BAB 20 RAIHAN

727 Words

  Aku curiga. Laki-laki itu terkesan tidak wajar. Dia bermain bola dan kemudian seolah akrab menyapa Meta. Modus sekali. Bukan aku cemburu,tapi aku pun pernah dalam misi seperti itu, dia mungkin menganggap aku sama seperti orang umumnya. Tapi untuk apa dia menginginkan sidik jari Meta? Aku pernah punya misi mendapatkan sidik jari seorang petinggi negara, dan dengan hal yang sama seperti laki-laki tadi kulakukan. Misiku tentu berhasil, tapi laki-laki barusan jelas gagal. Plastik pembungkus bola itu sudah kugosok ke celanaku, sidik jari yang diinginkannya tentu sudah tidak bisa ditandai. Senang rasanya membuat dia gagal. “Apa yang membuatmu tersenyum sendirian?” Aku sedikit terkejut, Meta sedang menatapku aneh. “Aku hanya ingat momen lucu. Apa aku menganggumu?” “Tidak. Hanya sedikit her

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD