****************
Sore ini sabrina akan pergi ke acara pernikahan mantan tunangan dan adik sepupunya . Dengan sengaja sabrina me-make over dirinya sehingga kini dia tampak jauh lebih cantik dari sebelumnya .
Di tunjang dengan dress yang juga canti ,sehingga penammpilan sabrina terlihat sangat indah sekarang .
Kemudian setelah dirasa penampilannya udah oke,sabrinapun pergi dari apartementa itu . Walaupun hanya datang sendirian karena sahabatnya rena ada urusan keluarga ,dia tetap percaya diri melangkah memasuki hotel mewah tempat di laksanakannya acara.
Bayak pasang mata melihat ke arahnya saat dia memasuki hotel itu , dan menyapa beberapa teman yang cukup kenal dan dekat dengannya pas kuliah yang ternyata menghadiri pesta pernikahan ini .
Setelah menemukan tempat yang nyaman ,sabrinapun duduk di sana. Lalu tak lama acarapun di mulai .
Saat sedang memperhatikan kedepan ,tiba tiba ada yang mendekatinya .
"Hay ,apa mbak masih mengenal saya ?" tanyanya sambil tersenyum.
"Hah ? kamu ..siapa ?" tanya balik sabrina sambil mengernyitkan keningnya .
"Saya yang menolong mbak saat akan di culik waktu itu " jawab orang itu .
Sabrina terdiam sebentar ,lalu tak lama akhirnya diapun mengingatnya .
"Ah iya ,eh tapi kamu namanya siapa saya lupa ? maaf ya " ujar sabrina .
Orang itu terkekeh ,lalu dia menjulurkan tangannya ke arah sabrina.
"Ayok kenalan lagi ,nama saya jeriko panggil aja jeri ." ujarnya
"Ah iya jeriko ,aku ingat sekarang .Oke ,aku sabrina .Panggil bina aja ." balasnya sambil menjabat tangan orang itu yang ternyata adalah jeriko.
Lalu setelah itu mereka berduapun lanjut mengobrol dan sesekali melihat ke depan .
Semuanya nampak sangat bahagia ,termasuk juga kedua mempelai .
Dan setelah serangkayan acara utama ,kini mereka semua tengah menikmati acara pestanya ,semua tamu di manjakan dengan berbagai hidangan makanan mewah dan nikmat . Namun tidak dengan sabrina ,dia rasaya ingin segera pergi dari sana karena muak melihat kedua penghianat yang tengah berbahagia di atas penderitaannya .
Walaupun dia bertekad untuk move on dan berubah ,dia tetaplah masih sabrina yang dulu .Hatinya masih sakit ,hubungan 3 tahun itu bukanlah sebentar .
Lalu tiba tiba ada seorang waitress menghampirinya dan menawarkan minuman ke padanya .Sabrina yang tak fokus dengan asal mengambil minuman itu lalu meminumnya sedikit ,dan setelah itu waitress itupun pamit pergi .
Setelah sampai di sebuah ruangan yang sepi ,waitress itu menemui seseorang .
"Bagaimana ,apa dia meminumnya ?"
"Iya ,aku melihatnya sendiri kalau target kita meminum minumannya ."
"Bagus ,ini untukmu .Dan jangan sampai orang lain mengetahuinya "
"Baik."
Lalu waitress dan seseorang itupun pergi dari sana .
Kedua mempelai dengan penuh kebahagiaan berdansa di tengah ballroom dan pemandu acara mempersilahkan kedua pengantin untuk mengucapkan sepatah dua patah untuk para tamu undangan yang telah datang dan turut mendoakan kebahagiaan mereka.
Lalu nando dan dilapun mengatakan satu persatu ucapan terima kasih pada keluarga dan para sahabat ,hingga tiba dila mengucapkan terima kasih pada sabrina.
Sontak saja orang orang yang mengenal siapa sabrina lalu menoleh ke arah sabrina.
Ada yang berbisik bisik ,ada yang mengagumi dan tak sedikit juga menjelekannya.
"Dasar wanita ular ,lihat saja nanti . Apa kamu masih bisa tersenyum sombong atau malah menangis malu .Kamu yang membuat aku begini ,jadi jangan salahkan aku ." batin sabrina.
" Aku juga sangat berterima kasih pada kakak seniorku di kampus dulu kak. sabrina ,karena dia aku bisa menikahi suamiku ini . Oh iya ,mungki sebagian dari kalian tidak tau siapa sabrina itu . Dia adalah mantan tunangan suamiku ,namun sebelum mereka menikah mereka merasa sudah tak saling cocok dan memutuskan untuk berpisah ,lalu takdir mempertemukanku dengan suamiku . Dengan waktu yang sangat dingkat ,ya mungkin karena kita berjodoh ,akhirnya kamipun memutuskan untuk menikah ." ujar dila sambil berjalan ke arah tepat di depan sabrina .
" Kak sabrina ,terima kasih kamu telah melepaskan dan memberikanku suami yang sangat hebat ." lanjutnya lagi .
Dila pikir ,sabrina akan menangis lalu karena malu dia akan kabur dari sana. Namun nyatanya ,sabrina malah berdiri lalu berjalan ke arah dila sambil membawa sebuah kado dan setelah itu dia menyodorkan kadonya pada dila.
"Ya sama sama . Dan ini ,aku juga memberikan hadiah untuk pernikaham kalian .Semoga kalian berdua suka " balas sabrina.
"Oh ,ternyata dia mantan tunangannya bang nando ." batin jeri .
"Wah ,kamu memang baik kak sabrina .Tentu saja ,aku dan suamiku akan menyukai hadiahmu . Ah ,kamu hadir dengan siapa ? apa sendiri ?" ujar dila sambil meledek .
"Tak penting dengan siapa aku datang kan untukmu ? " balas sabrina .
Lalu diapun menghitung mundur dalam hatinya .
" 1,2 ,3......"
Jepppp....
Tiba tiba saja semua penerangan yang ada di sana mati sehingga seisi ruangan itu gelap gulita ,namun beberapa detik setelahnya di tiba tiba ada sebuah layar yang menampilkan beberapa adegan tak senonoh seorang wanita yang ternyata adalah dila dengan beberapa pria yang berbeda.
Sontak saja seisi ballroom menjadi heboh.
"Wah...ternyata mempelai wanita adalah orang yang pro "
"Gila ,dia sepertinya suka BO deh "
" Kasian sekali suaminya mendapatkan sisa .Hahaha..."
"Iya ,aku rasa dia juga sudah mencicipinya terlebih dahulu "
"Siapa yang memberikan kejutan ini ? Ini sangat memalulan ."
"Entahlah bermanfaat atau tidak ,hahaha..."
Begitulah sebagian bisik bisik para tamu ,sedangkan kedua orang tua nando dan dila segera menyuruh orang untuk mencari diama orang yang memutarkan video itu .
Dila panik dan ketakutan ,lalu dia menatap sabrina yang sedang tersenyum .
"Ini pasti ulah mu kan ? " tanyanya
"Apa ? aku tak melakukan apa apa . Aku kesini kan atas undanganmu . Kamu jangan asal menuduh " balas sabrina sambil bersidepak d**a .
"Kamu !!..." pekik dila sambil akan menampar sabrina .
Melihat itu sabrina malahan tak menghindar dan malah memejamkan matanya karena takut.
Terdengat bunyi plak sangat kencang ,namun anehnya sabrina tidak merasakan sakit di pipinya .Dan saat membuka mata ,ternyata ada punggung tegap dengan balutan jas hitam di depannya .
Semua orang sontak terdiam karena syok melihatnya. Mereka sangat kenal siapa orang yang di tampar oleh mempelai wanita itu .
"Jeri " ujar nando pelan .
Ya ,orang yang melindungi sabrina adalah jeri . Entah apa yang di pikirkannya sehingga dia mau saja wajah tampannya di tampar sangat keras demi melindungi sabrina.
"Sungguh memalukan dan kasar kelakuan istri om ." ujarnya sambil menatap tajam dila ,lalu dia alihkan tatapannya itu pada nando .
Lalu dia berbalik menghadap sabrina.
"Sebaiknya kita pergi dari sini ,acaranya mungkin sebentar lagi selesai ." ujar jeri .
Sabrina yang masih syok hanya mengangguk saja ,lalu jeri meraih tangan sabrina dan menariknya pergi dari sana.
Sekarang para undangan itu menggosipkan jeri dan sabrina ,sehingga membuat dila bertambah kesal dan marah .
Sedangkan Nando hanya menatap tajam ke arah dila ,tanpa sepatah katapun dia berlalu meninggalkan ballroom itu .
,,,,,,,,
Setelah di luar ,jeri masih menarik tangan sabrina dan berhenti di dekat mobilnya .
Namun sepertinya ada yang aneh dengan wanita itu ,wajahnya memerah dan berkeringat,dia juga terlihat gelisah .
"Mbak baik baik aja ? " tanya jeri sambil menatap sabrina cemas .
"Gak tau ,rasanya badanku panas banget " jawab sabrina sambil meringis .
"Kamu sakit ya ,kalau gitu kita ke rumah sakit aja ?" ujar jeri
Lalu dia membukakan pintu mobilnya dan mereka berdua masuk kedalam mobil .
"Pergi kerumah sakit sekarang ,gus " perintah jeri pada supirnya .
"Nona itu siapa mas ? Sepertinya dia minum obat perangsang ya ?" tanya supirnya bernama agus itu .
"Apa ? sialan ,pasti ini waitress itu yang memberikanku minuman. Aku harus tenang ,aku harus menahannya .Akhh...tapi ini sakit banget ." batin sabrina .
"Hah ,yang bener kamu ? " tanya balik jeri ,lalu dia menoleh ke arah sabrina yang tengah memejamkan matanya namun masih terlihat gelisah .
Sepertinya dia mencoba untuk menenangkan dirinya dan mencoba membuat dirinya tetap tersadar .
"Beneran mas ,dan di lihat dari gelagatnya nona ini di beri dosis yang lumayan tinggi." jelas agus .
"Sabrina ,apa kamu mendengarku ? apa kamu baik baik aja " tanya jeri sambil memegang lengan sabrina.
"Ya ,aku mendengarmu jeri .Tapi aku udah gak kuat lagi jer ,ku mohon antarkan aku pulang " jawab sabrina dengan lirih dan nafasnya berderu .
"Baiklah ,beritahu aku dimana rumahmu ." ujar jeri .
"Di pondok indah ,blok ....,bercat putih ,sebelah kanan jalan." balas sabrina sambil meremat jarinya sampai kuku kukunya memutih .
"Oke ,ayok cepat kita pergi gus ." ujar jeri .
Lalu aguspun segera melajukan mobil itu ke alamat yang di beri tahu sabrina.
Selama perjalannan keduanya tampak canggung ,lebih tepatnya jeri yang tidak tau harus melakukan apa untuk membatu sabrina .
Sabrina terus saja mengeluh panas dan pusing sampai sampai bulu kunduknya meremang ,padahal jeri sudah menaikan suhu di dalam mobil itu.Dia menahan desahannya dengan cara menggigit bibirnya .
Jeri panik dan mencoba menghentikan sabrina.
"Jangan digigit gitu ,nanti berdarah " ujar jeri
"Panas banget jeri ,hiks...." balas sabrina
"Iya iya tahan ,sabar ya .Sebentar lagi kita sampai ."
Hingga akhirnya mereka sampai di tempat tujuan,dengan segera jeri keluar lalu membukakan pintu dan memapah sabrina masuk kedalam rumah . Sedangkan agus di suruh untuk menunggu saja di mobil .
Tak ada siapa siapa di sana ,rumah itu tampak sangat sunyi .
"Aduh ,dimana kamarnya ? masa di taruh di ruang tamu sih ,kan kasian " gumam jeri sambil membaringkan sabrina di sofa ruang tamu .
Untungnya beberapa saat kemudian sabrina tersadar ,saat hendak menanyakan di mana kamarnya tanpa di duga sabrina malah menarik dasinya dan mencium dia dengan tergesa.
Sontak saja jeri kaget ,dia mematung beberapa saat hingga akhirnya dia tersadar saat merasakan tangan sabrina mulai mengelu rambut belakangnya dan melenguh pelan .
Sekarang kesadaran sabrina telah terenggut semua oleh pengaruh obat itu ,dia bahkan terus beru saha lagi mencium bibir pria itu. Jeri terus saja menghindar dan berusaha menyadarkan sabrina ,namun tetap saja tak bisa ,bahkan kini dia dengan berani duduk di pangkuan jeri .
"Aku mohon bantu aku .Aku gak kuat ,panas ,sakit ." rengek sabrina sambil berusaha menanggalkan dressnya . Dia bahkan juga menggoyangkan pinggulnya membuat miliknya bergesekan dengan milik jeri yang masih tertutup celana bahannya.
Melihat itu dengan segera jeripun menahan tangan sabrina ,karena walau bagaimanapun dia laki laki normal .Sekuat apapun dia kalau terus di goda pasti juga akan kelepasan .
"Sabrina stop ,aku punya cara buat bantu kamu . Bukan kayak gini " tolak jeri sambil menahan tangan dan tubuh sabrina ,dan akhirnya berhasil juga .
"Gimana ...hikss..buruan jer ,aku udah gak tahan. " rengek sabrina.
"Oke ,sekarang kasih tau kamar kamu dimana ?" ujar jeri
"Di sana " balas sabrina sambil menunjuk ke pintu kamar di lantai 2 .
"Ya udah ,ayok kita ke sana ." ajak jeri .
Sabrina menurut saja ,lalu dia dan jeri pergi ke kamarnya .Dan setelah di sana jeri mengajak sabrina masuk ke kamar mandi dan mendudukan sabrina di bathtub.
"Ini ada water coldnya gak ?" tanya jeri
"Gak ada . Engh..jeri buruan.Sakit ....panas ... " jawab sabrin sambil mengerang
"Ckk...aduh ,ya udah kalau gitu kamu tunggu dulu ,aku mau ngam_..." ujarnya sambil akan pergi ,namun segera di tahan oleh sabrina.
Dengan mata sayu ,wajah memerah ,sambil menggigit bibir bawahnya sabrina menatap jeri penuh harap agar dia segera menolongnya .
"Tapi _..." ujar jeri ragu ,pasalnya ini pengalaman pertamannya di situasi seperti ini.
"Aku mohon...Aku gak kuat jeriiiii..." lirih sabrina sambil mau menangis .
Jeri menatap dalam sabrina ,lalu dia menghela nafasnya dan dia kembali menggendong sabrina keluar dari kamar mandi . Dia meletakan sabrina di ranjang king sizenya ,lalu dia perlahan mencium bibir ranum sabrina .
Dia larikan tangannya kebawah ,dia telusupkan tangannya ke dalam celana dalam ketat sabrina yang sudah basah dan menggesekan ibu jarinya ke spot paling sensitifnya.
Merasakan kenikmatan yang dia inginkan ,sabrinapun melepaskan ciumannya dan mendesah dengan nyaring .Dia tengadahkan kepalanya dan ikut bergerak mengikuti gesekan tangan jeri .
" Jeri ,terusss ..."
Mendengar itu bulu kunduk jeri meremang dan panik ,dia merasakan kalau miliknya mulai bangun.
"Tahan jeri ,jangan kepancing .Inget niat lu cuman bantuin dia sampai perlepasan doang .Gak lebih " batin jeri sambil dengan sekuat tenaga menekan nafsunya dan mengalihkan pandangannya kemana saja asalkan tidak ke arah sabrina.
Desahan sabrina semakin kencang ,apalagi kini dia meremas dadanya sendiri .
"Gawat gawat ,gua harus cepetan nih kalau gak gua gak bakalan tahan." batin jeri lagi .
Lalu dia mempercepat gerakan tangannya ,hingga beberapa saat kemudian akhirnya sabrinapun mendapatkan pelepasannya . Dia terkulai lemas sambil memejamkan matanya,Namun saat jeri akan menarik tangannya ,dengan segera sabrina merapatkan kedua pahanya untuk menahan tangan jeri.
"Sabrina ?" ujar jeri bingung .
Sabrina bangun perlahan dan menatap jeri dengan mata sayunya .
"Jeri bantuin lagi ,aku masih mau ." rengeknya .
"Tapi ..."
Lalu tanpa di duga sabrina menyambar bibir jeri menciumnya dengan tergesa .Tadinya jeri hanya diam ,namun lama kelamaan dia terbawa gairah dan akhirnya diapun membalas ciuman itu lebih panas.
"Engmhh..." erangan sabrina terdengar ,lalu diapun mencoba melepaskan ciumannya karena sudah mulai sesak nafas.
Jeripun melepaskan ciumannya ,lalu dia larikan bibirnya ke leher sabrina .Erangan dan desahan sabrina terus saja memenuhi ruangan ,dan semakin nyaring saat jeri menurunkan lagi cumbuannya sampai ke d**a .
"Aahhh "
Kini jeri sudah tak terkontrol lagi ,dia sudah terbawa nafsu. Hingga saat dia akan menurunkan lagi cumbuannya ,tiba tiba ponsel sabrina berdering dan itu sukses menyadarkannya . Dan akhirnya diapun menghentikan cumbuannya itu .
"Ihh..kenapa berhenti jeri , ayok lagi " rengek sabrina .
"Enggak sabrina ,ini salah ." ujar jeri .
"Aaaaa... jeri aku mohon " rengeknya lagi sambil membelai rahang tegas jeri dengan lembut ,lalu di kecup ujung bibir jeri beberapa kali sambil menatap pria itu dengan dalam .
Kalau sudah begini jeri tidak bisa lagi menahannya ,lalu diapun akhirnya benar benar terjerat oleh rayuan sabrina.
"Sabrina apa kamu yakin ? " tanya jeri memastikan dengan tatapan tajamnya.
"Hm , aku mau kamu " jawab sabrina sambil tersenyum lembut .
"Jangan menyesal nantinya ,oke " ujar jeri .
Lalu sabrinapun mengaikan kedua tangannya ke leher jeri dan mengecup singkat lagi bibir pria itu .
"Gak akan ." balas sabrina .
Dan tanpa membuang waktu lagi ,jeripun segera mencumbu sabrina dan membawanya melebur bersama dalam gairah panasnya .
Jeri kaget ternyata sabrina masih virgin ,dia tadinya akan berhenti namun sabrina yang sudah terliputi nafsu menyuruhnya untuk melanjutkannya .
"Aku akan pelan ,kalau kamu gak kuat lakuin apa aja sama aku ,jangan kamu tahan sendiri " ujar jeri sambil mengelus rambut dan pipi sabrina .
Sabrina hanya mengangguk ,lalu dengan perlahan jeripun mulai memasukinya .
Erangan kesakitan mulai terdengar ,walau pelan tapi tetap saja sabrina merasakan kesakitan yang amat sangat pada bagian vitalnya. Karena tidak mau menyakiti lebih lama ,jeripun menghentak keras hingga akhirnya dia berhasil .
Sabrina menjerit kesakitan dan juga tangannya mencakar punggung jeri hingga meninggalkan bekas cakaran nerah dan beberapa ada yang sampai mengeluarkan darah .
Jeri yang kasihan tak langsung menggerakan miliknya walaupun dia sendiri merasa tersiksa karena miliknya yang di cengkram kuat oleh sabrina .
Hingga hampir sepuluh menit mereka hanya diam ,dan di rasa sabrina sudah mulai terbiasa dengan miliknya jeripun dengan perlahan mulai bergerak secara perlahan .
Awalnya sabrina mengerang kesakita ,namun lama kelamaan akhirnya dia juga bisa menikmatinya .
Mereka saling memberikan kenikmatan bersama dan melepaskan hasrat yang membelenggu di antara keduanya . Hingga 1 jam mereka bermain dan karena fisiknya lelah akhirnya sabrinapun langsung jatuh pingsan .
Lalu jeripun membenarkan posisi sabrina agar berbaring dengan benar ,terus dia ambil tisu di atas dan menyelimutinya dengan selimut sebatas d**a .Setelah selesai ,dia jalan ke kamar mandi untuk membersihkan badanya .
Setelah selesai ,jeri pun keluar dan kembali memakai pakaiannya . Dia pandangi sebentar gadis yang telah berganti jadi wanita itu sambil tersenyum . Dia kecup keningnya sebentar .
"Sepertinya aku telah menyukainya .Jadi mai sekarang kamu adalah milikku ." ujar jeri . Lalu setelah itu diapun pergi dari sana.
"Kita langsung pulang "perintah jeri sambil masuk kedalam mobilnya .
"Iya mas " balas agus ,lalu dengan segera diapun melajukan mobilnya pergi dari sana.
"Kayaknya si bos main dulu ,makannya dia lama .Hehe...Enak bener ya jadi mas jeri ,gampang banget dapet ceweknya " batin agus .
Bersambung......