DUA

1142 Words
Melihat reaksi dari kaki indah tersebut, Ralph pun tanpa permisi langsung meletakkan wajah nya di antara kedua paha mulus sang wanita yang ternyata adalah paha cantik milik seorang Dominnique Miguel. Ralph menghirup kewanitaan Dominnique dan terus menikmati aroma yang keluar dari sana sambil masih terus menggesek hidung mancung nya. Ralph mengecup kewanitaan itu dengan lembut beberapa kali sebelum akhir nya melumat kewanitaan Dominnique dengan rakus. Dominnique yang merasakan perlakuan lembut dari lelaki di balik kayu itu hanya bisa mendesah sambil menikmati setiap sentuhan lidah yang di berikan seorang Ralph Sergio. Ralph terus menikmati aktivitas mengulum nya, ia ingin melihat reaksi yang di tunjukan oleh kejantanannya sebelum melakukan hal yang lebih jauh dari pada itu. Sejujurnya Ralph tak pernah bercinta dengan seorang wanita tanpa melihat seperti apa wajah wanita yang sedang ia tiduri. Kejantanan Ralph pun membengkak panjang, besar dan kuat menuntut sebuah pelepasan layak nya anak kecil yang merengek catton candy pada Sang Mommy. Tapi Ralph berusaha menenangkan diri. Ia lalu memasukkan jari tengah dan telunjuk nya ke dalam kewanitaan milik Dominnique kemudian dengan cepat memainkan jari-jarinya dengan lidah yang terus menghisap klistoris Dominnique. Dominnique yang sudah tak tahan pun mendesah kuat dari dalam bilik kayu tersebut. "Oughhh... Le...biiiihhhh... Ceee...paaattt... Laaagiii... Saayaanggg... pleaasee..." teriak Dominnique. Ralph yang mendengar erangan Dominnique di antara banyak nya suara erangan lain yang berada di sana pun tampak sedikit terkejut. Ralph merasa seperti sangat mengenali suara itu dengan baik. "Dominnique? Apakah ini benar kau, sayang?" gumam Ralph dalam hati. Ralph pun segera mencabut jari tangan nya kemudian dengan cepat mengarahkan kejantanan nya ke dalam kewanitaan milik Dominnique. Ia sangat yakin dia sedang tak berkhayal. Ia mendengar suara dari dalam bilik kayu itu dengan jelas karena saat ini dia masih sadar dan sedang tidak mabuk. Dengan sekali hentakan saja kejantanan Ralph melesat masuk ke dalam kewanitaan milik Dominnique. Ralph dan Dominnique pun sedikit mengerang merasakan sesak dan nyeri yang melanda alat vital mereka. Ralph tersenyum senang merasakan kewanitaan Dominnique yang masih sempit walaupun sudah tak virgin lagi. Ia bertanya dalam hati pria b******k mana yang telah mencuri start dari nya itu. Akan tetapi saat ini Ralph tak ingin ambil pusing dengan hal itu. Ia akan menanyakan hal itu nanti saat mereka bertemu lagi. Ralph pun mulai menggoyang pinggulnya perlahan dengan gerakkan maju mundur sembari memejamkan kedua matanya. Ia membayangkan Dominnique sedang berada di bawah tubuh atletisnya. Memeluk tubuh indah Dominnique. Mencium bibir sexy wanita itu. Meremas lalu mengigit p******a Dominnique dengan gemas kemudian melihat bagaimana gambaran wajah kenikmatan Dominnique saat sampai pada pelepasan mereka. Tanpa sadar Ralph terus saja mengerang dan meracau kan nama Dominnique dengan kerasnya. "Aaaachhh...Dominniqueee... Milikmu seem..piiit sekkkaalliii sayaannggg... Kauuu suungguhh.. luuuaarr biiaasaa..." ucap Ralph terus mendesah. Dominnique yang mendengar namanya disebut merasa sedikit kaget dan bingung. Ia bertanya-tanya siapa lelaki yang sedang menyetubuhinya itu. Akan tetapi hujaman demi hujaman yang diterima Dominnique dari kejantanan panjang dan keras milik Ralph itu membuat konsentrasinya pecah kemana-mana. Dominnique lupa di mana dia pernah mendengar suara lelaki di balik bilik kayu tersebut. Perempuan itu malah asik merasakan sensasi permainan seks ala Crazy Fantasy yang sering diceritakan Katty sahabat nya itu sembari terus mendesah dan mengerang bebas. "Sssstttt... Ooouuugghhhh... Ayo... Sayaangg... Aku akan sam...pai..." desah nikmat Dominnique dari bilik kayu itu. Tak berapa lama pun Ralph dan Dominnique sama-sama mencapai puncak pelepasan mereka. Ralph bahkan melepaskan cairan cinta miliknya ke dalam kewanitaan Dominnique. Hal yang selama ini tak biasa ia lakukan jika sedang bercinta dengan para wanita, sebab Ralph lebih suka menyiramkan cairan cinta nya ke wajah atau mulut si wanita. Dominnique pun merasakan cairan itu begitu hangat mengalir ke dalam kewanitaannya. Rasa hangat itu bahkan membuat ia ingin sekali memeluk tubuh lelaki yang berada di antara bilik kayu tersebut, akan tetapi saat itu juga dirinya sadar mungkin ini hanya lah salah satu bentuk dari sensasi seks Crazy Fantasy tadi. Ralph yang masih terengah-engah itu pun tanpa sadar memeluk kedua kaki Dominnique sambil terus menciumi kaki jenjangnya, bahkan kejantanan Ralph pun belum ia lepaskan dari kewanitaan Dominnique. "Aku Mencintaimu, Dominnique. Aku sungguh sangat mencintaimu." ucap Ralph dengan suara bariton yang sedikit serak. Hal itu sukses membuat mata Dominnique terbuka penuh. Kali ini Ia makin di buat bingung siapa sebenar nya lelaki itu. Dia yakin pendengaran nya dalam keadaan baik-baik saja dan tidak sedang error walaupun selama di Barcelona ia sering berenang tanpa menggunakan penutup kepala yang juga berfungsi untuk menutupi kedua telinga nya. Tapi belum juga selesai Dominnique berfikir jernih, kejantanan milik Ralph sudah kembali bangun di dalam kewanitaan milik nya. Maka dengan cepat Ralph pun memulai kembali permainan yang ia anggap gila dan konyol itu dengan senang hati. Antonio dan semua manusia yang berada dalam ruangan itu pun melakukan hal yang sama seperti Ralph dan Dominnique. Para lelaki itu bercinta secara bergantian dari satu wanita ke wanita lain dengan panas dan liar nya tanpa rasa malu. Hanya Ralph dan Dominnique saja yang bercinta secara intens tanpa mengganti pasangan mereka. Hal itu tentu saja karena Ralph tidak ingin wanita yang ia yakini adalah Dominnique itu di sentuh oleh teman-temannya. Terlebih lagi Ralph tak bisa membayangkan jika sampai Dominnique di masuki oleh Antonio, Kakak kandung nya sendiri yang mungkin belum tahu jika Adik kesayangan nya itu sudah kembali dari Barcelona. Mereka terus asik bergulat panas hingga tak sadar jika pintu ruangan itu sudah terbuka lebar akibat dorongan kuat dari seorang Pria tua yang berdiri mematung di depan pintu. "JADI BEGINI ULAH KALIAN SELAMA INI HAAAHHH????" teriak Pria tua dengan lantang. Seluruh aktivitas dalam ruangan itu tentu saja langsung terhenti secara tiba-tiba di sertai dengan tubuh mereka yang berbalik satu per satu, tak terkecuali Ralph dan juga Antonio sang Captain team. Mereka tahu keadaan akan semakin bertambah gawat jika mereka tak lekas menghentikan permainan konyol mereka itu. Jose Matthew, sang Manager club football tempat team football mereka bernaung itu, pasti akan langsung menghukum mereka semua dengan hukuman yang jelas-jelas mengerikan dalam sejarah persepakbolaan mereka. "SEKARANG PAKAI PAKAIAN KALIAN DAN CEPAT IKUT AKU KE KANTOR. AKU TUNGGU KALIAN SEMUA DILUAR!!!" teriak Mr. Matthew garang kemudian balik melangkah meninggalkan pintu ruangan konyol tersebut. Mereka yang awal nya dalam kondisi setengah sadar akibat mabuk pun seketika itu langsung sadar dan dengan tergesa-gesa memakai pakaian mereka satu per satu tanpa berani berkata-kata lalu melengos pergi meninggalkan semua kekonyolan mereka tadi. Ralph dan Antonio pun demikian. Antonio bahkan sudah pergi lebih dahulu meninggalkan Ralph yang masih berada sendirian di sana. Sebenarnya Ralph sudah berencana akan mencari tahu kebenaran wanita dalam bilik yang ia yakini adalah Dominnique itu. Akan tetapi keinginannya harus ia pendam dari pada harus kehilangan kesempatan memainkan sebuah bola yang sudah mendarah daging dalam jiwanya. Maka sebelum Ralph keluar dari sana, ia kembali menghampiri Dominnique dan mengecup lembut kedua telapak kaki wanita pujaan hatinya itu. "Aku sangat Mencintai dirimu, Dominnique Miguel" ucap Ralph lirih kemudian melangkah pergi. "Deg.... Oh Tuhan, ku mohon katakan padaku siapa lelaki lembut itu?" gumam Dominnique di dalam hati kecilnya."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD