Tebasan Pedang

1055 Words

Gelak pahit Lana menembus telepon. Ia telah kehilangan sisa kewarasannya. Pedal gas hampir ia injak. Namun, dari kejauhan tampak siluet Althaf yang mendekat. Wanita itu tak peduli. Ia putar setir sambil melaju ke pintu keluar. Namun, sang pria segera menghadang seolah punya sembilan nyawa. Menyetop wanita itu seperti kemunculan pahlawan yang dramatis. Terkesiap, Lana segera mencekal laju mobil dengan rem. Tubuhnya terlonjak kecil hingga rambutnya menempeli wajah. Apa-apaan pria ini?! Tok, tok. Kepalan tangan Althaf mengetuk jendela. "Buka." Jendela turun, Lana menusuk dengan matanya. "Anda memang berniat bunuh diri?" "Kita perlu bicara." "Ini di kampus. Pak Althaf mau kita tertangkap?" "Kalau iya kenapa?" Bibir Lana bergetar ingin menjawab, namun yang keluar cuma udara. Ia men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD