Part 7 (Ternyata dia ..?)

2233 Words
**************** Bunyi alarm menggema berkali kali memenuhi seluruh penjuru kamar ,namun si empunya masih saja tak terusik. Hingga beberapa kali lagi setelahnya ,akhirnya sabrinapun terbangun juga . Dia kerjapkan perlahan matanya ,dan saat dia benar benar menajamkan matanya untuk melihat jam ,betapa terkejutnya dia saat melihat jam berapa yang tertera di jam digital di atas meja nakasnya itu. "MATI GUE !" pekiknya saat melihat tepat jam 7 pagi ,lalu dengen cepat dia bangun . Namun tiba tiba tia merasakan sakit pada daerah miliknya. Badannya juga terasa pegal pegal . "Kenapa sakit banget sih " gumamnya sambil meringas ,lalu dia tak sengaja melihat bercak darah di kasurnya dan seketika juga dia teringat akan kejadia semalam . "Gak mungkin kan ?" pekiknya ,lalu dengan tertatidan menahan sakit diapun pergi ke kamar mandi . Sampai di dalam kamar mandi tepatnya di depan cermin yg ada disana dia tambah terkejut saat melihat bagian leher dan dadanya banyak kiss mark ,terutama di d**a . Sabrina tertunduk lesu dan menangis pelan .Dia sungguh sangat merasa kotor dan tak berharga. Namun dia juga tak bisa menyalahkan pria yang telah merenggut kesuciannya karena dia sendirilah yang memaksa pria itu . Walau dalam pengaruh obat ,tapi sekarang sabrina dengan jelas mengingat ke jadian semalam. Sabrina menghela nafasnya berat . "Ya sudahlah , Semoga aku tidak hami .Ampuni hambamu ini Tuhan ." gumam sabrina .Lalu diapun bersih bersih. Hanya memerlukan waktu 15 menit akhirnya dia selesai mandinya terus bersiap . Sambil berlari kecil ,dia keluar dari rumahnya .Untung saja dia tadi sempat menelpon sahabatnya untuk berangkat bersama ,kalau tidak mungkin dia akan benar benar telat. "Tumben banget sih lo telah kayak gini ,apa lo lupa kalau hari ini akan ada bos baru pengganti pak direktur ,pulang jam berapa emang ? Itu lagi jalan lo kenapa pincang ?" tanya rena sambil fokus nyetir ,sedangkan sabrina yang tak sepat make up di rumah ,sekarang sedang fokus make up .Untung aja jalannya mulus ,kalau gak pasti make upnya mencong kanan kiri deh . Seketika sabrina terdiam ,kilatan bayangan kejadian semalam memenuhi benaknya . Dari awal dia pergi ke acara pernikahan sampai dia di bantu okeh seorang laki laki yang baru saja di kenalnya . Dan yang lebi memalukannya lagi ,dia yang memohon pada laki laki itu untuk menyentuhnya . Lalu dia juga teringat saat laki laki itu mencium dan menjamah area pribadinya . "Aaaaaa...Nggakkk...." pekik sabrina dengan keras dan membuat rena terkejut hingga membuat dia sontak menghentikan mobilnya. Untung saja berhentinya tepat saat di lampu merah ,kalau gak bisa terjadi hal yang gak di inginkan . "Kenapa sih lo malah treak treak gitu ? dah gila ya ,bikin jantungan aja " amuk rena sambil melototin sabrina. Sabrina gak marah di katain gitu ,dia malah menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya .Mungkin sekarang wajahnya sudah sangat memerah . "Ren gue malu banget ." ujarnya masih sambil menutupi wajahnya . "Apaan sih ? Malu kenapa ?" tanya rena. tambah kebingungan . Lalu sabrina menampakan wajahnya yang memerah dan menjelaskan semuanya pada sahabatnya itu . "WHAT.... !!!" pekik rena lebik keras dari sabrina tadi ,sampai sampai sabrina menutup kedua telingannya sambil meringis . "Lo gila ya ? terus lo sama dia _..." ujar rena Sabrina mengangguk sambil memunduk . Rena menggeleng tek habis pikir sama sahabatnya ini. Sepertinya dia memang di takdirkan harus selalu bersama dengan sahabatnya ini agar dia bisa menjaganya dari sifat cerobo akut sahabatnya. "Terus tadi pagi tu cowok masih ada di rumah lo?" tanya rena lagi "Nggak " jawab sabrina sambil menggeleng. "Tapi lo kenal gak sama tu cowok ?" tanya rena lagi karena masih penasaran. "Gue sama dia baru 2 kali ketemu ." jawab sabrina . Rena menghela nafasnya berat . "Gila ya yo...! eh tapi ...?" ujar rena ,dia menatap sabrina sambil tersenyum menggoda . "Tapi apa ?" tanya sabrina penasaran . "Gimana rasanya main sama tu cowok ?" tanya rena Sontak saja sabrina langsung merapatkan kedua pahanya dan menaruh tangannya di atas sana. Dia seakan merasakan kembali sensasi yang dia rasakan tadi malam di miliknya . "Rena ~....." rengek sabrina . "Hahahah....." rena yang puas menjahili sahabatnya itu hanya bisa tertawa saja . Ya memang rena itu orangnya open minded, dia memaklumi hal itu karena dia sendiripun juga sering melakukan dengan tunangannya . Bahkan sebelum mereka bertunangan . Juga ,mereka kan sudah dewasa jadi dia paham dengan hal itu . ************** Setelah selesai sarapan ,jeripun segera masuk kedalam mobil dan menuju ke kantor . Hari ini ,dia akan resmi menggantikan papanya di perusahaan . Namun walau begitu ,dia tetap akan selalu belajar untuk menjadi seorang chef handal juga . Dan saat di perjalanan ,dia kembali teringat kejadia tadi malam yang untuk pertama kalinya dia menyentuh perempuan . Ya ,walaupun jeri juga laki laki normal pada umumya yang pernah menonton hal berbau dewasa seperti itu ,namun nyatanya dia sama sekali belum pernah melakukannya . Dulu bersama mantan mantannya ,dia hanya palingan ciuman dan pelukan aja ,gak lebih dari itu .Namun yang semalam adalah pengalaman pertamanya menyentuh paling jauh bagian dari perempuan . Semalaman dan sampai sekarang ,jeri masih mengingat jelas wajah memerah dengan tatapan sayu,suara erangan nikmatnya ,ciuman basahnya ,dan tekstur milik perempuan itu dan bagaimana miliknya yg di jepit dan di remas kuat di dalam miliknya . Bahkan sesampainya dia di rumah ,dia langsung pergi ke kamar mandinya dan melakukan solo yang sudah lama tak dia lakukan selama dia kuliah ,karena itu adalah kenakalannya saat SMA. "Ckk..ah gawat .Kenapa gue jadi c***l kayak gini sih " gumamnya sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi mobil ,lalu dia pijat pangkal hidungnya karena tiba tiba kepalanya terasa pening . "Mas jeri baik baik aja ? " tanya agus sambil melitik ke arah spion dalam mobil yang menggantung di atas. "Hn ,saya baik baik aja. " jawab jeri . Lalu mereka kembali diam ,dan beberapa menit kemudian mereka sampai di kantor . Agus keluar dari mobil lalu membukakan pintu untuk jeri , di depan loby jeri sudah di sambut oleh seorang wanita cantik dengan setelah rapih lalu menyapanya dengan ramah . "Selamat pagi pak , selamat datang di Intervian corp .Perkenalkan ,saya devia .Saya adalah asistent pribadinya pak syarif ,saya sudah menjadi asistent beliau selama hampir 4 tahun .Dan sekarang saya di tugaskan untuk menjadi asistent anda ,mohon bantuannya pak " sapanya sambil tersenyum dan menunduk hormat sebentar . "Pagi .Kalau begitu mohon kerja samanya ." balas jeri . Lalu diapun masuk kedalam gedung kantornya itu di temani devia . Sambil berjalan devia menjelaskan semua tentang perusahaan , beberapa bagian divisi dan beberapa hal yang ingin di ketahui oleh jeri . Hingga akhirnya mereka masuk lift . *************** Setelah sampai di kantor dan memarkirkan mobilnya ,sabrina dan rena segera masuk kedalam gedung pencakar langin yang megah itu . Beberapa karyawan lain yang mengenal mereka menyapa dengan sangat ramah . Di karenakan keduanya beda divisi ,di persimpangan lift rena dan sabrinapun berpisah . "Makan siang kabarin lagi aja oke ?" ujar rena sambil jalan masuk ke lift sebelah kiri "Oke " balas sabrina ,namun saat akan masuk lift dia rasanya perutnya sakit lalu dia akhirnya memutuskan untuk ke toilet terlebih dahulu . Kemudian setelah selesai dia kembali dan masuk ke dalam lift .Untung saja dia cepat masuk ,karena tadi pintu lift akan tertutup dan di pastikan dia akan semakin kesiangan . Sabrina masuk kedalam lift itu sambil menununduk ,jadi dia tak tau siapa terlebih dulu ada di dalam lift itu . "Sabrina ..." panggil seseorang yang ada di lift itu . Mendengar namanya di panggil ,sontak saja dia langsung mengangkat wajahnya dan menatap ke arah suara orang yang memanggilnya itu . "What ! ngapain dia disini ? gue jadi ke inget lagi kan .Duh malu banget ." batin sabrina . "Loh ,jeri . Kok kamu ada disini ? kamu kerja disini juga " kagetnya. Dia berusaha untuk gak gugup dan biasa aja seolah gak ada hal terjadi apapun di antara mereka berdua. Jeripun tersenyum . Namun dia merasa sedikig kecewa atas respon sabrina yang seolah tak terjadi apa apa dia antara mereka. "Iya ,aku_ ..." belum selesai jeri menjawab ,lift itu sudah sampai di lantai tujuan sabrina dan pintunya langsung terbuka. "Sebaiknya gue pergi aja deh . Gak sanggup gue kalau lama lama sama dia " batin sabrina. "Eh ,nanti lagi ya ngobrolnya . Soalnya aku lagi buru buru nih .Dah jer .." ujar sabrina ,lalu dengan segera diapun kelur dari lift itu . Jeri masih terdiam disana ,devia yang bingung akhirnya menegur bos barunya itu . "Permisi pak ,bisa kita lanjut " ujar devia "Ah ,ya silahkan " balas jeri . Lalu deviapun menekan tombol agar. pintu lift kembali tertutup dan menekan tombol nomber lantai gedung yang akan mereka tuju. "Nona devia ,apa anda tau tentang perempuan tadi ?" tanya jeri "Mohon maaf pak ,saya kurang tau .Tapi jika pak jeri membutuhkan informasinya saya akan cari taukan " jawab devia . "Hn ,cari tau lalu laporkan ke saya." sahut jeri .Dan tepat setelahnya pintu lift terbuka,lalu mereka berdua keluar dari sana. **************** Sambil berlari kecil ,sabrina masuk kedalam sebuah ruangan dengan bertuliskan Marketing Division di atas pintunya. Dia berhenti sebentar untuk menyapa para bawahannya ,lalu setelah itu dia lanjut pergi ke ruangannya. "Ah ,akhirnya gue bisa tepat waktu juga . Tapi sakit banget sumpah. " gumamnya sambil duduk di kursi kerjanya dan menaruh tasnya di lemari kecil di dekat meja kerjanya . Lalu diapun segera melakukan pekerjaannya karena sebentar lagi akan ada meeting . Tok tok ... "Masuk " ujar sabrina ,lalu tak lama pintu terbuka dan nampaklah seorang gadis sambil membawa map di tangannya. "Permisi bu ,ini berkas yang anda minta kemarin." ujarnya "Taruh saja di meja. Oh iya ris ,laporan untuk meeting sudah siap ?" balas sabrina. "Sudah bu ." sahut gadis bernama riris itu . "Ya sudah ,nanti satu jam lagi kamu ikut saya meeting .Dan mohon di cek lagi sekiranya ada yang tak sesuai segera perbaiki " ujar sabrina. "Baik bu ." balas riris "Ya sudah ,kamu boleh pergi ." ujar sabrina. "Iya bu ,permisi ." pamit riris ,lalu dia pergi dari ruangan itu ,sedangkan sabrina kembali sibuk dengan pekerjaannya. Tok tok tok... "Masuk " "Permisi bu sabrina , pagi ini ibu mau kopi apa teh ?" tanya laki laki dengan berseragam office boy dan membawa nampan. "Ah ridwan .Saya mau minum energ*n aja wan ,saya belum sarapan soalnya . " jawab sabrina . "Baik bu .Yasudah kalau begitu saya permisi dulu , mari bu " pamit ridwan. "Yok..." sahut sabrina sambil kembali memfokuskan matanya pada layar komputer di depannya. Ridwanpun keluar ,lalu dia segera membuat pesanan sabrina .Tak lama dia balik lagi sabil membawa minuman yang di pesan . "Makasih wan " ujar sabrina . "Iya bu ,sama sama .Permisi bu ." pamitnya lagi ,dan hanya di balas anggukan oleh sabrina . Ridwan tak langsung pergi ,dia masih betah memandangi sabrina dengan mata berbinar . "Ya Tuhan ,kalau boleh minta .Aku mau jodohku seperti bu sabrina .Tapi bu sabrinanya aja boleh gak Tuhan ? Ah...tapi bu sabrinanya pasti gak wau sama aku yang hanya office boy ini " batin ridwan. "Kenapa wan ? apa ada kamu ada urusan lagi ?" tanya sabrina keheranan . "Ah ,tidak bu .Maaf saya akan pergi sekarang ." jawab ridwan dengan gugup karena dia ketahuan menatap wanita pujaannya itu olehnya . Dengan segera ridwan keluar dari sana . "Aneh banget " gumam sabrina sambil menatap kepergian ridwan. Dia kembali lajut kerja,hinggak tak terasa waktu meetingpun tiba. Setelah mempersiapkan semua berkas yang di butuhkan ,sabrinapun membawa berkas itu keluar dari ruangannya. Di luar ,riris sudah menunggunya .Lalu mereka berduapun pergi ke ruang meeting bersama. Namun saat dia akan masuk ke dalam ruangan untuk meeting ,tiba tiba tangannya di tarik dan saat dia berbalik ternyata itu perbuatan nando . "Brina tunggu sebentar aku mau bicara sama kamu " ujar nando dengan wajah memelas . "Lepaskan ,saya gak bisa .Saya sibuk " balas sabrina sambil berusaha melepaskan tangannya dari mantan tunangannya itu . "Aku mohon ,sebentar saja ." ujarnya lagi dan di malah lebih kencang mencengkram pergelangan tangan sabrina. "Nggak ,di bilang saya sibuk . Lagian anda mau apalagi sih ,kita udah gak ada hubungan apapun jadi anda jangan ganggu saya lagi ." balas sabrina. "Iya pak nando ,bu sabrina dan saya akan melaksanakan meeting sekarang ." sahut riris mencoba melerai . Nando terdiam ,lalu dia melihat ke arah ruangan tempat meeting dan di sana juga beberapa para petinggi perusahaan tengah menatapnya . "Ada apa ini ?" tanya seseorang yang tiba tiba datang bersama dua orang di belakangnya ,dia berjalan menghampiri mendekat ke arah mereka. "Jeri , Kenapa kamu disini ? " tanya nando terkejut saat melihat siapa yang datang . "Bang nando yang kenapa di sini ? bukannya abang baru saja menikah ,harusnyakan abang bulan madu sama istri ." tanya balik orang itu yang ternyata adalah jeri. Dia menatap dingin nando ,lalu dia alihkan pandangannya ke arah sabrina. Seketika tatapannya itu berubah jadi tajam saat melihat ke arah tangan nando yang mencengkram tangan sabrina. Mendengar itu sontak saja sabrina kaget ,dia membulatkan matanya dan terbengong. "Hah abang ? mereka saling kenal ? kok bisa ,tapi kenapa aku dulu gak tau kalau mereka berdua saling kenal ?" batin sabrina . Dan yang lebih membuat sabrina terkejut ialah ... " Pak nando ,mulai sekarang yang menggantikan pak syarif adalah pak jeri ,makannya sekarang kita akan melakukan meeting untuk memberitahukan pada para petinggi perusahaan ." jelas devia . "APA... ! " Pekik nando . "WHAT...!" Pekik sabrina dalam hatinya . Bersambung.......
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD