Datang ke New York City

1125 Words
POV RICHARD "Apa kau sudah gila, Dave? Itu bukan solusi tapi kau membuat masalah baru untukku, aku tidak mau menduakan Queen dan kau tahu benar, dia sudah cukup menderita karena aku selama ini," tegasku membentaknya. Aku tak habis pikir dave akan memberiku saran gila seperti itu, bukan menyelesaikan masalah malah menghadirkan masalah baru. "Dengarkan penjelasan saya, Tuan. Untuk saat ini kita tak bisa mempercayai siapapun kecuali keluarga Tuan sendiri. Ini solusi satu-satunya, orang luar tanpa latar belakang yang jelas bisa saja menyakiti Nona tapi dengan mencarikan perawat Nona Queensha melalui istri kedua anda. Saya pikir itu ide yang baik, dia pasti tidak berani macam-macam. Lagipula, istri kedua untuk merawat Nona hanya sampai ia bangun. Setelah itu anda bisa menceraikannya sebelum Nona tahu kejadian sebenarnya. Pernikahan anda hanya di atas kontrak tanpa ada orang lain yang tahu hanya saya saja." Dave menyarankan ide cukup nekat dan gila padaku. Dave adalah orang kepercayaanku, kerja yang rapi dan pemikiran selalu tepat sasaran membuatku yakin untuk tidak meragukannya, kami cukup dekat karena sejak kecil Dave tumbuh di rumah ini bersamaku. Dulu Ibu Dave adalah kepala pelayan yang melayani kakek dirumah ini tapi sayangnya dia sudah meninggal beberapa tahun lalu karena penyakit Komplikasi yang dideritanya. Dave memutuskan untuk tetap mengabdikan diri kepadaku setelah sepeninggal ibunya sebagai balas budi karena telah memberinya kehidupan yang layak sejak kecil. Diluar urusan pekerjaan kami adalah sahabat yang baik, Dave selalu bisa ku andalkan dalam urusan apapun baik masalah pekerjaan mau pun perihal Queensha seperti saat ini, kecepatan dan ketepatan daya fikirnya membuatku tidak memiliki celah untuk meragukannya sedikit pun. Aku menatap kosong mencerna perkataan Dave, ada benarnya juga, mengikat seseorang dalam hubungan pernikahan dan harus kuketahui asal usul serta latar belakang keluarganya. Hmm, Aku butuh seseorang yang bisa ku percaya tidak akan menghianatiku untuk merawat istri kesayanganku, ratuku. Kepalaku terasa berdenyut memikirkan jalan keluarnya. Tidak mudah mencari wanita yang bisa di percaya ingin menjadi istri keduaku, itu sangat sulit. Aku juga takut memilih langkah yang salah hingga semuanya jadi kacau. Saran yang diberikan Dave cukup memuaskan tapi masih ada saja yang mengganjal difikiranku. Sekalipun niatku baik , jujur aku takut jika Queensha tahu pasti semakin kecewa kepadaku, selama ini dia sudah cukup menderita karenaku dan bagaimana hancurnya hatinya ketika dia sadar nanti dan tahu bahwa dia di madu. Wanita manapun di dunia ini pasti tidak ingin berbagi suami, aku tidak bisa menjamin Queensha akan mengerti mengapa aku mengambil keputusan yang menyakiti hatinya. Aku takut dia kecewa dan memutuskan untuk meninggalkanku, Walaupun semua yang kulakukan demi keselamatannya. aku takut, sungguh. Andai kemudian hari Queensha mengetahuinya hatinya pasti terluka. Aku tidak mau kehilangannya karena kesalahanku, semua pilihan ini membuatku kacau kurasa aku bisa menghajar siapa saja yang membuatku kesal nantinya. "Baiklah, aku menerima saranmu dan jangan sampai orang lain tahu. Aku punya satu kandidat yang bisa aku percaya untuk posisi ini. Aku dan dia sama-sama mendapatkan keuntungan. Persiapkan keberangkatanku besok, kita akan ke New York City," ujarku akhirnya. Aku sudah menyusun rencana dengan rapi, semua harus berjalan lancar. **** POV VIONA Hari ini adalah hari yang paling bahagia dalam hidupku, setelah bertahun-tahun terjun dalam dunia seni melukis akhirnya aku bisa mengadakan pameran lukisan di Metropolitan Museum of Art di New York. Ini adalah mimpiku sejak kecil, aku ingin sekali karyaku bisa terpajang di salah satu gallery terbesar di dunia. Metropolitan museum of Art memiliki koleksi lebih dari dua juta karya seni. Koleksi tetapnya meliputi karya seni dari zaman kuno klasik dan Mesir Kuno, lukisan dan patung dari hampir semua pelukis terkenal Eropa, dan sejumlah besar koleksi dari Amerika serta seni modern. Museum ini juga merupakan tempat kumpulan instrumen musik, kostum dan aksesori, dan senjata serta baju zirah kuno dari seluruh dunia. Beberapa interior bangsawan, dari abad pertama Romawi sampai desain Amerika modern. Berkali-kali aku mencubit lenganku sendiri untuk meyakinkan diriku bahwa ini bukanlah mimpi, ya! ini kenyataan. Semuanya nyata, aku benar-benar terpilih menjadi salah satu pelukis yang memiliki kesempatan memamerkan lukisanku di sini dan kabar baiknya juga, pihak museum memilih lukisan terbaikku yang akan di pajang di Metropolitan Museum of Art. Aku akan menjelaskan siapa diriku, aku Viona Rosalin anak dari mantan pengusaha tekstil James Arthur. Kelahiran London, Inggris yang sudah berumur 27 tahun. Bagaimana pendapatmu dengan arti dari kata cantik? Apa kau berpikir cantik itu adalah wanita yang memiliki kulit putih bersih, hidung tinggi, serta body goals? Jika seperti itu, aku masuk dalam kategori cantik menurut versimu. Aku juga memiliki bola mata biru seperti lautan, siapapun memandangku sekali saja akan jatuh cinta khususnya kaum Adam. Kupastikan banyak wanita yang iri melihat kesempurnaanku. Karena aku memiliki semua kesempurnaan fisik impian para wanita. Yah, meski menurutku cantik itu relatif. Seperti yang aku katakan tadi. Aku cantik. Menurut versi kebanyakan orang, banyak yang memujaku di kota ini tapi aku menolak mereka. Aku bukan bermaksud sombong, hanya saja belum ada yang bisa membuatku jatuh hati seperti pada sahabat kecilku. Aku bukan hanya mengaku- ngaku bahwa aku cantik tapi sudah banyak pujian yang kuterima dari semua jenis kalangan. Dan semua kaum hawa berhak memuji dirinya cantik dan nyatanya setiap orang memiliki kecantikan tersendiri. Sekali lagi Pandangan orang berbeda-beda menyangkut kecantikan tapi ukuran cantik secara umum adalah diriku. Keluar dari topik pembicaraan kita. Ya, mungkin kalian bertanya-tanya kenapa ayahku menjadi mantan pengusaha karena James ayahku di penjara tujuh tahun yang lalu dan kami bangkrut hingga tak ada harta apapun yang tersisa. Aku pergi ke New York menghindari amukan media massa terus saja membuntutiku meminta keterangan terkait skandal yang terjadi dan aku juga menghindari cinta pertamaku yang sudah terlanjur kecewa padaku, malu sangat malu ayahku telah mencuri saham miliknya sampai harus mendekam di penjara. Aku bisa hidup di kota New York karena bantuan teman SMP ku yang sudah lama merantau tinggal di sini untuk membuka usaha, aku bersyukur bisa mendapat bantuan bekerja serabutan di salah satu kafe miliknya, di sinilah aku mengumpulkan pundi-pundi uang di kota orang dengan melukis dan menjadi barista di kafenya. Jujur saja, aku berusaha mati-matian untuk mencari uang demi mengeluarkan ayahku dari penjara. Dia memang bersalah tapi aku tak bisa membiarkannya seumur hidup di jeruji besi, aku hanya memilikinya di dunia ini. Sudah, cukup menceritakan tentang masalah hidupku. Aku tak boleh memikirkan kesedihan, hari bahagia ini harus kunikmati penuh senyuman demi menyambut para pengusaha yang bersedia menghabiskan uangnya untuk membeli lukisanku. Hari ini aku mengenakan gaun berwarna biru frozen yang elegant dengan lengan terbuka sebatas lutut. Aku memang harus tampil cantik dan menawan untuk menarik perhatian para konglomerat untuk melihat hasil karyaku. Setelah pameran tiba pada acara pelelangan, kami pun menawarkan lukisan pertamaku yang akan di lelang. Dan hari ini aku akan melelang lima lukisan yang berbeda, setiap lukisan memiliki arti tersendiri dalam tuangan cat air di atas kanvas polos. Berapapun yang aku dapatkan dari pelelangan, aku tetap menghargai kerja kerasku yang susah payah kubuat siang dan malam.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD