Seiring bergulirnya waktu, setiap detiknya terasa seperti pasir hisap di dalam mansion megah Leon. Seiring perut Lopita kian membesar, tak lagi sekadar indikator medis, melainkan sebuah penanda nyata akan waktu yang mendekat, sebuah hitungan mundur yang tak terhindarkan. Dan bagi Leon, ini bukan hanya hitungan mundur kelahiran, melainkan juga penanda kian dekatnya "akhir" dari sebuah drama yang telah ia rekayasa dengan sempurna, sebuah skenario hidup yang ia yakini sepenuhnya dalam kendalinya. Namun, sebuah perasaan yang tak dikenal mulai menggerogoti hati Leon, perlahan namun pasti, laksana racun yang merembes. Ia menyangkalnya dengan segenap kekuatan egonya yang kokoh. Ia terus meyakinkan dirinya sendiri, berulang kali, ini hanyalah sebuah kebutuhan biologis yang harus terpenuhi untuk ke

