Part 4 (di usir )

2745 Words
**************** Setelah membawa mobilnya ke bengkel, sabrina memutuskan untuk pulang saja ke apartementnya .Lalu saat akan pergi ke dapur ,poselnya berdering dan dengan segera dia mengangkat telponnya. "Halo ,iya kenapa kak ? " "Halo bin , ini gue mau bilang kalau gue udah dapet nih rumahnya. Tempatnya strategis di daerah pondok indah dan harganya juga oke banget kok buat lo." "Oh ,ya udah lusa deh gue liat kesana .Tapi kalau gue ga cocok sama harganya masih bisa nego kan ?" "Iya ,nanti kita bicarain lagi aja sama pemiliknya langsung . Dia soalnya gak pake jasa agen properti,jadi kita bisa leluasa buat komunikasinya." "Hm..oke oke, thank you ya kak .Sorry banget nih udah ngerepotin lo " "Apaan sih lo ,lo adik gue ya tentu aja gak ngerepotin .Malahan gue yang harusnya minta maaf sama lo ,gara gara adik tiri gue lu jadi batal nikah sama si b******k nando .Ah ,sebenernya gue jijik banget nyebut namanya." "Udah ah jangan di ungkit lagi ,gue udah happy kok sama kehidupan gue sekarang." "Harus ,lo hatus happy . Ya udah ,segitu aja ya .Gue masih ada urusan nih .Bye sayang " "Yoo,bye ..." Setelah itu sambungan telponoun terputus. Sabrina menghela nafasnya pelan . "Mudah mudahan gue cocok deh sama rumahnya ." gumanya ,lalu dia mengambil minuman di kulkas dan membawanya ke ruang tv Akhir akhir ini dia sering banget dapet teror di apartementnya ini ,dan terornya itu udah gak bisa di abaikan .Kayak ,suka ada yang mainin bel apartementnya ,ada yang ngirimin kotak besar yang isinya boneka yang berlumuran darah .Entah dari siapa dan apa tujuannya sehingga membuat dia gak nyaman ,lalu dia memutuskan untuk menjual apartementnya ini dan memilih membeli rumah . *************** Tadi sepulang kuliah jam 2 siang,jeri langsung membatu rizal dan orang tuanya di warung ,tapi tadi sebelum ke warung dia dan rizal sempat menolong orang yang mau di culik dan untungnya mereka berhasil menggagalkan penculikan itu .Sekarang jeripun sampai di rumahnya dan duduk di kursi meja makan. Hari sudah gelap karena sekarang sudah jam sembilan malam,dia minum minuman yang tadi dia ambil di kulkan dengan perlahan. "Ah ...rasanya capek sekali .Tapi bersyukur banget sih warung hari ini rame banget jadi bisa pulang agak cepet ." gumamnya sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi . "Baru pulang ?" ujar seseorang yang tiba tiba datang menghampirinya . "Iya pa . Kok papa belum tidur jam segini ? tumben ?" balas jeri . Papanya itu tak langsung menjawab ,dia malah menatap jeri dengan tajam dan meneliti penampilan putra tunggalnya itu . "Abis dari mana ? ngapain sampai babak belur kayak gitu ?" tanya papanya lagi "Ah ini ,hehe...tadi aku gak sengaja nolongin orang yang mau di culik ,jadinya kayak gini deh ." jawab jeri sambil nyengir . "Terus kenapa gak kuliah ?" tanyanya lagi "Apaan ! jeri kulian kok ini aja jeri baru selesai ,kata siapa jeri gak kuliah ?" jawabnya agak sedikit ngegas dan gugup . "Kuliah apa jam segini baru selesai ? " tanya papanya terus "Pa,jerikan sebentar lagi mau skripsi jadi sibuk . Kayak gak pernah skripsian aja ." jawab jeri agak ketus . "Sejak kapan kamu bohongin papa ? apa kamu pikir papa bodoh ,hah ?" ujarnya penuh emosi . "Apa yang papa katakan ? jeri beneran abis kuliah pa . Dan juga jeri gak berani bohong sama papa ." balasnya sambil mencoba buat tenang agar papanya itu gak curiga. "Benarkah ? tapi papa tadi ke kampusmu untuk seminar tapi kamu tidak ada, saat papa menanyakan pada dosen pembimbingmu katanya kamu membatalkan pertemuan hari ini ." ujarnya sambil menatap putranya itu tajam. Mendengar itu ,seketika dia menundukan kepalannya pasra . Jeri hafal sekali papanya itu,dia tak suka di bohongi . "Papa ,aku .." "Jeri dengar ,kalau kamu terus seperti itu main main dengan kuliahmu bagaimana bisa kedepannya nanti kamu meneruskan perusahaan papa ? Kamu satu satunya yang papa harapkan ,jadi hanya kamu yang papa andalkan .Papa gak selamanya muda ,ada masanya papa harus pensiun dari jabatan papa dan penggantinya cuma kamu ." Jeri terdiam sambil menunduk mendengarnya ,namun cita citanya bukanlah menjadi pengusaha kantoran ,memakai jas dan dasi yang mencekik lehernya serta duduk di ruangan ber-AC bukanlah fashionnya. Dia ingin menjadi chef handal seperti mendiang sang ibu dan memulai semuanya dari awal . Tapi ,mendengar keluhan papanya dia juga merasa bersalah. "Maaf pa ,tapi jeri harus jujur kalau jeri akan tetap mengejar cita cita jeri untuk menjadi chef handal .Jeri gak mau ,lebih baik bang mada saja .Bukankah dia yang lebih faham dan cocok untuk menggantikan papa " balasnya . Jeri sedari dulu memang sangat ingin menjadi chef seperti mamanya. Dulu saat usia jeri 5 tahun dia dan mamanya berjanji kalau nanti jeri sudah besar ,mereka akan membuat restoran bersama. Namun sayang ,saat usianya baru menginjak 12 tahun ibunya telah meninggal dunia gara gara penyakit kanker otak yang di deritanya tanpa sepengetahuan dia dan papanya . Berselang 3 tahun ,papanya kembali menikah lagi dengan seorang janda beranak 1 yaitu mada yang usiannya terpaut 2 tahun dengan jeri .Dan lagi lagi ibu tirinya itu meninggal ,namun bukan karena penyakit melainkan karena kecelakaan mobil saat mama tirinya itu akan pergi ke kantor papa untuk mengantarkan makan siang . Meskipun anak tiri ,hubungan antara jeri dia dan papanya sangat baik . Hubungan jeri dan mada layaknya saudara kandung ,mereka berdua saling menyayangi jadinya mada masih tinggal dengan jeri di rumah papanya . Namun ,entah sejak kapan sikap papanya itu berubah . Dia jadi lebih emosional kalau dengan mada , padahal mada sendiri biasa saja tak pernah berubah sikapnya. "Apa kamu gila ! Mada bukan anak kandung papa . Mana mau papa memberikan perusahaan yang papa rintis dari nol untuk dia .Papa sudah babyak mengeluarkan uang untuk membiayaimu sampai sekarang agar kamu bisa kerja di tempat yang nyaman,tapi dengan entengnya kamu malah mau menjadi chef dan bekerja di dapur ." ujarnya sedikit meninggikan intonasi suaranya . Dia tak habis pikir apa yang ada di benak putranya itu sehingga dia berpikir menyerahkan tahtanya untuk sang kakak tiri . "Memangnya kenapa ? Aku suka ,dan aku akan melakukan apapun yang ku sukai. Jadi aku mohon sama papa ,jangan paksa aku lagi untuk menjadi penerus papa,jangan paksa aku lagi untuk selalu menuruti kemauan papa . " balas jeri dengan dingin namun tatapan matanya menyiratkan permohonan agar papanya itu mengerti dirinya. "JERIKO !..." bentak papanya penuh emosi . "Aku mohon pa , jangan paksa aku " lirik jeri sambil menatap papanya sendu . Papanya menatap jeri masih penuh emosi , lalu beberapa saat kemudian dia mendesah kasar namu raut wajah dan tatapannya sedikit melunak . "Baiklah ,kalau itu yang kamu inginkan . Lalukanlah , tapi seperti yang kamu bilang .Kamu ingin memulainya dari nol kan ? maka papa akan sita semua fasilitas yang papa berikan padamu .Tabungan ,Atm,mobil,motor ,Dan kamu juga harus pergi dari rumah ini ." ujar papanya sambil berdiri dan memalingkan wajahnya ke arah lain ,dia sepertinya sudah enggan melihat putranya itu . Sontak saja jeri langsung menatap ke arah papanya itu,dia terkejut mendengarnya . " Pergilah besok .Jangan pernah menginjak rumah ini lagi ,jangan memanggilku papa . Namun jika nanti kamu menyesal dan mendengarkan permintaan pria tua ini ,maka kamu boleh kembali ." Setelah mengatakan itu ,papanya pergi dari sana .Sedangkan jeri masih mematung terdiam dan beberapa saat dia akhirnya sadar . "Papa , maaf telah mengecewakanmu ." teriak jeri . Sontak papanya itu langsung menghentikan langkahnya ,menengok kecil ke belakang lalu kembali melanjutkan langkahnya . Dan jeripun juga pergi ke kamarnya .Dia mengemasi barang barang yang sekiranya berharga dan berguna untuknya kedalam koper. "Mama ,jeri akan menepati janji jeri pada mama" ujarnya sambil memegang bingkai poto ibunya lalu memasukan poto itu kedalam kopernya, setelah itu dia pergi keluar dari rumah . "Maaf pa , jeri bukan anak yang baik bagi papa . Tapi percayalah ,papa adalah papa terbaik untuk jeri . Jeri sayang papa,semoga papa selalu bahagia"gumam jeri sambil membalikan tubuhnya menghadap rumah . Tanpa dia sadari kalau papanya kini sedang memperhatikannya di balkon kamarnya secara sembunyi sembunyi. "Sayang, anak kita ternyata sudah besar dan sekarang dia telah berani meninggalkan aku " batinya dengan sedih. Dengan langkah gontai ,jeri berjalan ke arah gerbang depan . "Loh ,mas jeri mau kemana ? kok malem malem bawa koper ? " tanya pak satpam yg sedang berjaga di depan rumahnya . "Pak jo ,saya minta maaf ya kalau saya sering salah sama pak jo .Tolong pak jo jagain papa ya ." ujar jeri sambil menepuk pundak pak satpam itu . "Hah, ini maksudnnya gimana mas? masnya mau kemana ?" balas pak jo kebingungan . "Saya harus pergi pak . Permisi " pamit jeri ,lalu setelah itu dia keluar gerbang rumahnya . "Waduh,kayaknya mas jeri sama pak syarif bertengkar besar nih ,sampai sampai mas jeri di usir malem malem gini ." gumam pak jo ,lalu dia memilih kembali kedalam posnya. Setelah memesan ojek online ,diapun berencana pergi ke rumah temannya. Di perjalanan jeri menelpon temannya itu untuk menumpang sementara di rumahnya sebelum dia menemukan tempat tinggal baru untuknya . Setelah sampai dia membayar ojek itu dengan uang jajan sisanya . "Kok bisa sih lu di usir bokap lu jer ?" tanya rizal sambil mempersilahkan jeri masuk kedalam rumahnya . "Gua ketahuan gak masuk kuliah sama bokap ,dan ya seperti biasa kita bakalan ribut .Lalu bokap beri gua pilihan buat nurutin perintah dia atau pergi dari rumah .Lu tau sendiri kan gua kayak gimana ? gua cuman mau nepatin janji gua sama nyokap, zal " jawab jeri . Rizalpun mengangguk paham ,lalu dia mempersilahkan jeri untuk tidur di kamarnya . Karena rumah dia sempit dan sederhana ,hanya ada 5 ruangan di sana yaitu kamarnya,kamar orang tuanya,kamar mandi,dapur dan ruang makan menyatu,juga ruang tamu ,itupun ukurannya tidak luas . "Thanks zal ,lu emang temen terbaik gua .Suatu saat gua bakalan bales semua kebaikan lu sama orang tua lu ." ujar jeri . "Ah ...lu kayak sama siapa aja , jangan sungkan bro . Lu juga kan udah bantu banyak keluarga gua ,jadi santai aja ." balas rizal . Jeri mengangguk sambil tersenyum. Lalu merekapun setelahnya memutuskan untuk tidur . Jeri tidur di bawah pake kasur lantai ,soalnya ranjang rizal hanya cukup buat 1 orang . Paginya seperti biasa mereka pergi kuliah,tapi rizal pulang duluan soalnya jeri ada kelas lain di jurusan tata boganya . Iya ,jeri memang mengambil dua jurusan yaitu bisnis dan tata boga dan semuanya sudah mau di semester akhir ,dan juga itu tanpa sepengetahuan papanya . Setelah kelas selesai ,baru dia pergi ke warungnya rizal .Saat di perjalanan ,dia gak sengaja bertemu lagi dengan perempuan yang kemarin dia tolongin lagi berdiri di depan sebuah kantor . "Loh ,itu bukannya cewek yang kemarin ya ? ngapain dia disini ? apa dia kerja di perusahaan ini ?" gumam jeri . Lalu diapun melajukan motornya ke arah perempuan itu . "Mbak yang kemarin ya ? ngapain di sini mbak ?" tanya jeri setelah dia memarkirkan motornya di dekat perempuan itu . "Oh ,kamu . Saya lagi nunggu gocar mau pulang ,tapi katanya lagi ke jebak macet gocarnya ." jawab perempuan itu . "Ah , kalau mbak mau mending gocarnya di cancel aja biar saya antar.Rumah mbaknya dimana ? " ujar jeri . "Eh, gak usah gak usah . Gapapa saya nunggu gocarnya aja ,kasian kalau saya cancel drivernya ." baru aja perempuan itu bilang kayak gitu ,eh tiba tiba si driver gocarnya chatt dia kalau di batalin ,soalnya mobilnya malah mogok . Perempuan itu pun mendesah kecewa sambil ngeliatin ponselnya . Sebenarnya jeri kepo ,tapi dia memilih untuk pergi saja. "Ya sudah mbak kalau begitu saya pamit duluan ya .Permi_" belum sepat jeri menyelesaikan perkataannya namun perempuan itu sudah memotongnya. "Mmhh...sorry, soal tawar kamu tadi ,ayok deh . Soalnya barusan gocar saya ngebatalin ." ujar perempuan itu . "Oh ya udah ayok kalau gitu " balas jeri ,lalu diapun menyodorkan helm punyanya rizal ke arah perempuan itu . "Untung dah gue cuci ni helm kemarin ,kalau gak kasian juga dia ." batin jeri sambil tersenyum kecil. Lalu setelah perempuan itu memakai helm dan naik ke motor,jeripun langsung melajukan mitornya pergi dari sana "Oh iya mbak kita belum kenalan nih ,saya jeri , kalau nama mbak siapa ?" ujar jeri agak mengeraskan suaranya ,soalnya tau sendirikan kalau lagi motoran suka gak kedengeran. "Ah iya ,nama saya sabrina . " balasnya agak keras juga . "Oh ,sabrina . Salam kenal ya mbak ." ujar jeri . "Iya ,salam kenal juga ." balas sabrina. "Mbak rumahnya dimana ? " tanya jeri "Di Apartemen melati . " jawab sabrina ,dan jeri hanya mengangguk aja. Lalu setelah itu keduanya kembali diam. "Hmm, jeri maaf banget ya .Boleh gak mampir dulu ke ayam geprek di depan sana ,saya mau beli itu dulu." ujar sabrina lagi. "Oh ,ya udah ." balas jeri ,lalu diapun melajukan motornya ke kedai ayam geprek yang di maksud sabrina ,dan setelah sampai diapun memarkirkan motornya di sana. "Tunggu bentar ya" ujar sabrina ,lalu dia turun dari motor terus jalan ke kedainya. Namun tak lama dia balik lagi dengan raut muka kecewa. "Kenapa ?" tanya jeri saat sabrina memakai helmnya lagi. "Udah abis katanya .Ya udah lah ,pulang aja " jawab sabrina sambil naik ke motor . "Mau banget emang ? mau gak saya anterin ke warung temen saya yg juga jualan ayam geprek ? di jamin rasanya enak kok " ujar jeri "Jauh gak ? kalau jauh gak usah deh ." balas sabrina . "Enggak kok ,deket dari sini " ujar jeri . "Ya udah boleh deh ." balas sabrina . Lalu jeripun melajukan motornya pergi dari sana menuju warung sahabatnya . Saat sampai di sana jeripun memarkirkan motornya di samping warung itu. "Nah ini warungnya ,yuk masuk " ujar jeri setelah dia dan sabrina melepaskan helmnya ,lalu jeri jalan masuk kedalam warung itu yang kagi rame dengan sabrina mengikutinya di belakang. "Widih...bawa siapa nih ? lah itu bukannya ...?" ujar rizal yang baru aja abis ngelayanin pembeli. "Halo ,kenalin saya sabrina . Makasih ya waktu itu udah nolongin " ujarnya sambil tersenyum ramah . "Halo ,aku rizal .Ya sama sama ,eh btw ini kok kalian bisa barengan ?" balas rizal sambil senyum senyum menatap jeri dan sabrina bergantian . "Ah itu tadi gak sengaja ketemu di jalan ." ujar sabrina . "Oh ... ,eh ya udah ayok silakan duduk ." balas rizal . Lalu sabrina dan jeripun duduk di salah 1 meja kosong .Sedangkan rizal kembali kerja . "Mbak mau makan apa ,biar saya pesenin ?" ujar jeri "Saya mau ayam geprek aja yang agak pedes " balas sabrina . "Oke ,minumnya ? eh mbak mau makan di sini apa take away ?" tanya jeri lagi . "Makan disini deh ,Air mineral aja ya ." jawab sabrina "Ya sudah ,kalau gitu tunggu sebentar ya ." ujar jeri dan sabrina hanya menganggu . Lalu diapun pergi ke dapur warung. Jeri pun menyapa pak samsul dan bu laras ,dia mencium tangan keduanya lalu menyebutkan makanan pesanannya . dengan segera pak samsul membuatkan pesanan Jeri, lalu tak berapa lama makan jerry pun siap dan jeri langsung membawa makanan itu ke meja Sabrina. " Ni ,cobain ." ujar jeri sambil menyimpan dua piring berisi makanan yang di pesan ke meja. Lalu dengan segera sabrinapun menyicipinya dan ternyata memang enak . "Gimana ?" tanya jeri . "Hmm...enak .Enak banget malah ." jawab sabrina sambil tersenyum denga. mata berbinar . Mendengar itu jeripun tersenyum . Lalu sambil makan ,mereka berdua mengobrol .Saling cerita dan pengalaman mereka tentang kuliner. "Wah kamu hebat juga ya bisa ngambil dua jurusan kayak gitu , saya aja dulu satu jurusan aja sempet mau nyerah loh ." ujar sabrina . "Ah nggak juga ,biasa aja mbak .Pasti orang lain juga banyak lah yang kayak saya. " balas jeri sambil tersenyum salting . "Hm, sorry ya . Umur kamu berapa sekarang ? soalnya pemikiran kamu kayak gak singkron sama muka kamu ,hehe..." ujar sabrina. "Hahaha....masa sih mbak ? padahal saya udah tua loh 21 tahun udah tua kan ?" balas jeri bercanda. "What ,21 tahun tua . Terus saya yang 28 tahun apa ? makhluk purba gitu ?" ujar sabrina agak sedikit kesal. Sontak aja jeri ketawa mendengarnya ,dia gak nyangka cewek cantik di depannya ini ternyata lucu juga .Padahal dia emang keliatan dewasa dan serius . "Udah ah jangan ketawa mulu ,udah malem nih saya mau pulang " ujar sabrina . "Oh oke ,ya udah ayok. " balas jeri .Lalu dia pamitan sebentar ke kedua orang tua rizal lalu pergi dari sana . Sesuai janjinya jeri pun mengantarkan sabrina pulang ke apartemennya,dan semenjak itu mereka menjadi lumayan dekat. Bersambung.......
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD