Ada apa dengan tubuhku pagi ini. Rasanya menggigil, hidungpun tersumbat dan bantuan kecil Raihan sedikit menghasilkan haru, sebelum caranya mengintipku yang terkesan c***l. Kepalaku terasa pusing. Beberapa saat aku memejamkan dan membuka mata perlahan di depan cermin kamar mandi. Terasa kunang-kunang kecil menari disekitar penglihatanku. Ah, aku sakit. Aku segera berwudhu, serasa menyiramkan es ke tubuh. Cepat-cepat aku kembali berselimut. "Ada apa?" Aku tak ingin dia bahagia melihatku kedinginan. "Aku hanya berselimut. Apa yang salah?" "Airnya memang dingin." Beberapa saat aku diam menghangatkan tubuh. Kemudian baru mengambil mukena untuk melaksanakan subuh. "Kamu belum sholat?" tanya Raihan sangat terkejut. Aku tidak ingin bicara dengannya. Langsung saja kuabaikan dengan mengangka

