Aku hirup udara pagi dari atas balkon apartemen, hari ini pagi pertamaku di Indonesia. Aku rindu tanah air, sudah lebih dari empat tahun meninggalkan bumi Pertiwi ini. Aku pergi ke Paris untuk kuliah lagi jurusan fashion di École de la Chambre Syndicale de la Couture Parisienne. Entah keinginan atau hanya pelarian tapi yang pasti itu membuatku sedikit melupakan luka yang ditorehkan Mas Arsen di dadaku. Masih teringat jelas di mataku saat Mas Arsen dengan mesranya memeluk Mona dan mereka berciuman dengan panas, seolah-olah kejadian itu baru terjadi kemarin. Setelah kejadian itu aku pergi ke rumah papa, kemudian tinggal di sana beberapa hari dan kemudian memutuskan untuk belajar lagi di Paris. Aku tidak peduli Mas Arsen datang tiap pagi ke rumah, aku tidak mau dibohongi dia lagi. Dua kali

