Anniversary
"Halo sayang, ada apa menelfon?" Tanya sang istri yang merasa aneh di telfon oleh sang suami yang baru satu jam lalu berpisah saat suaminya tadi mengantarnya ke kantor, bahkan saat ini belum menjelang siang.
"Apa tidak boleh menelfon istri sendiri?" sang suami bertanya balik dengan gemas kepada istri nya yang bertanya dengan nada sedikit kesal, tentu saja karena hari ini wanita tersebut sedang ada meeting penting bersama dengan team management di kantornya. Wanita tersebut sangat tidak suka jika saat bekerja, ada yang mengganggu nya walaupun suaminya sendiri, suaminya pun sebenarnya tahu sifatnya itu namun dia dengan sengaja mengganggu nya hari ini. Karena ini dia akan memberi kejutan kepada istrinya.
"Bukan begitu, kau kan tahu sebentar lagi aku ada meeting. Semuanya sudah berkumpul" Si wanita berkata dengan setengah berbisik, membuat yang di seberang telfon tertawa tertahan karena tidak ingin istrinya bertambah kesal.
"Iya aku tahu, aku hanya ingin mengatakan kalau nanti malam kita ada undangan makan malam bersama klienku. Aku mau mengajak istriku yang super sibuk ini untuk pergi bersama ku nanti!" setelah menyelesaikan perkataan nya dia pun tersenyum manis membayangkan wajah istri nya sekarang ini.
"Ahh~ begitu, baiklah aku akan menyelesaikan kerjaanku dengan cepat. Tapi aku tidak janji akan tepat waktu, sayang" dia pun mendesah karena cukup lelah dengan membayangkan kerjaan nya yang begitu banyak, dan tak tahu akan selesai tepat waktu atau tidak.
"Tidak apa, Aku akan menunggumu, sayang. Ini tidak terlalu mendesak untuk pergi tepat waktu!" Sang suami berkata begitu agar istrinya tak terburu buru dalam menyelesaikan pekerjaan nya, ia tahu bahwa pekerjaan istrinya cukup banyak dan butuh konsentrasi yang baik untuk mengerjakannya.
"Baiklah, terima kasih sayang. Aku tutup telfonnya dulu ya, Bye." Dia memutuskan telfon sebelum suaminya menjawab salam perpisahannya.
Sang suami pun hanya melihat telfonnya seraya tersenyum dan berkata "Kau keras kepala sekali, sudah ku katakan tidak usah bekerja. Sekarang kau pusing sendiri menghadapi pekerjaan mu yang begitu banyak, kau bahkan bisa bekerja di perusahaan ku tapi kau selalu menolak. Hahhh.." ia pun mendesah memikirkan istrinya yang begitu ingin bekerja dan mandiri, tak ingin hanya di rumah menikmati uang hasil jerih payah suaminya begitu saja.
Michael Ferdinand'z sering di panggil Mike seorang pengusaha muda yang cukup sukses dalam bidangnya, memiliki latar belakang keluarga yang memang di atas cukup berada. Memulai karirnya saat ia menyelesaikan kuliahnya dalam bidang bisnis di luar negeri dan kembali ke kota kelahirannya Indonesia di umur 23 tahun untuk melanjutkan usaha orang tuanya, sebab ayahnya telah meninggal saat dua tahun terakhir kelulusan anaknya dan mengharuskan Mike melanjutkan perusahaannya. Saat berumur 26 tahun, bahkan kerja samanya sudah merambah sampai keluar negeri. Karena terlalu fokus kepada kerjaan nya, dia pun tak memikirkan untuk berpacaran ataupun menikah. Padahal, banyak dari rekan bisnis nya yang menawarkan untuk menjodohkan anak mereka kepadanya. Namun semua itu di tolak secara halus olehnya dengan mengatakan bahwa dia masih ingin tetap fokus pada bisnisnya dan belum ingin memikirkan pacaran apalagi pernikahan. Sang ibu Ririn Ferdinand'z, juga sering meminta Mike untuk mulai mencari pasangan hidup. Bahkan ia pun sudah meminta anak dari sahabat suaminya itu untuk mendekati Mike, namun usahanya tak membuahkan hasil. Jeniver seorang putri dari rekan bisnis ayahnya dulu, sering di jodohkan oleh sang ibu yang memang menyukai gadis tersebut dari mereka masih SMA sudah sering ia sebutkan akan menjadi pendamping hidup Mike namun dia tak menanggapi dengan serius perjodohan tersebut. Selain statusnya yang memang dari kalangan atas, Jeniver sendiri sangat cantik juga seorang model sebuah pakaian merek terkenal.
Takdir berkata lain kepada Mike yang dahulu mengatakan belum ingin menikah, pada sebuah acara bisnis tanpa sengaja dia pun bertemu dengan seorang wanita yang juga begitu cantik dan menarik hatinya, dia adalah adik kelas nya dulu sewaktu di SMA. Carol Ernesta wanita cantik seorang wanita yang mempunyai ciri khas wajah bule, dengan warna mata cokelat terang yang dapat memikat lawan bicaranya apalagi saat dia tersenyum dengan kedua lesung pipi nya itu. Dapat di katakan orang tua Carol adalah orang yang berada, karena mereka juga membuka usaha di bidang pakaian namun tidak dapat di katakan butik mewah karena tempatnya hanya di pasar tradisional tanpa AC seperti di mall mall. Ayah Carol Louis Ernesta ada seorang manager keuangan di salah satu perusahaan ternama di Indonesia, namun suatu ketika dia pun di jebak oleh orang orang tak bertanggung jawab yang membuat namanya jelek dengan memfitnah bahwa ia menyeleweng kan uang perusahaan. Penyelidikan berlanjut alot hingga hasil kerja dulu yang telah terkumpul lumayan untuk kuliah anaknya pun sedikit demi sedikit terpakai, namun semua sia sia juga. Ia pun di pecat dari perusahaan tersebut karena tidak memiliki bukti bahwa dia di fitnah, sedangkan semua bukti mengarah padanya bahwa benar dialah yang menggelapkan dana perusahaan. Ia tidak di tuntut karena mengingat jasa nya yang telah bekerja selama 20 tahun disana, mereka hanya memecatnya tanpa memberi pesangon sama sekali. Melihat kondisi kedua orang tuanya yang tak mungkin memberi nya biaya kuliah yang cukup besar, Carol pun berinisiatif untuk melanjutkan kuliah sambil bekerja. Ia pun hanya mengambil gelar D3 agar tidak memakan biaya yang terlalu besar dan waktu yang cukup lama. Pada awalnya dia begitu ingin sekali mengambil kursus menjadi desainer, namun dia tak ingin egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Karena dia memang gadis yang pintar, dengan cepat dia diterima sebagai karyawan magang di sebuah perusahaan yang cukup terkenal dan sangat berpotensi untuk sukses di sana. Dia tetap kuliah saat malah harinya ketika pulang dari bekerja, orang tuanya awalnya melarang anaknya untuk kuliah sambil kerja karena itu akan mengganggu konsentrasinya dalam urusan kuliah. Namun betapa hebat nya Carol hingga orang tua nya pun tak mampu menghalangi niat awalnya tersebut, bahkan ia pun menyarankan ke pada kedua orang tuanya untuk membuka usaha dengan uang yang masih mereka miliki. Agar suatu saat nanti masih dapat di gunakan oleh mereka sampai anaknya sukses, begitulah Carol berkata kepada ke dua orang tuanya dengan penuh percaya diri.
Benar saja, saat ia lulus dari kuliahnya diapun menjadi karyawan tetap diperushaan yang menerima nya magang. Tak perlu waktu, dalam 1 tahun berhasil menjadi Manager Penjualan. Itulah statusnya saat ini yang membuat kedua orang tuanya bangga dengan nya, kedua orang tuanya masih membuka usaha mereka dan tak mau hanya menerima biaya dari anak mereka. Carol bekerja hingga tak mengenal siang dan malam, dia sering lembur hingga larut malam dan akhirnya pulang ke rumah di tengah malam. Orang tuanya sangat khawatir karena sampai di umur nya yang ke 27 tahun dia masih terlihat nyaman sendiri, bergelut dengan pekerjaan nya itu. Saat di tanya urusan asmara oleh ke dua orang tuanya dia selalu mengatakan, jika jodohnya akan datang tepat pada waktunya. Jadi tidak perlu di kejar dan tak perlu di cari, Tuhan sudah mengatur yang terbaik untuk masing masing orang.
Begitulah ceritanya, mereka di pertemukan takdir dalam sebuah acara perusahaan yang turut mengundah Mike dan juga Carol. Dalam acara tersebut Carol tak sengaja menumpahkan minuman dalam gelas yang di pegangnya, minuman tersebut mengotori lengan jas yang di pakai oleh Mike. Dengan cepat dan perasaan panik Carol membersihkan lengan jas Mike, namun Mike memegang tangan Carol untuk menghentikan kegiatannya. Dari sana Mike merasa mengenal Carol, hanya saja dia lupa di mana pernah melihatnya. Saat Carol memandang kearah Mike, tiba tiba carol terdiam bergeming dalam pikirannya. Akhirnya mereka sama sama menyebut nama lawannya dan terciptalah awal hubungan mereka. Mereka dengan cepat bertukar nomor telefon, daling menghubungi dan mengajak bertemu dan semakin lama semakin intens pertemuan mereka. Ibu Mike sebenarnya tidak menyetujui hubungan Mike dengan Carol, karena menurutnya Carol tidak selevel dengan mereka. Dia masih mendambakan calon menantunya itu Jeniver. Namun ibu Mike tak bisa berkata apa apa lagi karena Mike langsung memutuskan untuk melamar Carol dan menikahinya saat mereka sudah berpacaran selama 2 tahun.
Kembali lagi kepada Mike yang sekarang ini masih tersenyum membayangkan istrinya yang baru saja di telfonnya, Mike begitu mencintai Carol walau sampai saat ini mereka masih belum di karuniai seorang anak. Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan mereka, sudah genap 5 tahun mereka menikah. Namun Mike merasa mereka baru saja menikah dan masih merasakan manisnya hubungan pernikahan, seperti pengantin baru yang masih di buai cinta dan perhatian pasangannya.
Disela lamunannya yang teringan hubungan nya dan sang istri, ponselnya pun bergetar dan membuat dia tersadar kembali. "Halo Mom, ada apa?" Dia bertanya dengan nada sedikit tidak suka, karena beberapa hari ini ibunya memaksa untuk melakukan makan malam dengan keluarga Jeniver.
"Apa perlu alasan untuk menghubungi mu! Huhh.. Kau semakin berani membangkang Mike, apa istrimu menyuruhmu begitu terhadapku?" Dengan emosi ibunya berkata dan menuduh menantunya berbuat yang tidak tidak.
"Mom,, kau tahu kan Carol tidak mungkin begitu! Sekarang katakan lah, ada apa mom?" Tak ingin semakin membuat ibunya kesal, Mike pun menanyakan alasan ibunya menelfonnya. Karena dia tahu dengan pasti, bahwa ibunya punya maksud terselubung terhadapnya.
"Mom hanya mau tahu , kapan kau bisa ikut makan malam bersama keluarga Jeniver, Mike? Orang tuan nya baru pulang dari luar negeri dan kita harus mengunjunginya. Ayah Jeniver adalah sahabat ayahmu dulu, luangkan lah waktumu sebentar untuk pergi makan malam dengan mereka sayang" Mengeluarkan jurus terakhirnya untuk merayu Mike untuk menyetujui acara makan malam bersama dengan keluarga Jeniver.
"Baiklah Mom, aku lihat jadwalku dulu. Nanti aku akan mengabari mu, Mom" Putus Mike tak ingin banyak berdebat dengan ibunya yang pastinya tak akan ada habisnya itu.
"Apa malam ini tidak bisa?" Tanya Ibu Mike kembali, berharap malam ini bisa melancarkan rencananya.
"Tidak mom, Malam ini aku ada acara makan malam dengan klien" Tolak Mike dengan berbohong, karena tak ingin ibunya mengetahui rencana makan malamnya dengan sang istri.
"Baiklah, segera tentukan jadwalmu nak. Tidak baik membuat paman Louis menunggu lama, mengingat bahwa dia adalah sahabat daddy mu dulu"
"Iya mom, akan segera ku bereskan kerjaan ku dulu. Bye mo, aku mencintaimu" putus Mike setelah mendapat balasan dari ibunya. Mike memang sangat mencintai ibunya, mengingat bahwa hanya tinggal ibunya sebagi orang tuanya sekarang ini.
*****
Sore harinya Mike menuju perusahaan dimana istrinya Carol bekerja, dia pun masih menunggu di depan lobi kantor yang sebelumnya sudah menelfon istrinya dan mengatakan bahwa dia sudah berada di bawah.
"Cepat sekali datang jemputnya, aku kan sudah bilang akan sedikit terlambat. Bukannya kau bilang ini tidak mengaharuskan kita datang tepat waktu" Carol mendengus menatap Mike dengan kesal saat melihat wajah Mike tersenyum geli, dia merasa gemas dengan raut wajah Carol sekarang yang sangat berantakan karena berlari terburu buru.
"Memang benar sayang, aku hanya sudah terlalu rindu padamu dan ingin segera bertemu dengan mu. Makanya aku datang lebih awal, haha.." Sembari menyelipkan tawa kecil, Mike mencubit hidung Carol gemas. See,, itu berhasil membuat sang istri tersenyum merona kedua pipinya di buat Mike.
"Ahh~ kau selalu bisa membuat ku tak berkutik, aku sungguh kesal tadinya. Tapi berkat ulahmu aku sudah tidak bisa marah lagi padamu, sayang.." Gerutu Carol bercampur nada manja kepada suaminya.
"Baiklah kita akan pulang dulu, bersiap untuk pesta kita malam ini" Hampir saja Mike membocorkan rahasia surprise nya.
"Pesta?? Bukan nya kita akan makan malam dengan klien mu, sayang..?" Memandang suaminya penuh dengan tanda tanya, berharap menemukan kebohongan yang di sembunyikan nya. Namun Carol tak dapat melihat wajah suaminya yang sedang konsentrasi pada jalanan yang memang cukup ramai.
"Memang,, kami biasa menyebutnya pesta sayang" Elaknya agar tak ketahuan berbohong, dengan wajah penuh keseriusan memandang ke arah istrinya sejenak dan beralih ke jalan lagi.
"Baiklah.." Tidak ada lagi pembicaraan hingga mereka sampai di rumah, untuk segera bersiap.
Betapa terkejutnya Carol saat masuk ke dalam kamarnya, ia mendapati gaun berwarna merah wine di atas kasur dan juga heels berwarna senada di bawah kasur. Carol berjalan mendekat dan meraih gaun tersebut, dan menelitinya.
"Indah sekali gaunnya.." Carol bergumam tanpa menyadari, di belakang nya suami nya tengah memperhatikannya dan tersenyum saat mendengar gumaman dari Carol.
"Kau suka?" Carol terjingkat saat Mike berbisik di dekat telinga nya, tubuhnya meremang dan rasanya darahnya berdesir saat tangan Mike mulai memeluk tubuhnya dari belakang.
"Kau yang menyiapkan ini semua?"
"Hehemm.."
"Kapan?"
"Pagi tadi saat menuju ke kantor, aku langsung mencarinya karena mengingat akan ada acara malam ini" Jawabnya masih memeluk Carol
"Baiklah,, sekarang lepaskan aku sayang! Aku akan segera mandi dan bersiap" Pinta nya kepada Mike, Mike pun segera melepas pelukannya yang sebenarnya dia masih enggan.
*****
Mike Menunggu Carol yang sedang berdandan di bawah, tak lama yang di tunggu pun muncul di balik tangga. Mike terpana melihat penampilan istrinya yang begitu cantik malam ini, walaupun dia biasanya memang sudah cantik. Namun untuk malam ini, dia berpenampilan begitu spesial dan menawan.
"Aku pasti tak akan sanggup melihat lelaki yang akan memandangimu nanti sayang" Gumam Mike tanpa dapat di dengar oleh Carol.
"Ada apa? Apa aku kelihatan aneh? Atau aku ganti saja bagaiman?" Carol memberondong begitu banyak pertanyaan kepada Mike
"Cantikk..." Hanya satu kata itu yang dapat di katakan oleh Mike, dan langsung membuat Carol tersipu malu bahwan wajah nya sudah semerah tomat sekarang ini.
Mike menggenggam tangan Carol dan mengajaknya segera ke tempat yang sudah di reservasi olehnya sejak kemarin, sepanjang perjalanan Mike menggenggam jemari Carol dengan posesive seakan saat di lepas tangan Carol akan di genggam oleh laki laki lain.
*****
Mobil mereka telah sampai di lobi salah satu hotel bintang lima di ibukota, Mike turun terlebih dahulu dan kemudian dengan cepat memutari mobil dan membukakan pintu mobil dan mengulurkan tangannya untuk di gandengnya kemudian. Mereka berjalan bersisian sampai pada lift, tak lama lift sampai pada tingkat tertinggi hotel tersebut. Mereka berjalan menuju restoran hotel yang tampang lenggang, Carol merasa aneh karena baru ada mereka di sana. Mike menuntun Carol pada sebuah meja yang sudah di siapkan oleh pihak hotel dengan permintaan dari Mike, meja yang cukup besar dengan hiasan yang terkesan romantis dengan bunga dan juga ada lilin yang tampak indah di sana. Semakin berjalan mendekat mata Carol membelalak dan tangan nya dengan reflek menutup mulutnya, bahkan mata nya sudah berkaca kaca.
"Happy Anniversay My Love" Mike bertutur kepada Carol seperti yang tertulis pada piring kue yang ada di atas meja. Sontak Carol langsung berhamburan memeluk Mike dan menumpahkan air matanya yang sejak tadi ia tahan.
"Mike... apa kau yang menyiapkan semua ini sayang?" Tanya Carol melepas pelukan nya sejenak, saat mendapat anggukan dari Mike Carol langsung menenggelamkan dirinya dalam pelukan Mike kembali.
"Jangan menangis sayang, ini hari bahagia kita sayang. Please, hapus air mata mu hhm.." Sembari menyeka air mata Carol, Mike meminta nya untuk tersenyum dengan mengecup kening nya.
"Terima Kasih sayang, kau selalu bisa membuatku kehabisan kata kata. Aku mencintaimu Mike"
"Kau adalah ratuku, sayang. Aku sangat sangat mencintaimu" Mike kembali menanam kan ciuman kali ini di bibir manis Carol yang kini berwarna merah menyala, yang terkesan sexy untuk Mike dan sebagian pria di luar sana.