Detik demi detik, menit demi menit, hingga jam demi jam. Kini, Reswara sudah menunggu Mintaka di depan gerbang lewat dari dua jam. Namun, Mintaka tak kunjung keluar dari area sekolah. Beruntung, di dekat gerbang sekolah ada pohon besar. Jadi, gadis cantik itu tidak akan merasa kepanasan sama sekali. "Kayaknya sekolahan udah sepi banget deh. Tapi, kok, Pak Min nggak keluar-keluar, sih?" gumam Reswara sambil melongok ke arah dalam. Ia menggaruk lehernya yang tiba-tiba terasa gatal karena angin menerpa rambut panjangnya yang beterbangan ke arah leher. Tiba-tiba, ia dikejutkan dengan rasa sakit seperti disuntik di bagian kakinya. Akhirnya, ia menunduk ke bawah untuk memastikan apa yang membuat kakinya terasa sakit. "Ya ampun, semut api!" terkejut Reswara sambil menghentak-hentakkan kakinya.