Keheningan yang mencekam menyelimuti kamar mandi setelah pancuran dimatikan. Hanya suara tetesan air dari keran yang sesekali terdengar, memecah kesunyian yang terasa berat. Leon melepaskan Lopita, namun sentuhannya masih terasa di setiap inci kulit gadis itu. Ia melangkah mundur, mengambil handuk besar berwarna putih dari rak, dan tanpa bicara, mulai mengeringkan rambut Lopita yang basah. Setiap gerakan Leon terukur, lembut, namun tanpa cela. Lopita hanya bisa menunduk, membiarkan jemari pria itu bekerja, merasakan kehangatan handuk dan sentuhan yang kini terasa jauh lebih dingin dibanding sebelumnya. Ia tahu ini bukan karena suhu, melainkan karena kesadaran akan kekuatan mutlak yang dimiliki Leon. Setelah rambut Lopita setengah kering, Leon beralih ke bahu dan lengannya, mengeringkan

