ALTAR BERDARAH

1509 Words

Semuanya terjadi begitu cepat, seolah waktu telah kehilangan maknanya. Setelah ritual membersihkan diri yang terasa sureal di hotel mewah yang megah, Lopita menemukan dirinya didandani seperti boneka porselen. Tangan-tangan cekatan para perias profesional bergerak lincah di wajahnya, mengoleskan warna-warna lembut, membentuk alis, menyapukan maskara. Rambutnya ditata menjadi sanggul anggun yang dihiasi permata berkilauan. Ia melihat pantulannya di cermin, sesosok pengantin wanita yang cantik, namun dengan mata yang kosong dan jiwa yang bergejolak. Sekarang, ia berjalan di atas karpet merah yang terhampar di sebuah taman yang hijau dan sejuk, di antara pepohonan rindang yang menjadi saksi bisu. Udara pagi yang segar menusuk kulitnya, membawa aroma bunga-bungaan yang tak mampu menenangkan de

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD