Sashi membuka pintu rumah Santika yang ternyata tidak terkunci dari dalam. Sashi mengembuskan napas panjang sebelum masuk ke rumah itu. Satu kakinya masuk, tetapi segera terhenti. Santika sedang berteleponan dengan seseorang. "Kenapa kamu nggak pernah bilang ke Mama, kalo Sashi hamil? Dit, kalo dia hamil makin susah lepas dari dia. Mama, nggak mau bayar hutang itu!" Suara orang yang dihubungi Santika sudah pasti Aditya yang saat ini ada di Bandung. Sashi lantas berjalan masuk perlahan ke dalam ruang tamu. Ia masih bisa mendengar perdebatan anak dan ibu itu. Mereka memang seperti itu. "Ck! Nggak semuanya harus aku bilang sama, Mama. Kalo Sashi hamil nggak masalah. Toh, ada aku yang jadi suaminya. Beda cerita kalo Sashi hamil sama suami orang." "Kamu menyindir siapa?!" "Tidak menyindir,

