Bab 18

1155 Words

“Udah beres semua kan?” Andini melongokkan kepala pada pintu kasir, mengintip sahabatnya yang tengah membereskan dapur. Siang ini mereka berencana mencari perlengkapan untuk cabang Dapur Kece. “Udah, Din, bentar. Aku nyisir dulu,” jawab Lujeng yang tengah bersiap menyisir rambutnya. “Oke, deh. Aku ke toilet dulu, ya,” pamit Andini yang tanpa menunggu jawaban Lujeng sudah melesat pergi. Lujeng menyisir rambutnya helai demi helai. Rambut bergelombang yang memang ia biarkan memanjang berwarna hitam yang tidak terlalu pekat. Wanita itu lantas memulaskan sunscreen, dan perona bibir berwarna nude, yang seketika membuat wajahnya tampak jauh lebih segar. “Tumben cepet ke toiletnya, Din,” ucap Lujeng yang mendengar langkah kaki memasuki stand yang wanita itu pikir adalah Andini. “Dokter, Andre,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD