“Espresso satu.” “Minum di sini, Ren?” tanya Bibi Cempaka. Pria berkemeja biru itu hanya tersenyum tipis lalu mengangguk. Ia kemudian beranjak menuju salah satu meja yang ada di sisi jendela. Sambil menunggu pesanannya, ia mengeluarkan ponsel dan berselancar membaca berita daring di mesin pencari. Perhatiannya sedikit teralihkan ketika ada seorang pria berkaos polo santai yang masuk dan langsung duduk di meja yang berseberangan dengan dirinya. Sebagai sesama pria, dokter yang masih residen itu dapat menilai bahwa cara berpakaian pria yang baru masuk ini sangat menarik. Tipe orang yang membuat orang lain memperhatikan dirinya. Termasuk Ren Segelas kopi yang diantar oleh Bibi Ros membuat Ren terpaksa berhenti memperhatikan laki-laki yang baru datang itu. Ia menganggukan kepa

