20.RUMAH SAKIT

1634 Words
Ruangan itu terlihat semuanya putih bersih. Sprei warna putih dengan bantal yang juga berbalut dengan kain warna putih. Ada slang yang menjalar dari atas dengan penyangga besi menuju ke pembuluh nadi di tangan.Yah...Anna masih terbaring lemah di rumah sakit setelah insiden ketika peresmian pabrik parfum yang baru, Anna jatuh pingsan dan Anna sempat bingung ketika untuk pertama kali ia membuka matanya, yang terlihat di depan matanya hanyalah nuansa putih semuanya dan ketika kesadarannya sudah sampai ke otak, Anna baru tahu kalau dia sekarang sedang berada di rumah sakit.Anna benar benar tidak tahu siapa yang membawanya ke rumah sakit, tapi perkiraannya pasti anak laki lakinya yang membawanya hingga dia berada di rumah sakit ini. Tampak di sebelah meja kecil di pinggir ranjang rumah sakitnya, ada banyak makanan dan buah yang tertata rapi.Anna tidak tahu siapa saja yang sudah menjenguknya di rumah sakit.Mungkin staf dan rekan kerjanya, relasi kerjanya untuk perusahaan yang baru bergerak di bidang kecantikan atau juga anak perempuannya, Allea.Mata Anna berkeliling melihat ke kiri dan ke kanan, dan ke penjuru ruangan dan tidak ada satu orangpun yang ada di sampingnya.Mungkin karena dia pingsan begitu lama, sehingga orang orang yang menjenguknya sudah meninggalkannya.Merasa sia sia saja mengunjunginya, sementara yang dikunjungi masih saja pingsan belum bangun bangun.Matanya masih terasa sakit untuk digerakkan ke kiri dan ke kanan.Kepalanya juga masih terasa sakit, seperti masih berputar putar penglihatannya dan Anna tidak berani untuk bangun, menunggu seseorang yang akan masuk pertama kali ke ruangannya. Seorang pria berpakaian dokter datang mengunjunginya dengan beberapa perawat dan kepala ruangan rumah sakit itu.Dokter itu tersenyum tatkala melihat Anna sudah siuman dan terjaga dari tidurnya.Dokter itu mendekati Anna, melihat selang infus dan memastikan bahwa cairan makanan yang masuk ke tubuh Anna masih tetap menetes.Beberapa saat dokter memegang slang infus dan membetulkan selang yang tertindih di bawah tangan Anna. "Ibu sudah siuman.Alhamdulilah...ibu bisa melihat saya kan ? " ujar dokter muda itu memastikan bahwa pandangan mata Anna juga sudah benar benar pulih dan bisa melihat kembali dengan jelas. "Ya Pak dokter..." jawab Anna sambil tersenyum dan berusaha untuk membetulkan bantal punggungnya agar lebih bisa berdiri tegak supaya ia bisa menjawab beberapa pertanyaan dokter yang mungkin saja akan disampaikannya. "Ibu baru saja pingsan.Tekanan darah ibu rendah sekali, jadi biarkan ibu beristirahat beberapa hari lagi di rumah sakit ya, supaya kesehatan ibu pulih kembali." ujar dokter muda itu sambil memeriksa Anna . "Iya dok..." jawab Anna lirih sambil menggigit bibirnya yang terasa kering.Anna berharap saat ini ada seorang pendamping yang akan selalu hadir bersamanya yaitu Nick .Yah...itulah Nick yang selalu Anna rindukan dan saat sakit seperti ini Anna benar benar sangat merindukan Nick yang entah dimana sekarang dia berada. Kenangan yang dulu muncul kembali, kenapa dulu ia meninggalkan Nick saat peristiwa tembakan itu terjadi ? masih ingat pesan Nick untuk meninggalkannya bila terjadi sesuatu pada Anna yang membahayakan. Beberapa saat dokter muda itu memeriksa nadi Anna, lalu dengan menggunakan stetoskop, dokter itu memeriksa bagian d**a Anna untuk mendengarkan detak jantung Anna. Tak lama dokter itu menuliskan beberapa obat yang harus dikonsumsi agar keadaan Anna semakin membaik dan sehat. Menuliskan resep dan menyerahkannya kepada kepala ruangan. Setelah dirasa cukup, dokter muda dan kepala ruangan serta perawat yang mendampinginya meninggalkan ruangan.Anna sendirian lagi tetapi tidak berapa kemudian Allea anak perempuannya masuk ke ruangan sambil membawa makanan. " Mah...makan bubur dulu mah, Allea sudah belikan khusus bubur ayam kesukaan Mamah . " ujar Allea sambil membuka penutup rantang lalu mengambil sendok untuk menyuapi Anna.Anna segera bangun dari tempat tidurnya.Binar kebahagiian memancar dari wajah Anna, ada anak perempuannya yang masih berada di sampingnya. " Mana kakakmu Lea ? " tanya Anna kepada anak perempuannya sambil menelan bubur pelan pelan.Kondisi Anna sudah mulai membaik setelah langsung ditangani dokter dan perawat. "Mas Brama tadi sudah ke sini Mah, tapi dia sekarang sedang menyelesaikan yang ada di pabrik Mah. Mamah kan tadi pingsan dan Mas Brama yang langsung membawanya ke rumah sakit." jawab Allea menjawab pertanyaan mamanya. " Mas Brama menyuruh Allea disini, menjaga Mama." sambung Allea lagi. Mendengar jawaban anak semata wayangnya bersama Nick itu, Anna terdiam.dilihatnya wajah Allea yang cantik.Tiba tiba ingatannya kembali kepada Nick. Allea mewarisi wajah papahnya.Anna masih ingat bagaimana rupa Nick dan sekarang menjelma pada anak perempuannya. Allea masih terus menyuapi Anna dengan bubur yang dibeli khusus pada abang penjual bubur ayam kesukaan mamahnya yang mangkal di pojok gang. Setelah ada sekitar dua jam Allea mendampingi mamahnya, Anna menyuruh anak perempuannya itu untuk pulang ke rumah beristirahat. "Nanti biar kakakmu saja yang gantian ke sini.Mamah sudah kirim pesan pada kakakmu.Kamu pulang saja dulu, istirahat tidur, jangan lama lama Kamu di sini, nanti Kamu jadi sakit, Mamah nanti yang repot ! " ujar Anna menyuruh anak perempuannya untuk bersiap siap pulang.Allea menuruti kata kata mamahnya dan segera berpamitan pada mamahnya. " Nanti Mas Brama tak suruh ke sini cepat Mah..." ujar Allea sebelum meninggalkan mamahnya.Setelah berpamitan dan mencium tangan mamahnya, Allea berpamitan dari rumah sakit. Setelah kepergian anak perempuannya, dan setelah mengkonsumsi bubur ayam kesukaannya, seperti ada tenaga yang berlebih, Anna mulai mencari cari tasnya. Tasnya ada di dalam laci meja kecil samping tempat tidurnya.Anna segera turun dan mengambil tasnya di dalam lemari kecil, meskipun slang infusnya ketarik tarik, tapi tetap aman pada tempatnya. Anna ingin segera membuka koran yang sudah dua hari disimpannya di dalam tasnya, tidak berani membukanya.Karena koran inilah Anna pingsan kemarin.Ia kehabisan nafas dan denyut jantungnya berhenti berdetak sejenak.Koran kemarin yang ada di dalam pikiran Anna, yang didalamnya ada sekelebat wajah Nick nampak di koran itu. Anna jongkok sambil tangannya yang telah diinfus ia usahakan lurus ke atas dan slang infusnya masih panjang sehingga ia bisa bebas bergerak, tetapi Anna harus tetap hati hati agar slangnya jangan sampai ada yang putus, bisa bisa terjadi pendarahan dan rasanya sakit sekali. Dengan tangan kirinya, ia berusaha membuka tasnya sambil jongkok di depan lemari kecil tempat makanan disajikan di dalam kamar rumah sakit. Restleting tas sudah bisa ia buka meskipun hanya dengan tangan kiri dan Anna segera mengambil koran yang memenuhi sebagian ruang di dalam tasnya. Anna sudah bersiap tidak akan pingsan lagi.Ia merasa sudah sehat. Baru saja ia memakan bubur ayam yang bisa menambah tenaganya. Lembar pertama ia buka dan benar ada berita dan foto gedung terbakar. " Ya ...Tuhan...itu kan Nick ! " tanpa sengaja Anna menyebutkan nama Nick pria yang dicari dan dirindukannya selama ini.Anna sadar, ia harus kuat membaca berita, apapun kabar buruk yang di dapat tentang Nick. Dengan cepat Anna membaca berita yang ada di koran itu.Matanya sesekali melirik ke arah pintu kamar rumah sakit, agar tidak ada seorangpun yang tahu, walaupun itu anaknya sendiri. Bergetar tangannya sambil membaca koran yang ada di tangannya itu.Matanya berkaca kaca dan ingatannya kembali kepada Nick ketika ia harus mengandung Allea sendirian tanpa Nick ada di sampingnya.Semua dilakukan dan dijalani i sendiri dengan kuat, tapi kini.... Mulutnya bergetar melihat Nick ada di dalam berita koran sebuah lapas yang terbakar.Para napi berlarian dan mereka dipindah ke lapas yang lain karena lapas yang ditempati ludes terbakar. " Ya Tuhan... itukah Nick ? oh...di lapas mana dia pindah ? " teriak Anna dengan gugup dan tanpa sadar ia menutup mulutnya sendiri, takut teriakannya mengundang orang lain datang ke kamarnya. Setidaknya Anna mulai merasakan suasana hati yang membahagiakan sekaligus memilukan.Membahagiakan karena ternyata orang yang dirindukannya selama ini ternyata masih hidup dan memilukan karena lapas yang terbakar.Banyak napi yang meninggal, tubuhnya hangus terbakar karena bangunan lapas yang terbakar itu.Beruntung sekali Nick masih hidup dan bersama beberapa orang yang masih hidup, segera dievakuasi ke tempat lapas penampungan yang lain. Berulangkali jari telunjuk Anna menyusuri nama nama napi yang selamat dari lapas yang terbakar itu.Satu persatu nama namanya dicocokkan dengan foto yang ada di surat kabar itu.Foto foto para napi terpampang memenuhi hampir separuh halaman koran , dan walaupun dengan susah payah, Anna berhasil menemukan foto dan nama Nick dan tempat tanggal lahirnya. " Oh...my God, terimakasih ya Allah. Engkau sudah mempertemukan aku dengan Nick, meskipun dalam keadaan seperti ini.Terimakasih ya Allah...." Anna bersujud di lantai dengan tangan yang masih tersambung dengan slang infus.Mengucapkan beribu terimakasih kepada Allah yang telah memperpertemukan kembali dengan pria yang sangat dirindukannya itu. Anna sudah mengantongi lapas, tempat Nick berada di tempat itu. Ia bertekad setelah sembuh dan badannya sudah merasa sehat kembali, ia akan menemui Nick. Dari pintu kamar ruangan rumah sakit, Anna mendengar ketokan pintu. Anna segera memasukan koran di dalam tasnya kembali dengan tergesa gesa, takut rahasia ini akan terbongkar oleh orang lain. Dari balik pintu muncul Brama anak laki lakinya.Melihat Anna sedang jongkok di depan lemari kecil, Brama segera menghampiri mamahnya. " Kenapa Mah ? " tanya Brama kaget sambil menghampiri Anna dan membantu mamahnya untuk kembali berbaring di ranjang rumah sakit.Brama menata slang infusnya lagi agar tetap lurus dan tidak menekuk agar asupan makanan lancar menetes. " Mamah capek tiduran terus, punggungnya panas." jawab Anna berbohong pada anak laki lakinya.Brama membantu Anna untuk kembali ke ranjangnya. " Malam ini Brama yang jagain Mamah yah. Besok Brama ijin kantor jadi bisa jagain Mamah sampai pagi. Mamah santai aja, biar Brama yang akan melakukan segala sesuatunya buat Mamah." ujar anak laki lakinya dengan tenang dan santai. " Papahmu mengijinkan Kamu jagain mamah di sini ? " tanya Anna ketika melihat gelagat dan raut wajah anak laki lakinya yang tidak seperti biasanya. " Tadi Brama pamitnya akan lembur dan akan tidur di kantor Mah.Tapi tenang aja... Mah, Brama akan selalu membela dan berada di belakang mamah meskipun papah melarang." jawab Brama jujur kepada Anna. " Ok...mamah percaya Kamu Bram." jawab Anna sambil bersiap untuk tidur.Kepalanya rasanya pening dan merasakan sakit yang tidak seperti biasanya setelah membaca berita di dalam koran itu tentang Nick. Anna bersyukur karena dari koran itulah ia berharap bisa bertemu dengan Nick segera. Anna berdoa dan berharap semoga hari segera pagi karena ia akan meminta dokter agar bisa diperbolehkan pulang dan Anna akan memulai petualangannya lagi dengan Nick pria yang selama ini sangat dirindukannya.***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD