Bab 11

768 Words

Masih dengan bersidekap Jelita memasang wajah kesal. Sudah hampir setengah jam ia bertahan dengan ekspresi seperti itu. Hugo yang duduk di kursi pengemudi hanya mengendikkan bahu tiap kali ia melirik gadis di sebelahnya.   Saat Hugo mulai memasuki sebuah bangunan berpagar tinggi, barulah ekspresi Jelita berubah total. Ia tak lagi merasa kesal. Wajahnya justru menampilkan kegelisahan dan kekhawatiran.   “Ini seriusan, kita mulai belajar hari ini?” tanya Jelita pelan. Sejujurnya ia merasa sangat panik.   “Iya.” Hugo menjawab sekedarnya. Ia sedang memarkirkan mobil sehingga tidak memperhatikan Jelita yang mulai tampak tak nyaman.   Saat Hugo hendak membuka sabuk pengamannya, barulah ia menyadari keanehan yang ditunjukkan Jelita. “Kamu baik-baik saja?”   Jelita menggelengkan kepal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD