Makan Malam Yang kacau

1016 Words
        Mobil yang di tumpangi oleh Mike dan Carol telah sampai di lobi sebuah restoran mewah, Mike dan Carol turun bersamaan karena pintu sudah di buka oleh petugas yang di pekerjakan khusus untuk membantu para tamunya. Kemudian Mike menyerah kan kunci mobilnya kepada salah seorang petugas khusus yang akan membantunya memarkirkan mobilnya.         Keduanya kemudian berjalan dengan tangan Carol terapit indah di lengan Mike, tampak begitu romantis keduanya berjalan sembari sesekali menyelip kan senyum dan berbincang ringan. Sampai di depan lift mereka menunggu lift terbuka, tak lama lift yang di tunggu pun terbuka mereka pun akan segera masuk.         "Mike,," Panggil seseorang dan berhasil menghentikan langkah keduanya, dan mereka berbalik ke arah suara. Terlihat dua orang wanita berjalan menghampiri mereka, tampak ibu Mike berjalan dengan menggandeng seorang wanita muda yang cantik dan di kenal sebagai anak dari paman Louis oleh Carol. Karena mereka pernah melihat foto gadis tersebut terpajang di rumah paman Louis.         "Oh.. Mom" Mike memeluk dan menciup pipi ibunya bergantian dengan Carol yang juga melakukan hal yang sama, namun saat Carol melakukan hal yang sama, ibu mertuanya bersikap cuek pada nya.         "Ini Jeniver, Mike.. Putri paman Louis yang baru saja pulang dari luar negeri" Ibu Mike memegang tangan gadis itu dan membawanya ke depan agar di lihat oleh Mike.         "Hai, kak Mike" Jeniver mengulurkan tangannya ke depan Mike, Mike hanya terdiam sesaat melihat kearah tangan Jeniver dan beralih ke wajah istrinya yang juga memandang nya. Carol mengangkat dagu memberi isyarat untuk membalas uluran tangan Jeniver, Mike pun segera menjabat tangan Jeniver dan melepas nya kemudian. Carol pun tersenyum melihat tingkah Mike.         "Hai, Jeniver. Aku Carol istri Mike" Seru Carol tersenyum sambil menjabat tangan Jeniver yang masih terulur, karena tangan Jeniver masih terulur meski sudah di lepas oleh Mike.         "Hai, kak Carol" Jeniver tersenyum kepada Carol         Melihat Mike bersikap acuh kepada Jeniver, ibu nya pun sedikit menggeleng dan segera mengajak mereka naik kelantai atas tempat mereka reservasi restoran.         "Ayo masuk ke lift, jangan berlama lama di sini. Paman Louis pasti sudah menunggu lama" Ajak ibu Mike seraya berjalan masih memegang tangan Jeniver mendahului Mike dan Carol ke dalam lift. Carol melihat tangan ibu mertuanya yang memilih memegang tangan Jeniver daripada dia, merasakan sedih dalam hatinya. Namun dia menepikan perasaan nya itu, sesaat kemudian Mike merangkul bahunya dan menuntun nya masuk ke dalam lift.         Menunggu lift yang akan membawa mereka ke lantai 5 restoran tersebut, Mike bersikap begitu mesra kepada Carol dengan masih merangkul bahu Carol. Ibu nya yang melihat pun mencibir dalam hati sedangkan Jeniver masih memperhatikan punggung Mike yang membelakanginya.          Sampai di lantai yang mereka tuju lift pun terbuka, Mike dan Carol keluar terlebih dahulu dan di ikuti oleh ibu mertuanya dan juga Jeniver. Mereka berjalan menghapiri meja yang sudah ada paman Louis dan istrinya duduk menunggu mereka saat ini.         "Maaf membuat kalian menunggu lama" Ibu Mike menyampaikan maaf pada ke dua orang tua Jeniver.         "Tidak perlu sungkan Ririn, bukan hal besar tak perlu di pikirkan" Nyonya Hera berdiri dan memegang tangan ibu Mike.         "Sudah sudah, ayo duduk lah baru kita mengobrol lagi" Paman Louis menyela pembicaraan istrinya dan ibu Mike.         Saat sudah duduk paman Louis pun memulai pembicaraan.         "Apa kabar Mike, sudah sangat lama sejak kita bertemu. Kau sekarang sudah semakin sukses, aku selalu mendengar nama mu di perbincangkan dalam pertemuan bisnis" Paman Louis memuji kesuksesan anak dari sahabatnya itu, memang tak dapat dielakkan bahwa foto Mike selalu ada dalam majalah bisnis salah satu bait dari pembicaraan tersebut adalah 'pengusaha muda yang nama nya kini di perhitungkan dalam dunia bisnis lokal maupun initernasional' begitulah kira kira salah satu beritanya.         "Paman terlalu memuji, aku hanya melanjutkan apa yang sudah daddy kerjakan dengan sepenuh hatinya. Aku tak akan bisa seperti ini jika daddy tak memulai nya dengan benar" Jawab Mike merendah         "Sungguh daddy mu mempunyai anak yang dapat di banggakan, aku sungguh sangat iri padanya"          "Aku sudah mengatakan untuk menjodohkan anak kita dulu, kalian saja yang tidak mau mendengarkan aku dulu" secara tiba tiba, ibu Mike mengeluarkan kata kata yang sangat mengejutkan bagi semua orang. Carol hingga membeku menatap ibu mertuanya yang tak merasa bersalah sama sekali padanya.         "Mom, apa yang kau katakan?" Mike menegur ibunya yang dengan santainya mengatakan hal tak masuk akal tersebut. Mengingat bahwa Mike sudah menikah dan sekarang bahkan istri putra nya ada bersama mereka.         "Ririn, kau tak boleh berkata seperti itu" Ibu Jeniver yang merasa tidak enak kepada Carol yang duduk di sebelah Mike pun membuka suara nya.         "Tapi memang benar kan, dulu mom sudah memberi tahu mu untuk menerima perjodohan ini. Kau saja yang tidak mau menuruti ku" Masih menyinggung masalah perjodohan yang dulu di inginkannya.         "Sudahlah Ririn, jangan mengungkit lagi masalah itu. Sekarang Mike sudah bahagia dengan wanita cantik di sebelahnya, benar kan Mike?" Ibu Jeniver tersenyum ke arah Mike yang sudah tersulut emosinya, untuk mencairkan suasana yang sedikit tegang akibat dari ulah ibu Mike.         "Bagaimana bisa kau mengatakan Mike bahagia, sampai sekarang saja mereka masih belum memiliki keturunan. Bukankah itu hal yang..."         "Berhenti mom, apa sebenarnya yang mom ingin kan? Sekarang aku merasa sangat bahagia hidup bersama Carol baik ada anak atau tidak" Kekesalan Mike pada ibunya tak dapat ia tahan lagi, hingga dia membentak ibunya di depan semua orang. "Ayo sayang kita pergi dari sini" Ajak Mike pada Carol, awalnya Carol menahan Mike untuk tak langsung pergi namun Mike bersikeras menarik tangan Carol untuk pergi.         "Mike kembali, apa kini kau sudah tak punya sopan santun lagi!" Bentak Ibu nya dengan kesal, namun Mike tak menghiraukannya dan terus berjalan hingga menuju ke lift.         "Sudahlah, apa yang kau lakukan. Kau membuat semuanya menjadi kacau, makan malam hari jadi berantakan karena dirimu nyonya Ferdinan`z" Akhirnya ayah Jeniver mengucapkan kata katanya yang di tahan dari tadi         "Aku tak mengerti apa yang di lihat nya dari wanita itu, dia hanya wanita biasa dan tidak lebih cantik dari Jeniver, anakmu tuan Louis" Ucap ibu Mike masih kentara dengan kekesalannya. Ke dua orang tua Jeniver menggelengkan kepalanya tak mengerti dengan apa yang di pikirkan oleh istri sahabatnya itu.             Aku tak akan biarkan mereka berdua bahagia, lihat saja aku akan pisahkan mereka hingga mati pun aku tak sudi dia jadi menantuku. Dasar wanita mandul tidak tahu diri.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD