Menonton Berita

1149 Words
Katarina pergi ke kamar mandi, ia belum memeriksa hal lainnya, setelah memastikan bahwa kompor dapat menyala dengan baik dan kelistrikan yang masih berjalanーterbukti dari lampu lemari es yang menyala ketika sebelumnya ia membuka lemari es untuk melihat apa saja yang ada di dalamnya. Katarina menaruh tas sembarangan di dalam kamar yang sudah dia pilih, ia tidak melihat-lihat dan memperhatikan apa-apa saja yang ada di sana. Setelah memeriksa dapur, yang menjadi fokus utamanya adalah ia ingin mandi, hal itu membuat ia menunda untuk melihat-lihat keadaan rumah itu. Rumah ini adalah bangunan berlantai dua, Katarina masih menjelajahi lantai satu saja, itu pun belum semua. Ia tidak terlalu memedulikan keadaan rumah ini dan apa-apa saja yang terdapat di dalamnya, yang jelas ia mendapatkan tempat tinggal sementara yang nyaman dan fasilitasnya lengkap. Itu saja sudah cukup baginya. Ketika berjalan mencari kamar mandi, ia mendengar ada kendaraan yang melintas di depan rumah. Hal itu menjadi pertanda bahwa sesekali jalan raya di depan rumah ini pastilah dilalui oleh kendaraan. Meski begitu, ia tidak khawatir karena kendaraan yang melintas, orang yang ada di dalamnya tidak akan memperhatikan satu rumah yang diisi orang asing. “Ini dia kamar mandinya.” Setelah berjalan melewati lorong, Katarina menemukan kamar mandinya. Ia segera masuk ke dalam sana, kamar mandi itu memiliki warna yang dominan pilih, bahkan keramiknya juga putih. Ukuran kamar mandi bisa dikatakan cukup luas sehingga sepuluh orang yang akan mandi bersamaan saja masih bisa muat, karena luas itulah Katarina bisa bergerak leluasa. Tanpa ragu segera menggunakan segala peralatan dan perlengkapan yang tersedia di sana. Terdapat shower, bak yang menampung air, bahkan ada bak mandi atau batubara yang bisa digunakan untuk berendam. Keadaan kamar mandi tidak jauh dengan seperti yang biasa dia gunakan, hal ini membuatnya biasanya saja. Yang membedakannya adalah jenis sabun dan shampoo saja yang rasanya lebih harum dan lebih nyaman. Di sana juga ada air panas dan air dingin yang bisa digunakan. Karena masih gerah sehingga ia lebih memilih air dingin untuk digunakan membersihkan tubuhnya. Proses membersihkan tubuh itu berlangsung selama hampir satu jam. Shower yang ia gunakan terasa nyaman ketika mengucurkan air dingin, rasa gerah yang dirinya rasakan lenyap seketika. Katarina keluar dari kamar mandi dalam keaadan yang terasa segar. Ia tidak berlama-lama hanya dalam keadaan mengenakan handuk, ia kembali ke kamar tempat tasnya ditaruh lalu mengambil pakaian ganti yang sudah ada di dalam tasnya. Sementara pakaian yang sebelumnya ia kenakan di mana itu sudah kotor, ia sudah memasukkannya ke dalam mesin cuci yang saat ini masih beroperasi. Ia bisa menggunakan mesin cuci karena itu sudah mediasi keseharian di tempat sebelumnya ia hidup. “Segarnya, ini adalah yang kubutuhkan.” Setelah mengeringkan tubuh, ia segera berpakaian. Yang dikenakannya kali ini adalah celana pendek atau hotpants berwarna putih dengan atasan kaos ketat berlengan pendek warna biru. Ia sengaja menggerai rambut coklat kemerahannya, membiarkan kering dengan sendirinya. Karena kamar yang dirinya gunakan adalah kamar milik perempuan, di sana terdapat cermin berukuran cukup besar, ada meja riasnya pula. Katarina tidak menggunakan barang-barang di atas meja itu, selain ia tidak tahu cara menggunakannya, ia sama sekali tak memerlukan semua itu. “Oke, saatnya beristirahat sambil makan camilan.” Setelah memastikan ia sudah berpenampilan dengan benar, ia kemudian meninggalkan kamar menuju dapur untuk mencari makanan ringan. Karena dapur memiliki pasokan makanan yang terbilang lengkap juga cukup banyak, maka Katarina tidak sulit mendapatkan bahan makanan yang akan di santapnya. Setelah selesai dengan aktivitas, Katarina duduk selonjoran sambil menonton televisi, benda yang tidak pernah dirinya gunakan selama ini, satu dua kali ia pernah melihatnya, tapi tidak pernah menonton acara atau siaran di dalamnya. Maka dari itu, saat ini selagi ia memiliki kesempatanmu, tidak akan sedikit pun ia lewatkan. Ini adalah kehidupan yang diinginkan olehnya sejak lama. Menjalari kehidupan normal layaknya manusia biasa, layaknya remaja berusia belasan tahun. Tidak ada ruangam percobaam, tidak ada orang-orang ber setelan putih, tidak ada elektroda dan segala jenis kabel yang dihubungkan ke tubuhnya, tidak ada dokter, profesor dan siapa pun itu. Hanya ada dirinya dan kehidupan baru yang nyaman sedang dirinya jalani. Tentu saja Katarina tidak melupakan bahwa pihak yang menginginkan dirinya masih ada di luar sana mencoba mengusik dan merusak kehidupan yang dirinya inginkan. Ketika sedang asyik menonton acara yang menghibur sambil memakan camilan, Katarina mengganti channel siaran yang mana tak sengaja ada berita masuk yang disiarkan secara langsung. Berita itu menunjukkan kecelakaan yang terjadi di jurang di mana Katarina terlibat pertarungan menghadapi para pengejarnya. Dari berita itu diketahui ada orang yang melintas di jalanan itu lalu melapor tatkala melihat pembatas jalan rusak. Ada dua lokasi kejadian kecelakaan, yang pertama hanya ditemukan satu unit sepeda motor di dasar jurang tanpa ditemukan adanya korban. Jelas tidak akan ada, yang menjadi pengendara motor itu adalah Katarina sendiri di mana saat ini ia sedang menonton. Lokasi kedua adalah tempat jatuhnya mobil yang hendak membawa Katarina pergi. Ternyata di sana ada satu unit mobil yang ditemukan, di dalam mobil itu terdapat beberapa mayat. Sayangnya, mayat yang ada di sana tidak sesuai seperti yang Katarina harapkan. Pada berita yang muncul di televisi, mayat-mayat yang terjebak di dalam mobil rusak itu bukan beberapa pria berpakaian hitam dengan s*****a dipegang oleh mereka. Tidak, bukan mereka yang kamera perlihatkan saat ini. Itu adalah satu keluarga yang tediri dari tiga orang dewasa, satu wanita dan dua pria. Reporter mengatakan bahwa ini adalah kecelakaan tunggal pagi ini, diduga orang yang mengendarai mobil itu mengantuk sehingga menerobos pembatas jalan yang sudah tua sehingga terjadilah kecelakaan itu. Padahal, Katarina sendiri sadar bahwa itu adalah lokasi yang sama dengan tempat jatuhnya mobil yang kemarin. Sayangnya, itu adalah mobil yang berbeda, meski warna dan jenisnya sama, tapi mobil itu adalah kendaraan yang berbeda. Bukan itu mobil yang jatuh ke jurang bersama para pria bersenjata. Mobil itu harusnya memiliki banyak bekas peluru akibat orang-orang yang berusaha menembaknya kala itu. “Sepertinya mereka masih hidup. Pengejaran berikutnya akan segera terjadi.” Katarina berhujan sambil memperhatikan layar televisi. Berita ini jelas memberitahu dirinya bahwa musuh-musuh yang dirinya hadapi sebelum nya akan kembali dalam waktu yang dekat, tidak tahu kapan pastinya, tapi yang jelas ia sudah diketahui selamat dan akan dicari oleh mereka. Katarina ingin hidup normal dan santai di kota itu, tapi apa jila ada para pengejar yang mengganggu hidupnya, maka hal itu akan susah terwujud. Ia akan terus terancam dan dikejar. “Bagaimana ini? Mana mungkin aku langsung pergi ketika baru saja tiba? Ini sangat menyebalkan.” Katarina bergumam, tanpa sadar kekuatannya membuat benda-benda di sekelilingnya melayang setinggi satu meter. “Aku tidak bisa terus begini, aku ingin kehidupan yang bebas. Tidak akan kubiarkan seseorang merusaknya. Aku harus menghadapi dan membunuh siapa saja yang mengusik hidupku.” “Ya. Aku tidak perlu melarikan diri, akan kutunggu dan kuhadapi siapa saja yang ingin mengusik hidupku.” Katarina langsung mengambil keputusan saat itu juga. Pada saat itulah ia sadar kemarahannya membuat benda-benda yang ada di sekelilingnya melayang. Maka ia segera menenangkan diri lalu perlahan membuat benda-benda itu kembali pada tempatnya semula. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD