Part 2 ( Move on )

1656 Words
************** di tengah derasnya hujan dan semua orang memakai payung saat mereka berjalan, terlihat seorang perempuan berpenampilan sederhana sambil menarik sebuah koper berukuran sedang tak mengenakan pelindung apapun di kepalanya dari derasnya air hujan yang turun dari langit Dia berjalan pelan dan seperti orang yang kebingungan dan tak tahu arah jalan untuk pulang , beberapa kali dia mendapatkan makian dari orang yang berjalan berlawanan arah dengannya karena dia tak sengaja menabrak mereka dan tak mengatakan apapun. "Akhh..." pekik sabrina saat dia kembali tak sengaja menabrak bahu seorang laki laki remaja yang tengah jalan terburu buru . Ya ,perempuan itu adalah sabrina . Dia berjalan di tengah derasnya hujan sambil meratapi kisah cintanya yang kandas begitu saja setelah 3 tahun dia bina. "Ah...mohon maaf saya tidak sengaja ,apa mbaknya tidak apa apa ? " tanya laki laki itu sambil memasang wajah merasa bersalah . laki laki itutak sengaja menabrak perempuan itu hingga heels sepatu si perempuan patah ,namun setelah mengatakan maaf si perempuan tetap terdiam dan tak merespon apapun .Lalu perempuan itu melepaskan heels sepatu yang sebelahnya lalu pergi begitu saja . "Aneh banget .." gumam laki laki itu lalu di juga kembali berjalan pergi dari sana. Sabrina terus saja berjalan ,hingga dia akhirnya merasa lelah lalu dia berhenti dan duduk di sebuah bangku taman kecil yang sepi .Hujan masih saja turun walau tak sederas tadi ,dan hanya ada penerangan lampu taman menjadi teman sabrina . Seluruh badannya basah kuyup dan menggigil kedinginan ,sampai - sampai bibirnya membiru namun sabrina tak menghiraukannya . Lalu beberapa saat kemudian ada seseorang menghampirinya sambil membawa payung . Melihat sabrina menangis ,seseorang itu sangat iba melihatnya . Dia merasa sabrina telah mengalami sesuatu hal yang sangat berat . "Permisi ,kenapa kamu menangis disini ? apa kamu tidak kedinginan ? " sapa seseorang itu Sabrinapun mendongakan wajahnya menatap kosong orang di depannya itu tanpa suara . Melihat itu ,seseorang itu sangat iba pada sabrina . "Dengar ,apapun yang kamu alami hari ini itu yang terbaik yang tuhan takdirkan untukmu ." Sabrina menoleh ke arah seseorang itu ,dan orang itupun tersenyum ramah . "Kamu benar ,Tuhan sangat menyayangiku hingga akhirnya dia menunjukan perselingkuhan tunanganku dengan perempuan lain sebelum aku benar benar terikat dengan pria b******n itu ." akhirnya sabrina mau merespon perkataan orang itu . "Benar ,dia sangat menyayangimu. Jadi berhentilah bersedih dan mulailah memperbaiki kebodohanmu yang terlalu mencintai pria b******k itu ." ujar seseorang itu sambil memegang sabrina. "Jangan bersedih ,kamu adalah orang yang sangat beruntung jadi jangan menangisi pria b******k itu .Sebaiknya sekarang kamu memperbaiki hidupmu dengan baik ."lanjut orang itu lagi ,dan sabrinapun mulai tenang "Lihat dirimu . Kamu sangat cantik ,pasti ada banyak jenis pria di dunia ini yang mau menjadi pacarmu selama yang kamu inginkan." jelasnya lagi . Sabrina terdiam sesaat setelah mendengar apa yang di katakan seseorang itu . "Yang di katakan orang itu benar,kini aku harus move on dan menata hidupku lagi agar menjadi lebih baik . Aku harus berubah agar tidak di remehkan dan di bodohi lagi ." batin sabrina . Kilatan bayangan tentang kejadian tadi berseliweran di benak sabrina ,seperti sebuah rekaman video yang di putar .Dan dengan amarah yang menggebu ,sabrinapun bertekad untuk merubah nasib kisah cintanya untuk masa depan agar tidak terjadi lagi seperti sekarang . "Kamu benar,aku tidak akan terjebak lagi oleh cinta yang bodoh itu lagi . Aku akan menjadi perempuan yang di inginkan ,bukan menginginkan ." ujar sabrina. Pria itu tersenyum dan mengangguk ,seolah memberi dukungan yang berarti pada sabrina. "Eh tapi ,gimana caranya ?" ujar sabrina sambil menatap pria itu penuh harap. "Nah ,terimalah ini kartu namaku. Besok datanglah ke tempatku ,aku akan membantumu .Sekarang pulanglah , tak baik diam disini sendirian " ujar pria itu sambil menyerahkan kartu namanya pada sabrina ,lalu pergi meninggalkan dia setelah sabrina menerima kartu nama pria itu . Sabrina memandangi kartu pemberian pria itu yang baru saja berbicara dbngannya . "Adriansyah mettew " gumam sabrina ,lalu diapun juga pergi dari sana. Setelah sampai di apartementnya ,sabrina langsung memasukan password dan setelah pintunya tebuka dia segera masuk. ke dalam apartementnya itu dan ternyata disana ada sahabatnya yg tengah duduk di sofa. "Sabrina akhirnya lo pulang juga,dari mana sih kok kamu basah kuyup seperti itu" ujarnya . Lalu perempuan itu pun menghampri sabrina. "Rena ~ huaaaaa....huhuhuhuhu..." rengek sabrina sambil menghempaskan dirinya kepelukan sahabatnya itu dan menangis tersedu - sedu. " Loh hey,lo kenapa bin ? kapan lo balik ? terus ini kenapa coba datang - datang malah nangis kayak gini ?" cerca rena yang keheranan dengan kedatangan sabrina sekarang . Sabrina gak menjawab ,dia masih terus saja menangis di pelukannya .Dan renapun hanya bisa menghela nafasnya pelan ,lalu dia usap punggu sabrina pelan ,mencoba untuk menenangkan sahabatnya itu . Lalu di rasa sabrina sudah mulai tenang ,diapun melepaskan pelukannya dan membawa sabrina untuk duduk di sofa . "Jadi lo kenapa dateng - dateng nangis ,mana basah kuyup begini ." tanya rena "Ren gue putus sama nando " ujar sabrina pelan sambil menatap sahabatnya itu dengan mata yang kembali memburam. "APA ? KOK BISA ?" pekik rena ,dia sangat terkejut mendengar berita ini .Pasalnya sahabatnya dan tunangannya bernama nando itu yang dia tau tak lagi berantem . Dan juga mereka nando bukannya sangat menyayangi sabrina . " Tadi setelah aku tiba di sini ,aku langsung pergi ke apartement yang aku beli bersama nando karena terakhir aku menghubunginya dia sedang menginap disana katanya .Dan saat aku tiba disana aku melihat dia dan dila di kamar sedang ...hhikss...hikkss..." Sabrina tak kuasa menahan tangisnya lagi setelah dia menjelaskan kejadian tadi yang menimpannya . Renapun kembali memeluk sahabatnya itu ,sambil mengusam punggung sabrina lagi . "Yang sabar bin, ini mungkin menyakitkan buat lo ,tapi ini juga bentuk rasa sayang tuhan sama lo makannya dia tunjukin kebejadan si nando sekarang .Kalau misalkan gak ke gap sekarang ,lo bakalan lebih sakit lagi . Mending lo tau sekarang daripada nanti setelah lo sama dia menikah ." ujar rena sambil melepaskan pelukannya dan menghapus air mata sabrina. "Gue yakin bin ,lo pasti dapetin yang jauh seribu kali lipat lebih baik dari si b******k nando itu .Gue sumpahin lo selalu bahagia terus dan buat si nando gue sumpahin dia impotent . Mampus lo " lanjutnya lagi . Sabrina terkekeh mendengar sumpah serapah sahabatnya itu . "Iya ren ,lo bener . Sekarang lo bantu gue ya buat move on ,lo jangan tinggalin gue pokoknya " balas sabrina . "Pasti dong bin.Gue janji ,gue gak akan ninggalin lo . Gue bakalan, selalu ada buat lo kapanpun . So , don't hesitate to come to me when you need me " ujar rena sambil mengangguk kecil dan tersenyum manis . "Aaaa....Thank you so much ren, you are my best friend " balas sabrina juga sambil tersenyum . Renapun tersenyum dan mengangguk. "Oh iya ren ,ada apa lo kesini ?" tanya sabrina "Tadi gue telpon lo,tapi lo nya gak angkat telpon gue jadi gue khawatir sama lo makannya gue disini .Gue kangen tau sama sahabat gue yang cengeng ini " jelas rena . "Hehe ...maaf ya , gue gak tau ." balas sabrina . "Ya sudah sana ,buruan ganti baju lo nanti sakit.Dan pasti lo belum makan kan ? gue akan memasakkan sup untuk mu " ujar rena Sabrinapun hanya mengangguk lalu pergi ke kamarnya ,sedangkan rena pergi ke dapur. Setelah 20 menit dia mandi dan mengganti pakaiannya lalu sabrinapun pergi menemui rena di dapur. Didapur ternyata rena telah selesai memasak dan saat ini tengah menata masakannya di meja . "Ah , lo udah selesai .Buruan sini ,ayok kita makan " ujar rena Sabrinapun berjalan menghampiri rena lalu duduk di hadapannya,mereka berduapun makan dengan tenang. " Lo tadi beneran nge gap mereka lagi nananinu ?" tanya rena sambil makan. Sabrina mrngangguk ,sebenarnya dia males banget bicarain hal itu lagi .Tapi di karenakan sahabatnya itu kepoan ,jadinya nau gak mau dia harus ceritain lagi deh . Kalau gak ,pasti sahabatnya itu bakalan gentayangin terus . Lalu sabrinapun menceritakan kejadian tadi saat dia baru datang ke apartement masa depannya sama nando hingga dia pergi lagi dan bertemu dengan seseorang bernama adriansyah mattew . "Gila ,si dila beneran gila anjritt .Dia kayaknya obses banget sama lo bin ,apapun milik lo pasti dia rebut . Sampai sampai dia rela nyerahin keperawanannya ke nando cuman buat dia ninggalin lo .Sumpah gila banget tu anak ." ujar rena setelah dia mendengar cerita sabrina . "Gue gak tau ren , salah apa coba gue sama dia . Dari dulu suka banget ngerebut apapun punya gue ." balas sabrina sendu . "Ya udah lah bin ,cowok banyak kali . Si nando mah udah jelek b******k lagi ,udah mendingan jalan satu satunya buat balas dendam sama mereka yaitu dengan cara lo harus bahagia dan cari cowok yang cakep dan kaya ,gue jamin pasti si dila kepanasan banget luiat lo gandeng cowok cakep dan kaya depan dia " ujar rena . "Nanti dulh ah cari cowoknya ,gue masih agak parno buat pacaran lagi .Untuk sekarang gue mau fokus karir dulu deh ." balas sabrina. "Hm ,terserah lo sih . Asalkan lo jangan lupa bahagia ,itu aja gue udah seneng banget " ujar rena sambil tersenyum dan di balas sabrina dengan senyuman juga. Flash back off..... Setelah sampai di apartemennya ,sabrina dengan segera membersihkan diri dan istirahat .Namun saat dia telah merebahkan dirinya di kasur ,tiba tiba ada notifikasi di ponselnya . Takutnya penting ,dengan malas diapun melihat ponselnya itu . Terlihat di sana ada sebuah pesan dari sahabatnya yang berpamitan padanya karena dia akan pergi hiking bersama pacarnya . Sambil tersenyum dia kembali menaruh ponselnya di meja nakas samping tempat tidurnya itu ,lalu kembali bersiap untuk tidur . "Aku harap kalian berdua selalu bahagia bersama " batin sabrina . Lalu setelah itu diapun memutuskan untuk tidur ,karena besok masih harus bekerja. Menjadi independent women memang sangat melelahkan,tapi jika itu membuat bahagia,ya why not ? Toh mereka yang berpasanganpun belum tentu bahagia. Untuk sekarang dia memilih menikmati hidupnya dan lebih mencintai dirinya sendiri.Karena kalau tidak siapa lagi ? Bersambung.....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD