Hari sudah tampak begitu siang, namun tak dapat juga membangunkan sepasang suami istri yang terlalu lelah karena melalui malam yang panjang. Ini adalah akhir pekan, mereka berdua pun tak ingin menyia nyiakan waktu berduaan mereka. Tampak keduanya masih begitu menikmati mimpi yang masih membuai kedua nya, wajah mereka pun masih terlihat begitu lelah nya. Namun ketenangan di dalam kamar pun tak berlangsung lama karena bunyi ponsel salah satu dari mereka, nyaringnya bunyi ponsel terasa menusuk di telinga Mike yang tampak kesal.
"Ponselmu berbunyi sayang" Mike masih belum membuka matanya dengan sempurna
"Bukan punya mu ya, sayang" Tanya Carol yang enggan untuk bangun.
"Aku sudah mematikan ponsel ku, jadi tidak mungkin itu bunyi ponselku" Karena tidak ingin di ganggu oleh sang ibu, Mike memilih untuk mematikan ponselnya.
"Begitu,, dimana ponselku. Aku menyimpan nya di tas, tapi tas ku pun entah di mana sekarang!" ucapan Carol membuat Mike terkekeh pelan, mengingat kejadian kemarin hingga istri nya lupa dimana dia menyimpan tasnya.
Carol mulai beranjak duduk di kasur sambil bersandar di headboard kasur dan sesaat kemudian dia pun beranjak, namun gerakan nya terhenti ketika tangan Mike kembali memeluk perutnya dan menariknya kembali kedalam dekapan Mike serta menutup nya dengan selimut.
"Biar saja sayang, ini akhir pekan. Kau tak harus mengangkat telfon apalagi kalau soal kerjaan" Mike berisik di telinga Carol dan membuat sekujur tubuhnya kembali meremang akibat hembusan nafas Mike.
"Bagaimana kalau itu telfon dari keluarga kita sayang, bagaimana kalau itu mom yang telfon. Dia pasti akan sangat marah padaku Karena tidak menjawab telfonnya" Carol berucap dengan panik dan khawatir jika memang benar ada hal penting yang ingin di bicarakan oleh keluarga mereka.
"Itu pasti bukan hal penting, kau dengar? tidak ada suara dering ponselmu lagi. Jika penting, pasti mereka akan segera menghubungi lagi" Bantah Mike tangannya sekarang sudah mulai bergerilya kembali di tubuh Carol, dan Carol pun tak dapat menghindar lagi untuk mengeluarkan desahannya kembali.
Pagi yang menjelang siang itu pun kembali mereka lanjutkan kegiatan panas yang memang menjadi candu bagi setiap pasangan suami istri, hingga akhirnya saat sudah selesai mereka kembali tertidur karena kelelahan.
*****
Mike dan Carol telah selesai membersihkan diri mereka, dan tentunya banyak drama terselip di sela mereka mandi tadi. Benar saja, Mike meminta lagi jatah siangnya di kamar mandi. Mulai dari alasan dia akan membantu membersihkan tubuh Carol, hingga jemarinya kembali menjamah setiap lekuk tubuh Carol hingga membangun hasrat dalam diri istrinya dengan sentuhan yang memabukkan dari nya.
Mereka mulai memakai pakaian masing masing yang memang sudah di siapkan oleh Mike tentunya, di sela kegiatan berpakaian pun Mike masih saja menggoda sang istri. Membuat Carol sedikit kesal dan menampilkan wajah cemberutnya.
"Jangan marah sayang, aku tak bisa berkutik jika kau terlihat begitu menggoda untukku sayang" rayu Mike yang melihat istrinya mulai kesal padanya.
"Alasan mu saja untuk mencicipi ku kan Mike, kau tak perlu berkata manis huh..." Carol mencebikkan bibirnya yang berwarna pink dan tampak begitu indah.
"Tidak sayang, itu memang benar. Bagaimana aku bisa lepas dari mu yang begitu memabukkan lebih dari wine ini" Kembali Mike berucap seraya mengangkat botol wine yang semalam mereka cicipi, seraya mengedipkan sebelah matanya menggoda Carol kembali.
"Kau,," Carol terhenti oleh bunyi bel dari luar pintu yang di yakini mereka itu adalah pelayan yang membawa makanan pesanan mereka tadi "Awas kalau berani menggoda ku lagi Mike" Kesal Carol namun di balas tawa oleh Mike.
Mike tahu istrinya tak benar benar kesal padanya, itu bentuk rasa malu nya karena terus di ingatkan dengan kenakalan yang mereka lakukan semalaman. Meski sudah menikah dalam waktu yang cukup lama, Carol masih sering merasa malu jika membahas masalah di ranjang dan segala hal yang di lakukan sebelumnya.
Carol berjalan ke arah pintu dan membukanya, benar saja perkiraan mereka. Dua orang pelayan masuk dan salah seorang mendorong troli berisi beberapa makanan yang mereka pesan tadi. Menata semua makanan ke atas meja dengan hati hati, setelah selesai Mike memberi mereka tips saat mereka hendak berlalu. Awalnya mereka menolak namun Mike dan Carol bersih keras untuk memberikan nya kepada mereka, sehingga mereka tak bisa menolak lalu mereka berterima kasih dan keluar dari kamar tersebut.
Mata Carol berbinar saat melihat makanan yang sudah tersaji di atas meja, dia sudah begitu lapar dan tak tahan lagi untuk menikmati sarapan yang sudah terlalu telat. Karena memang hari sudah sangat siang untuk di katakan sarapan, sekarang sudah nyaris pukul 12 siang.
"Ayo di makan sayang, kau pasti sudah sangat lapar" Pinta Mike, di balas tatapan tajam oleh Carol.
"Memangnya siapa yang sudah membuatku sarapan sesiang ini!" Seru Carol dengan kesal
Mike mendekat pada Carol dan membelai rambutnya yang masih setengah basah, dan berucap "Iya, memang salahku yang membuat mu tak bisa bangun pagi sayang" mengecup kening nya kemudian
Dengan mengalah sedikit kepada sang istri, itu sudah membuat suasana kembali lebih harmonis. Dia tahu istrinya itu tak benar benar kesal, memang salahnya yang tak pernah bisa puas terhadap istrinya itu.
*****
Sepasang suami istri telah menyelesaikan sarapan mereka yang kesiangan itu, mereka mulai membereskan pakaian mereka yang tampak berserakan di lantai. Melipat dan memasukkan nya kedalam goodybag yang tadi isinya pakaian bersih mereka.
Carol teringat dengan ponselnya dan penasaran dengan orang yang menelfonnya, dia pin mencari tas yang tangan yang di bawa semalam. tampak tas tersebut tergeletak di bawah meja yang tadi di pakai untuk menyimpan wine dan makanan tadi.
Membuka tas dan merogoh isinya, sesaat kemudian dia mendapatkan ponselnya. Dia pun segera membuka kunci privasi ponselnya, betapa terkejutnya dia saat mendapati panggilan telfon ibu mertuanya yang tak terjawab sebanyak lima belas kali. telfon di mulai pada malam hari dan hingga pagi tadi, dia berkata kepada Mike dan mulai mencoba menelfon balik ibu mertuanya.
"Mom menelfon sebanyak lima belas kali dan tak terjawab sayang, mom pasti sangat khawatir" Imbuh Carol dengan wajah panik dan mulai menghubungi ibu mertuanya.
"Tidak perlu di telfon balik sayang" Terlambat, karena ibu Mike telah menjawab di seberang sana.
"Halo, apa yang kalian lakukan hah..? kenapa semalaman tidak menjawab telfon ku? apa kalian tak menganggap ku lagi?" Ibu Mike mencecar dengan begitu banyak pertanyaan kepada Carol yang tampak tak enak hati.
"Maaf mom, ponsel Mike habis batrai dan ponsel ku tertinggal di kantor dan ini baru aku ambil" Bohong Carol sedikit gelisah dengan kebohongan nya.
"Lalu aku menelfon ke rumah juga tak ada yang menjawab, apa kalian menghindariku?" semakin kesal nada bicara ibu Mike.
"Bu, bukan mom.." terhenti saat tiba tiba ibu Mike memotong perkataan Carol.
"Dimana Mike, aku ingin bicara dengannya" Perintah Ibu Mike dengan kesal.
"Sebentar mom" pasrah dan menyerahkan ponselnya kepada Mike.
"Halo mom, ada apa?" Wajah Mike tampak tak begitu senang.
"Lihat lah nada bicara mu itu, mom hanya ingin ingatkan. Nanti malam jadi kan makan malam dengan keluarga om Louis, dan kau harus datang, mengerti!" Memberi perintah tanpa ingin di bantah.
"Baik ma, aku akan datang" Jawab Mike diikuti desahan nafas yang begitu panjang.
"Bagus, sampai nanti sayang. Mom tutup telfonnya, bye" Memutus sambungan telfon sebelum Mike menjawab.
Mike mengembalikan ponsel Carol yang Mike tampak penasaran, setelah meraih ponselnya Carol pun meminta penjelasan atas apa yang baru saja di katakan ibu Mike sehingga membuat putra nya begitu frustasi.
"Mom ingin kita ikut makan malam dengan keluarga paman Louis, sayang" menjelaskan kepada sang istri yang terlihat penasaran.
"Malam ini?" Tanya Carol
"Hehem.." Kehilangan segala kata katanya.
"Baiklah, ayo kita bersiap siap untuk pulang. Agar nanti malam kita tak terlambat ke acara makan malam nya sayang" Tersenyum kepada sang suami, agar membantunya menghilangkan keresahan yang tentunya Carol tahu apa yang di khawatirkan suaminya sekarang.
Carol berucap dengan ringan, terlihat tanpa beban sama sekali. Sebaliknya, Mike yang terlihat begitu resah. Entah apa yang akan di lakukan ibu nya nanti, perasaan nya pun semakin tak menentu