Dia Begitu Tampan

1041 Words
Setelah beberapa saat berlalu, Rico akhirnya kembali dari toilet untuk menemui Carol di lobi hotel dan mengajaknya kembali ke kantor. "Dimana Mr. Kaleid?" Tanya Rico yang tak mendapati orang yang baru saja menandatangani kontrak kerja dengan mereka di sana. "Dia sudah kembali ke kamarnya untuk beristirahat, baru saja dia masuk ke dalam lift saat kau baru datang. Dia meminta ku untuk menyampaikan maaf, karena tak menunggu mu kembali." ucap Carol "Oh, baiklah tidak masalah. Ayo kita kembali ke kantor" Ajak Rico seraya berjalan menuju ke arah mobilnya yang sudah di bawa supir ke depan hotel. Perjalanan pulang ke kantor memakan waktu selama 45 menit, Rico dan Carol tampak sibuk dengan ponsel mereka masing masing karena staf mereka yang menghubungi mereka. Sebab mereka sudah cukup lama meninggalkan kantor, ada beberapa hal yang memang memerlukan persetujuan dari mereka. "Menurutmu, Mr. Kaleid orang yang bagaimana?" suara Rico tiba tiba memecah keheningan antara keduanya dengan masih setia melihat ke ponselnya. Carol menatap Rico, menelisik apa maksud dari ucapan dari atasan nya tersebut. "Maksud anda sifatnya?" menunggu jawaban dari Rico sambil sedikit memiringkan tubuh nya ke arah Rico yang masih saja sibuk memperhatikan ponselnya. "Lihatlah ini, dia begitu tampan bukan?" menunjukan layar ponsel nya ke arah Carol, ternyata yang dari tadi dia lihat adalah foto Mr. Kaleid. Carol pun menggeleng. "Apa anda sedang mencoba menjadi penguntit?" Carol tak habis pikir, mengapa atasan nya memperhatikan foto Mr. Kaleid. "Tidak, aku hanya mencari info pribadi dirinya di internet. Ternyata muncul foto dirinya juga di sini, bagaimana menurutmu hhmm?" masih menjelaskan nya dengan begitu penasaran menanyakan pendapat dari Carol tentang foto yang di lihat nya itu. "Apa nya yang bagaimana?" Bertambah bingung dengan pertanyaan yang begitu mencurigakan dari atasannya tersebut. "Jangan berpura pura bodoh Carol, aku menanyakan pendapat mu karena kau seorang wanita. Menurut sudat pandang mu, apakah dia termasuk pria yang tampan?" tak ingin basa basi lagi, Rico langsung bertanya ke intinya. "Hhmm,, ah tidak tahu" Melirik ke arah Rico sejenak dan memalingkan wajahnya, dia tak ingin menjawab pertanyaan Rico karena takut akan di serang dengan cara memberi tahu Mike jika Carol memuji pria lain selain dirinya. Rico dan Mike juga berteman akrab tentunya, sehingga mereka kadang kadang bertukar suara lewat telepon atau Mike sekedar menanyakan pekerjaan Carol kepada Rico. "Ayo jujur katakan padaku, bagaimana penampilan Mr. Kaleid menurutmu?" kembali meminta pendapat Carol tentang orang yang berada dalam foto tersebut "Aku jadi penasaran, kenapa anda begitu ingin tahu pendapatku tentang dia. Apa anda punya maksud terselubung?" giliran Carol yang menatap wajah Rico pebuh curiga saat ini, ingin mengetahui apa maksud atasan nya itu menanyai tanggapan tentang Mr. Kaleid. "Aku tidak punya maksud apa apa, hanya saja aku ingin tahu penilaianmu tentang laki laki itu. Karena sepertinya dia mudah untuk di sukai oleh wanita" Rico mengatakan nya dengan menatap Carol, dari tatapan nya itu bisa Carol pastikan jika dia sedang serius. "Anda tenang saja, setampan apa pun dia aku tak akan terpesona oleh nya. Karena aku tahu posisi ku sekarang ini, aku memiliki seorang suami yang sangat mencintaiku dan aku juga sangat mencintainya kau tahu itu kan?" Carol juga menatap balik ke arah Rico meyakinkan pria itu, bahwa dia benar benar mencintai suaminya sekaligus teman atasan nya itu. Dan seolah menegaskan kepada Rico untuk tenang, karena dia tak akan berpaling kepada lelaki lain. "Aku tahu itu sekarang, Syukurlah jika kau sangat mencintai Mike. Karena dia juga begitu mencintaimu Carol" Rico memilih untuk tak menceritakan tentang perhatian Mr. Kaleid kepada Carol, karena dia telah melihat keseriusan di mata Carol bahwa dia sungguh sungguh mencintai sahabatnya. Dia yakin Carol tak akan tergoda oleh pria lain sekarang ini. Carol hanya tersenyum dan kembali membalas pesan yang dikirim oleh suami nya yang menanyakan keberadaan nya iti, ada pula beberapa pesan yang dikirim oleh bawahan nya yang bertanya tentang pekerjaan. ***** Sore harinya, Mike sedang mengendarai mobilnya menuju ke kantor Carol untuk menjemput istrinya itu. Mike telah sampai di depan kantor Carol, namun kali ini dia berjalan masuk ke dalam menuju meja resepsionis. "Tolong katakan kepada tuan Rico aku datang menemuinya" Mike mengatakan kepada resepsionis yang dia temui, setelahnya dia langsung ke arah lift yang kebetulan baru saja terbuka dan masuk kedalam. menekan tombol lantai yang di tuju serta menunggu lift membawanya ke lantai tersebut. Sampai di lantai yang di tuju dia pun segera berjalan keluar, melihat ponselnya terdapat beberapa pesan dari istrinya yang bertanya tentang keberadaan nya saat ini. Ini memang belum waktunya pulang, namun Carol terbiasa menanyakan kapan atau jam berapa Mike akan menjemputnya. Namun Mike sengaja mengatakan kalau dia akan telat menjemput, Carol mempercayainya dan kembali bekerja sembari menunggu nanti. Tok,,tok,,tok,, bunyi pintu di ketuk dari luar " Ya silahkan masuk" jawab Rico tanpa menoleh ke arah pintu "Halo, apa anda sibu tuan Rico" membuka pintu dan memberi salam dengan senyum menggoda teman nya itu, Mike pun kembali berjalan mendekat ke meja kerja Rico. "Halo Mike, apa kabar mu bro?" bangkit dari kursi kebesarannya tersebut, Rico pun berjalan mendekati Mike menjabat tangan dan memeluk nya ala pria(menempelkan bahu dan menepuk pundak masing masing, kira kira begitu lah ya) "Rico apa aku mengganggu waktu kerjamu?" tanya Mike penasaran, karen tadinya dia melihat Rico yang tak memandang ke arah nya saat masuk. Seakan berkas yang berada di atas meja tersebut tak akan ada habisnya dan harus segera di selesaikan. "Tidak Mike, kenapa kau sungkan sekali. Ini seperti bukan dirimu, haha, ada apa hah?" Rico menepuk pelan bahu Mike, dia bisa melihat ada yang salah dari sahabatnya ini. Karena tidak biasa nya dia seperti orang lain saja, menanyakan kesibukan kerja nya. "Tidak Rico,, aku hanya ingin melepas penat ku selama satu hari bekerja. Apa aku boleh istirahat di sini sebentar?" pertanyaan Mike menambah kecurigaannya pada sahabatnya itu "Apa masalahnya sangat sulit kau hadapi, hingga kau bingung seperti ini Mike?" Rico seolah sudah bisa menebak bahwa sahabatnya sedang dalam masalah, namun dia akan menunggu sahabatnya sendiri yang menceritakan nya. "Biar aku istirahat 15 menit saja, aku akan turun setelahnya, hhmm" menutup matanya nya dan berucap dengan lirih seakan perasaan sakit menjalari seisi hatinya 'Apa ini ada hubungannya lagi dengan ibumu Mike, jika benar begitu apa yang akan kau lakukan sekarang?'Ibumu sungguh sudah keterlaluan, apa dia tak bisa melihat kebahagian yang Carol bawa untukmu' "Haahhhh..." Rico mendesah pelan, dia ikut merasakan lelah yang di derita sahabatnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD