, ia merasakan perbedaan itu sejak kecil, namun tidak ada yang bisa ia lakukan, dulu Peter sangat menyayanginya, dan Jeslyn benar-benar bahagia menikmati masa kecilnya walau ibunya –Lauren- tidak pernah memperhatikannya, namun semua itu berubah saat usianya tujuh belas tahun, Peter menjadi sosok asing yang ringan tangan padanya, selalu memukulnya jika ia melakukan kesalahan, dan sejak saat itu Jeslyn benar-benar lupa memiliki sosok orang tua yang menyayanginya, hingga Rhea datang kembali menawarkan kehangatan yang telah lama hilang.   Jeslyn menyusut air matanya, menatap langit yang kini terlihat mendung, di hari pernikahannya, ia ditinggalkan oleh suaminya, Rhea yang kecelakaan dan tidak tau bagaimana keadaannya, Rhea adalah penyelamat Jeslyn, wanita itu yang berjasa dalam hidupnya selama ini, tanpa ada orang yang tau, sekali pun keluarga Aldene, Rhea memberikan cinta kasih dengan tulus padanya, membantunya keluar dari zona menyakitkan yang dibuat oleh keluarganya, seharusnya di pernikahan yang menyedihkan ini dia masih bisa merasakan dua kebahagiaan, pertama karena menikahi Kern yang ia cintai, kedua ia benar-benar menjadi putri dari Rheana, namun kini semuanya kandas, ini adalah pernikahan terburuk yang pernah ada sekali pun Jeslyn menikah dengan pria yang ia cintai. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD