BAB 10 RAIHAN

637 Words

Aku harusnya minta maaf, tapi kalimatnya sungguh tidak bisa dianggap sepele. Hanya tukang servis barang. Memang, sejak awal harusnya ada pilihan lain selain pernikahan sebagai solusi malam rahasia itu. Setelah kalimatku Meta langsung mengenakan jilbabnya dan pergi, meski pembicaraan kami belum selesai. Kami tidak akan cocok. Dia terlalu muda untukku, dan aku terlalu tua untuk menuruti semua keinginan kekanakannya. "Ke mana Meta?" Meja makan hanya terisi kami bertiga. Pertanyaan itu cukup wajar diajukan kepadaku, tapi aku sama sekali tidak tahu ke mana perempuan itu. "Dia tidak mengatakan padamu?" "Dia tadi pergi saat aku sedang di kamar mandi, jadi suaranya tidak terlalu jelas terdengar," kilahku wajar. "Kamu tidak menelepon?" "Dia pasti tahu jalan pulang." Aku tersenyum terpaksa, "T

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD