Di samping ranjang, Leon duduk diam, tatapannya lekat pada Lopita. Ada sebersit kegelisahan yang tak bisa disembunyikan di matanya yang gelap. "Are you okay?" Suaranya terdengar serak, dipenuhi keprihatinan. Tapi Lopita tahu, jauh di lubuk hatinya, kecemasan itu bukan untuk dirinya. Bukan untuk luka di hatinya, atau pening di kepalanya. Kecemasan itu sepenuhnya tertuju pada kehidupan lain yang bersemayam di rahimnya. Lopita menatap Leon samar, berusaha mengumpulkan kepingan ingatannya yang tercerai-berai. Seperti puzzle yang kehilangan beberapa bagian penting. Perlahan, wajah Leon mulai terbentuk jelas, dan bersamaan dengan itu, kata-kata Elson yang mengerikan berkelebat, menusuk tajam. "Kamu pikir, Leon menikahimu karena menyelamatkanmu dariku?" Suara Elson menggema, tawa sinisnya seo

