menunggu

967 Words
10 tahun kemudian hari ini genap 10 tahun kepergian pak Burhan ayah Tiara,semua keluarga Wijaya hadir dalam ziarah tahunan ke makan pak Burhan,hari ini genap umur Tiara 17 tahun.. saat ini Tiara tengah duduk di bangku SMA semesta 2,Tiara tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan pintar banyak anak laki-laki yang mengidolakan Tiara dan mereka berharap Tiara mau menjadi kekasih nya tapi semua Tiara tolak Karena status nya yang sudah menjadi istri orang "Hh Tiara lihat di meja kamu ada surat lagi,pasti itu kerjaan anak laki-laki yang suka sama kamu" ucap Ela teman sekelas Tiara sekaligus sahabat nya "Sudah biarkan saja,kamu tau kan kalo aku ga mau pacaran aku mau pokus ke sekolah aja biar lulus nanti aku bisa bahagia in ibu aku" ucap Tiara yang tak sepenuh nya jujur "Padahal kasihan loh,setiap hari mereka menulis surat untuk mu,kadang juga ada yang memberikan coklat dan bunga,apa kamu tida tergoda dengan itu semua" "Tidak,jika kau mau kau saja yang menerima cinta mereka"ucap Tiara santai "Aku?hehehe kamu ini bercanda ya mana ada cowo yang mau sama aku secara ya aku itu kan gendut dan juga wajah ku tidak cantik seperti mu yang ada nanti mereka takut melihat ku"ucap Ela sambil mengerucutkan bibir "Siapa bilang kamu tidak cantik,semua wanita itu di takdirkan cantik semua,tapi mereka mempunyai kecantikan yang berbeda-beda"terang Tiara yang melihat sahabatnya down jika membicarakan soal fisik "Kau ini selalu saja bisa menghibur ku"ucap Ela sambil memeluk Tiara "Ya ampun Ela lepaskan apa kau membunuhku"hardik Tiara yang merasa jika dirinya terjepit badan Ela "Heheh maaf habis kamu itu sahabat aku yang paling baik,walaupun kamu cantik dan menjadi idola kaum Adam di sini tapi kamu tetap mau berteman dengan ku yang mereka sebut beruang ini"ucap Ela yang merasa sedih "Sudah tidak usah di bahas lagi,oia bagaimana jika besok hari Minggu kita olah raga ke taman" usul Tiara agar Ela mau gerak di hari libur "Tapi aku males,hari Minggu waktunya aku tidur sampai siang"tolak Ela dengan suara khas nya "Kau ini,ayolah itung-itung buat bakar lemak di perut mu itu" ucap Tiara sambil mengusap perut Ela yang bundar "Hey jangan bicara soal perut ya ini tuh sensitif banget bund" "Baiklah aku tidak akan mengulangi nya lagi tapi,ayolah kita joging besok" ucap Tiara sambil sedikit memohon "Ok deh tapi kamu ya yang datang ke rumah ku,aku tidak mau jika aku yang kesana karna aku takut kesiangan" ucap Ela yang mengundang gelak tawa Tiara "Hahah ok ok besok jam 5 aku ke rumah mu ok ya sudah kita ke kantin yuk hari ini kan jadwal nya olah raga jadi kita bebas kan"tanya Tiara memastikan "Ayo tapi sebelum itu kita ganti baju dulu biar nanti pas jam olah raga tiba kita tidak usah ganti lagi" usul Ela yang langsung dapat anggukan dari Tiara # kantor Wijaya group "Biyan pokonya nanti setelah mamah pensiun kamu uang harus menggantikan mama duduk di kursi kebesaran keluarga Wijaya" perintah bu Carlos "Tapi mah aku belum mampu jika harus mengurus perusahaan ini mah,aku masih ingin bermain di luar dan ingin lebih pokus ke bengkel ku"tolak Biyan dengan ke inginan sang mama "Biyan kamu ini sudah dewasa nak,ingat saat ini umur mu sudah 27 tahun dan kau harus segera mempersiapkan semua nya dari sekarang karena 1 tahun lagi Tiara mulai resmi menjadi istri mu"ucap sang mama mengingat kan jika Biyan sudah mempunyai istri sejak 10 tahun lamanya "Astaga Biyan lupa mah,kalo Biyan sudah menikah 10 tahun lalu"ucap Biyan sambil menepuk jidatnya "Tuh kan untung mama ngingetin kamu,jadi mulai dari sekarang kamu harus mempersiapkan diri untuk mengganti kan mama ok" "Baiklah mah Biyan coba" ucap Biyan sedikit malas "pasti gadis yang dulu aku nikahin itu,tumbuh menjadi gadis yang jelek gendut dan bau,hais baru membayangkan nya saja aku sudah mual jika bukan karena ayah nya menyelamatkan nyawa papa mungkin aku tidak akan mau menikah dengan gadis seperti dia dulu,waktu kecil nya saja dia jelek dekil gitu apa lagi udah gede nya ihh serem pasti" gumam Biyan yang membayangkan rupa istri masa kecil nya disisi lain Tiara dan Ela sudah berganti kostum di sana sudah banyak anak laki-laki yang berkumpul dan mulai bersorak saat Tiara lewat, "Tiara aku sayang kamu"ucap laki-laki itu "Tiara aku cinta kamu" "Tiara aku tidak bisa hidup tanpa mu"ucap teman sebelah nya dan langsung mengundang hujatan dari para teman nya "Eh bro lebay banget sih" ucap teman nya "Bodo yang penting Tiara mau jadi cewe gue" Tiara di buat malu karna ulah mereka semua tidak jarang Tiara sering mendapat komentar pedas dari sesama kaum hawa terutama dengan Cindy dan Amel mereka bisa di sebut musuh bebuyutan sejak Tiara duduk di kelas dua SMP dulu "Ih dasar wanita murahan,lihat aja banyak sekali para cowo yang ngerebut dia pasti karna permainan nya sangat bagus"ucap Cindy kepada Amel "Ya jelas lah cowo itu kan ga bakalan mau kalo pacaran cuma gandengan tangan ataw hanya sekedar ngobrol biasa,mereka pasti mau lebih bahkan sampai ada yang di ajak check in" Tiara yang mendengar ucapan mereka langsung naik darah dan mulai membalas ucapan mereka "Heh kalo punya mulut tuh dijaga,kalian kali tuh yang suka di ajak check in sama cowo kalian bahkan dengan om om pun mau asal ada cuan nya"jawab Tiara tak kalah pedas "Kurang ajar,Lo berani sama kita hah Lo pikir karena cowo-cowo suka sama Lo terus Lo berasa kalo mereka bakaln dukung Lo gitu, paling-paling mereka cuman mau nyobain tubuh Lo doang,ya gak say?"ucap Amel kepada Cindy "Yoi bro,dah yuk lebih baik kita ke kantin dari pada kita berdebat dengan cewe gampangan ini yang ada nanti kita kena sial nya lagi"ajak Cindy kepada Amel dan mereka pun langsung pergi tanpa memperdulikan Tiara yang sedang mengomel "Kurang ajar kalian,apa orang tau kalian tidak menyekolah kan mulut kalian hah"ucap Tiara marah "Sudah Tiara tenang,kamu harus sabar orang kaya mereka emang kaya gitu bisanya cuman ngerendah in orang lain saja"ucap Ela menenangkan Tiara yang sedang marah
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD